KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan pelaksanaan, penyusunan, dan penulisan makalah ini tanpa kendala yang berarti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Edi Wicaksono Abdurrosid SE, M.Si selaku dosen yang memberikan tugas Enterpreunership serta
membimbing penulis dalam penulisan makalah ini
hingga terselesaikan dengan baik.
Penulis
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga
penulis
mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,
bagi penulis
dan para pembaca dalam mendapatkan
ilmu khususnya dalam bidang kewirausahaan.
Kudus, 23 Mei 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang...........................................................................................................1
2.
Rumusan
Masalah......................................................................................................1
3.
Tujuan .......................................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
1.
Pentingnya
Perencanaan.............................................................................................3
2.
Pengertian Business
Plan...........................................................................................5
3.
Kerangka Rencana
Usaha..........................................................................................7
4.
Bentuk Formal Business Plan....................................................................................17
5.
Contoh Business Plan Untuk Usaha Baru
dan Pengembangan Usaha.......................20
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan................................................................................................................22
2.
Saran
..........................................................................................................................22
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana
harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di
negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan
menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang
tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa
secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha
apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa
konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan (business plan) merupakan
perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha
perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha
yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan
anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan dari latar belakang business
plan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan diuraikan
adalah sebagai berikut :
1) Apa
pentingnya perencanaan ?
2) Mengapa
perlu disusun Business Plan?
3) Apa
pengertian dari Business Plan?
4) Mengapa
terjadi kegagalan dari Business Plan?
5) Apa
saja kerangka rencana usaha pada Business Plan?
6) Apa
saja bentuk formal Business Plan?
7) Bagaimana
contoh Business Plan untuk usaha baru dan pengembangan usaha?
3.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini
adalah :
1) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali pentingnya perencanaan.
2) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali alasan disusunnya Business
Plan.
3) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali pengertian Business Plan.
4) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali alasan terjadinya kegagalan
dari Business Plan.
5) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali kerangka rencana usaha pada
Business Plan.
6) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali bentuk formal Business
Plan.
7) Agar
dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali contoh Business Plan untuk
usaha baru dan pengembangan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan usaha (business plan)
1.
Pentingnya
perencanaan
Membuka usaha baru
tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun
sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang
tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segera menulis rencana tertulis
tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah
ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang
jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka,
mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana
sumber modal, dsb.
Tampaknya wirausaha
baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau
coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain. Model
seperti ini banyak dijumpai dalam masyarakat bisnis kita.
Dinyatakan oelh David
H. Bangs, Jr. (1995 : x) bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari hasil
pengamatan para pemilikperusahaan kecil yang menyisihkan waktu untk mengkaji
semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya,
dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya adalah pengusaha yang
tidak mengalami kegagalan.
Suatu rencana kerja
yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan
perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha
perusahaan tidak menyimpang.
Pandangan di atas
mungkin berlaku untuk negara maju. Akan tetapi, para wirausaha baru di negara
kita kebanyakan menyimpang rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan
berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Minimal harus
ada catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam
pelaksanaannya. Misalnya menyangkut orang atau personalia yang akan diberi tugas
untuk menjalankan usaha, modal yang akan digunakan, dan sebagainya.
Memulai sesuatu usaha
baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada
pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman lebih
dulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan-benturan bisnis maka
akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam ini
gampang jatuh/ mengalami kegagalan.
Memulai wirausaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan
usahanya. Berdasarkan pengalaman setiap
tahun dan data yang terkumpul dianalisis maka dengan mudah perusahaan
berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Mengapa
Perlu Disusun Business Plan
Business Plan perlu
disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan.
Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Business Plan :
1. To
sell yourself on the business
2. To
obtain bank financing
3. To
obtain investment funds
4. To
arrange strategic alliances
5. To
obtain large contracts
6. To
attract key employes
7. To
complete mergers and acquisitions
8. To
motivate and focus your management team.
(Bygrave,
1994:115)
Jadi
tujuan menyusun Business Plan adalah :
-
Menyatakan bahwa nada sebagai pemilik
dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan
usaha itu dan anda juga harus meyakinkan orang lain tidak akan merugi bila
melakukan kerja sama dengan anda. Dengan adanya bantuan kerja sama dari
berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan pesat. Bantuan yang
diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank atau pinjaman melalui
pihak-pihak lain yang potensial.
-
Mengatur dan membentuk kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya
dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda
ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak
yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
-
Business Plan juga dapat mengundang
orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung
bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang
mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun
anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula
menjerumuskan perusahaan yang baru berdiri.
-
Business Plan juga berguna untuk
melakukan merger dan akuisisi misalnya anda menjual perusahaan anda ke sebuah
perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan
anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan
yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau
diakuisisi.
-
Business Plan bertujuan untuk menjamin
adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab
sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business
plan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap
berpijak pada arah yang benar.
