Rabu, 10 Mei 2017

negosiasi kelas X


Nama                   : Eka Feriana
Kelas          : X MIA 5
No. Absen  : 08

BIRU TAK DAPAT MERAH HATIPUN JADI
Pada suatu hari ada seorang ibu pergi kepasar. Di pasar itu, ia melihat sebuah baju yang bagus dan keliahatan mahal. Kemudian ia mencoba menawar baju itu kepada sang penjual.
1.     Ibu              : “ Selamat siang”.
2.     Penjual        :” Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?”
3.     Ibu              :”Saya ingin membeli baju”.
4.     Penjual        :” Ingin baju yang mana?”.
5.     Ibu              :” Yang digantung warna merah hati itu”.
Kemudian si penjual mengambil baju yang di maksud ibu yang membeli.
6.     Penjual        :” Ini bu bajunya”.(menyerahkan baju yang di ambilnya                            kepada ibu pembeli).
7.     Ibu              :” Warnanya hanya ini saja mba?”.
8.     Penjual        :” Tidak bu. Masih ada warna lain seperti biru, merah, dan             coklat”.
9.     Ibu              :” Saya ingin melihat yang warna biru mba, soalnya saya                          suka warna biru”.
10.                        Penjual        :” Maaf  Bu, yang warna biru lagi habis stoknya”.
11.                        Ibu              :” Saya pilih ini saja mba”.
12.                        Penjual        :” Oh iya”.
13.                        Ibu              :” Harganya berapa mba?”.
14.                        Penjual        :” Kalau ini harganya Rp. 200.000,00”.
15.                        Ibu              :” Itu kemahalan mba. Tidak bisa di nego mba?”.
16.                        Penjual        :”  Ibu mau menegonya berapa? Karena itu sudah harga                            murah”.
17.                        Ibu              :” Bagaimana kalau saya tawar Rp. 150.000,00”.
18.                        Penjual        :” Gimana kalau saya kasih Rp. 180.000,00.”
19.                        Ibu              :” Tidak bisa turun lagi mba?”
20.                        Penjual        :” Tidak bisa bu. Itu sudah turun banyak, gimana kalau ibu             tambah  sedikit harganya?”.
21.                        Ibu              :” Gimana kalau saya tambah Rp. 20.000,00”.
22.                        Penjual        :”Ya sudah, kalau gitu saya setuju Rp. 170.000,00. Mau beli                    apa lagi?”.
23.                        Ibu              :” Tidak, itu saja. Oh iya, ini uangnya”.(dengan                                menyerahkan uang).
24.                        Penjual        :” terima kasih”.
25.                        Ibu              :” Selamat siang”.
26.                        Penjual        :” Selamat siang”.











Struktur      :
A.   Negosiator I menyampaikan maksudnya.
à ” Itu kemahalan mba. Tidak bisa di nego mba?”. Terdapat pada dialog no.15.
B.   Negosiator II menyanggah dengan alasan tertentu.
à:”  Ibu mau menegonya berapa? Karena itu sudah harga                        murah”. Terdapat pada dialog no.16.
C.   Negosiator I mengemukakan argumentasi untuk mempertahankan tujuan awalnya untuk di setujui negosiator II.
à” Bagaimana kalau saya tawar Rp. 150.000,00”. Terdapat pada dialog no. 17
D.   Negosiator II kembali mengemukakan penolakan dengan alasan tertentu.
à” Tidak bisa bu. Itu sudah turun banyak, gimana kalau ibu tambah  sedikit harganya?”. Terdapat pada dialog no. 20.
E.    Terjadinya kesepakatan.
à”Ya sudah, kalau gitu saya setuju Rp. 170.000,00”. Terdapat pada dialog no. 22.








Kaidah        :
a.     Melibatkan 2 pihak secara perseorangan.
Ibu dan penjual.
b.     Berupa kegiatan komunikasi langsung(tatap muka).
Dialog disebuah pasar.
c.      Mengandung konflik pertentangan.
Harga yang dibandrol si penjual ditawar oleh si ibu.
d.     Menyelesaikan melalui tawar menawar.
Ibu menawar barang yang akan dibelinya.
e.      Menyangkut suatu rencana.
f.       Berujung pada kesepakatan.
Antara penjual dan si ibu sama-sama sepakat dengan harga Rp. 170.000,00



Tidak ada komentar:

Posting Komentar