ANTARA
AKU, KAMU dan DIA
Di sebuah sekolah ada dua orang
anak yang bersahabat, dia bernama Diwa dan Difa. Mereka kini kelas XII IPA.
Saat mereka ke mushola di sekolah mereka, mereka melihat dua anak cewek yang
juga bersahabat. Dua anak cewek itu bernama Disty dan Riana, mereka baru kelas
X IPA. Disty yang sejak awal masuk SMA menyukai kakak kelasnya Diwa, saat
bertemupun senang. Beda dengan Riana, dia anaknya pendiam, kalem, dan enggan
sama seorang cowok kalau nggak dia benar-benar suka.
Hampir setiap hari mereka saling
bertemu, hingga akhirnya membuat Riana jatuh hati pada kakak kelasnya Difa.
Tapi ia tak berani bilang kepada sahabatnya Disty. Karena Riana tahu kalau
Disty menyukai kak Diwa, dan kak Diwa itu sahabatnya kak Difa. Dia takut jika
dia bilang ke sahabatnya, sahabatnya akan bilang ke kak Diwa. Apalagi kak Diwa
dan Disty sering smsan. Tanpa sepengetahuan sahabatnya, ternyata Riana sudah
mendapat nomor handphonenya kak Difa. Tapi Riana tak berani sms kak Difa.
Setelah berbulan-bulan menyimpan nomornya kak Difa, kini Riana beranikan diri
sms kak Difa dengan tujuan memberikan doa sebelum kelas XII menempuh UN.
Setelah UN selesai, Riana
melanjutkan kembali smsan itu. Tapi kak Difa mengira jika Riana itu suka pada
sahabatnya kak Diwa. Hampir setiap hari mereka smsan dan saling mengenal satu
sama lain. Di lain hari saat Diwa dan Difa pergi bersama, tanpa disadari
ternyata Diwa sms ke Riana. Dari awal bertemu, Diwa lebih suka kepada Riana
ketimbang sahabatnya Disty. Diwa pura-pura bertanya, apakah Riana menyukai
sahabatnya Difa. Dan Riana hanya menjawab ya, karena dia memang mencintai kak
Difa walaupun kak Difa nya nggak tahu soal itu.
Setelah hari perpisahan, Riana
dan kak Difa tak pernah berhubungan lagi. Riana sering sms dengan kak Diwa dan
bertanya-tanya tentang kak Difa kepada kak Diwa. Kak Diwa yang menyukai
Rianapun sebel dengan semua pertanyaan Riana. Hingga suatu hari saat kelas XII
diwisuda, kak Diwa mengajak Riana bertemu tanpa sepengetahuan Disty maupun Difa.
“hai Riana”
“hai kak, gimana kabarnya ? lama kita tak bertemu”
“baik dek, kamu gimana?”
“baik juga kak. Oh ya emangnya mau ada apa kakak ngajak
ketemuan disini?”
“aku mau jujur kepadamu dek”
“jujur soal apa kak? Emangnya kakak pernah bohong sama aku?”
“gini... sebelumnya kakak minta maaf jika harus berkata ini
kepadamu. Kakak tahu kalau kamu suka sama sahabat kakak kak Difa, dan kakak
juga tahu kalau temanmu suka pada kakak”
“terus apa hubungannya dengan penjelasan kakak itu ?”
“selama ini kakak suka sama kamu. Tapi kakak takut
mengatakannya, kakak tahu kamu dengan Disty bersahabat. Sedangkan kakak
bersahabat dengan kak Difa orang yang kamu suka.”
“maaf kak, apa maksudnya kakak berbicara seperti itu?”
“ok kakak tahu kakak salah. Disty sahabatmu suka pada kakak,
dan kakak suka kamu Riana.. sedangkan kamu suka pada sahabat kakak yaitu kak
Difa. Padahal kamu tahu kalau setiap hari kamu smsan sama dia itu dia hanya
tanya tentang Lira anak X IPS”
“tapi kenapa kakak baru bicara kepadaku sekarang? Kenapa nggak
dari dulu”
“kakak takut menyakiti hati sahabatmu, dan kakak tahu kamu
suka pada sahabat kakak. Gimana dek, apa kamu mau jadi pacar kakak?”
“aku butuh waktu kak untuk menjawabnya. Kasih aku waktu untuk
berfikir”
“ok, aku tunggu jawabanmu dek”
***
Suatu hari kak Diwa datang ke
sekolah, tanpa sepengetahuan Riana dan Disty, kak Diwa menemui Riana di
kelasnya saat istirahat tiba. Disty yang mengetahui kedatangan seseorang yang
dicintainya tersenyum-senyum sendiri, sedangkan Riana hanya was-was dalam
hatinya.
“dek, Riananya ada?”, tanya Kak Diwa pada salah satu teman
Riana.
“ada kak”, jawabnya. “Ri, Riana.. ada yang nyariin kamu nih?”,
panggil temannya itu.
“hey Disty, bukannya itu kakak kelas yang kamu suka ya? Kok
dia nyarinya Riana? Bukan kamu?”, tanya Sila.
“iya, itu kak Diwa. Tapi kenapa ya dia cari Riana?”, balik
tanya Disty yang penasaran.
“iya Ra, suruh tunggu sebentar”, jawabnya Riana.
Setelah itu mereka saling
berbicara di taman sekolah. Tanpa sepengetahuan mereka, ternyata Disty
mendengarkan semua pembicaraan mereka.
“gimana dek jawabanmu?”, tanya kak Diwa.
“em...kalau aku boleh jujur.. aku sebenarnya sayang pada kak
Difa dan juga kakak. Tapi kalau di suruh jawab.. ok deh aku terima jadi pacar
kakak. Tapi ku mohon sama kakak, jangan sampai kabar ini sampai di telinganya
Disty”
“ok kakak jamin nggak bakalan deh”
“tapi apa ku masih boleh berhubungan dengan kak Difa?”
“ya masih boleh lah”
Dan tiba-tiba Disty datang dari
arah belakang.
“o.... jadi gini selama ini. Kamu sudah bohong ya Na sama aku.
Kamu bilang kamu suka sama kak Difa, tapi kenapa kamu terima jadi pacarnya kak
Diwa?”
“aku bisa jelasin semua ini Dis”
“sudahlah Na, anggap saja aku bukan temanmu. Lebih baik kita
tak berteman dari pada aku harus sakit dengan semua permainanmu ini”
“aku akan memutuskan hubunganku dengan kak Diwa, tapi kita
masih bersahabat kan Dis?”
“sudahlah nggak ada persahabatan lagi di antara kita”
Akhirnya Riana memutuskan untuk
tidak menerima kak Diwa sebagai pacarnya. Dan Distypun sekarang sudah tak mau
berteman ladi dengan Riana. Itu memang kesalahannya, dia tak berfikir dahulu
akan terjadi seperti itu nantinya. Kini dia telah kehilangan sahabat sekaligus
seseorang yang dia sayang.
*****the
end*****