2.
Pengertian
Business Plan
Agar perusahaan
berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business
Plan. Business Plan adalah :
A good definition : a
business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your
business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit
and be attractive to potential backers.
A better definition : a
business plan is a selling document that conveys the axcitement and promise of your
business to any potential backers or stake-holders. (Bygrave 1994:114)
Artinya Business Plan
merupakan suatu dokumen yang meyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis
untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan
dan menarik bagi penyandang dana.
Definisi yang lebih
baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling document yang
mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dan
potensial.
Hisrich-Peters
memberikan definisi sebagai berikut : The business plan is a written document
prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and
internal elements involved in starting a new venture. It is often an
integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and
human resources. (Hisrich-Peters, 1995:113)
Jadi business plan
adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua
unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan
untuk memulai sewaktu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu
menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.
Suatu definisi business
plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh (Bygrave, 1994:441) sebagai
berikut :
Business Plan adalah
dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan
penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan
sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup
analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, prduk, sumber
permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar
dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat
pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi
tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Business Plan dibuat
dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti
untuk tiga tahun berjalan. Business Plan merupakan rencana perjalanan atau road
map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business Plan seakan-akan menjawab
pertanyaan : Where am I now? Where am I going? How will I get there?
Investor yang potensial
perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan konsumen akan
memperlajari business plan ini.
Sebuah business plan
dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus,
bagus, sedang, dan kurang baik.
Mengenai kedalaman dan
kerincian dari sebuah business plan sangat tergantung pada luasnya bisnis yang
akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau
hanya toko barang-barang kelontong.
Bagi sebuah business
plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara
jelas dan rinci informasi menyangkut :
-
Lokasi pabrik
-
Proses produksi
-
Masalah bahan baku
-
Masalah mesin dan perlengkapan
-
Masalah karyawan yang terlatih
-
Masalah tempat, tanah, ruangan yang
tersedia sekarang ini dan buat perluasan dimasa yang akan datang. Apakah aset
ini disewa atau dibeli.
-
Hal-hal lain yang diperlukan untuk
menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business
Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang
memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki. Definisinya It
is a written statement setting forth the business’s mission and objective, its
operational and financial details, its ownership and management structure and
how it hopes to achieve its objectives (Megginson, 2000) artinya Business Plan
adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja
dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
Rencana
bisnis yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh sesuatu kekayaan atau
cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha.
Ada
5 alasan mengapa harus disiapkan business plan yaitu :
1. Business
merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini
menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Ini
merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalma bisnis.
3. Ini
merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen,
penyandang dana. Dengan adanya business plan membuat mereka mengerti tujuan dan
cara operasional bisnis.
4. Ini
membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis
menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif,
5. Membuat
pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai
dengan rencana atau tidak.
Isi dari sebuah
business plan :
1. Kulit
depan/ cover judul
2. Ringkasan
eksekutif sejarah/latar belakang bisnis
3. Deskripsi
tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4. Deskripsi
tentang pasar
5. Deskripsi
tentamg produk/komiditi yang akan diusahakan
6. Susunan
pengurus dan kepemilikan
7. Objectives
dan goals
8. Gambaran
keuangan
9. Lampiran
Mengapa Terjadi Kegagalan Dari
Business Plan
Business
Plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena
beberapa faktor :
-
Tujuan yang ditetapkan oelh pengusaha
kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.
-
Pengusaha tidak memiliki pengalaman
dalam perencanaan bisnis.
-
Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman
dan kelemahan bisnisnya sendiri.
-
Konsumen tidak mengharapkan adanya
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
3.
Kerangka
Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan
disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain :
1)
Nama
perusahaan
Nama yang diciptakan
untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan
berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya
berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi
lebih mementingkan prospek masa depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama
perusahaannya “Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan kegiatan sesaat yang
populer pada waktu itu. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik
adalah:
1. Short-pendek
2. Simple-sederhana
3. Easy
to spell-mudah dieja
4. Easy
to remember- mudah diingat
5. Pleasing
when read- enak dibaca
6. No
disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7. Does
not go out of date-tak ketinggalan zaman
8. Ada
hubungan dengan barang dagangan
9. Bila
diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10. Tidak
menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
11. Membayangkan
apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.
Apapun
merek yang dipilih, biasanya jika perusahaan itu mengalami kemajuan maka
namanya atau mereknya ikut populer juga. Namun persyaratan memberi merek atau
nama seperti diatas patut dipertimbangkan.
2)
Lokasi
Lokasi
perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut
lokasi yang akan dipilih, yaitu :
1. Lokasi
perkantoran, disebut tempat kedudukan.
2. Lokasi
perusahaan, disebut tempat kediaman.
Tempat
kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan
yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan
beroperasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan
sebagai berikut :
1. Tempat
yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan.
2. Memilih
tempat badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat perusahaan.
3. Suatu
badan usaha yang mempunyai beberapa perusahaan harus memilih tempat yang berlainan untuk tiap-tiap
perusahaan itu, sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu
tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4. Pemilihan
tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan,
seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahn baku,
transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usaha
mementingkan segi hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha di Jakarta
dan tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.
Lokasi pertokoan
Untuk
memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk
belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan
barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang
bermutu dengan harga bersaing. Letak toko akan terakumulasi pada daerah
terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun. Apabila dibuka pusat
perbelanjaan di daerah baru, kemudian akan banyak muncul toko-toko pelengkap
lainnya, maka makin lama daerah tersebut akan semakin ramai dan menjelma
menjadi lokasi pertokoan yang strategis.
Lokasi pabrik/industri
Untuk
menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah :
-
Dekat dengan sumber material
-
Dekat dengan pasar
-
Mudah mendapat tenaga kerja
-
Mudah fasilitas transportasi
-
Mudah memperoleh bahan bakar
-
Mudah memperoleh air, dan
-
Sikap pemerintah setempat serta
masyarakatnya.
Pertimbangan
mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena bagi satu industri
mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan bagi yang lainnya
fasilitas transpor. Lokasi yang baik ialah yang mempertimbangkan faktor-faktor
di atas secara seimbang.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus diperhatikan
dalam memilih lokasi yaitu :
1. Backward
linkage
2. Forward
linkage
Backward
linkage berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources)
yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi
masyarakat setempat.
Forward
linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi.
Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3)
Komoditi
yang Akan Diusahakan
Mengenai komoditi yang
akan diusahakan banyak tergantung kepada pemilik usaha. Pemilik tertarik dengan
suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari lingkungannya atau dia
mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi khusus
untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan
bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan
bukunya. Lalu penulis tersebut membuka usaha penerbitan dan percetakan sendiri.
Atau pemilik perusahaan mempunyai selera khusus tentang makanan, lalu dia
membuka restoran.
Jadi kesempatan untuk
memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Membanjirnya
permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa
barang-barang atau jasa.
b. Teridentifikasinya
kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c. Kurangnya
saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d. Adanya
kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam
mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
(Drs.
Wasty Soemanto, 1992:224)
4)
Konsumen
yang Dituju
Dalam hal ini perlu
dianalisa calon-calon omsumen yang diharapkan. Apakah konsumen bertempat
tinggal di lingkungan usaha? Ataukah perusahaan akan menjangkau konsumen yang
lebih jauh.
Prospek konsumen ini
didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jiak jenis usaha yang
dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih
jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
Usaha bentuk pertokoan
sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian kita
perlu menganalisa total permintaan yang akan diharapkan.
Mengenai jumlah total
permintaan yang dimaksud bukanlah suatu jumlah permintaan yang bersifat
permanen tetapi perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu. Misalnya usaha
transportasi, dalam menghitung total permintaan harus mempertimbangkan
masa-masa libur untuk meramalkan jumlah permintaannya.
5)
Pasar
yang Akan Dimasuki
Sebuah perusahaan yang
akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar
(market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market
follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa
pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga,
membuat prduk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun
pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancama-ancaman perusahaan lain, dia
harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang pasar adalah
perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu
berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini
berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam taktik
akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang harga,
layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.
Pengikut pasar sangat
mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu
mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan
memberikan service yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan
sasaran serangan balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar
harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada
pelanggannya.
Perelung pasar ini
berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil
atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan
melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar.
Akan tetapi ada pula strategi perusahaan besar membuka unit-unit kecil yang
ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam
kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar. Sebagai
contoh usaha perelung pasar misalnya pada dunia perbengkelan yang sudah banyak
dibuka di segala penjuru. Kemudian seorang wirausaha mempunyai ide membuka bengkel
berjalan. Dengan menggunakan mobil atau truk khusus bengkel berjalan ini
memberikan service khusus kepada pelanggan-pelanggan yang ada di komplek
perkantoran ataupun di rumah-rumah tinggal. Mereka mengadakan kontak melalui
telepon atau melalui kepala kantor untuk menjalin hubungan dengan para pemilik
mobil. Bengkel berjalan ini memberikan layanan perbaikan mobil ataupun ganti
oli.
6)
Partner
yang Akan Diajak Kerjasama
Definisi partnership
ialah an asociation of two or more persons to carry on as co-owners of a
business for profit (Musselman dan Hughes,1964:50). Artinya, partnership ialah
suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu
usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam
bidang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak
untuk mencari laba. Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang
terdapat pada bentuk usaha perorangan.
Ada dua macam
partnership yaitu :
1. General partnership, dan
2. Limited
partnership
Bentuk
general partnership semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis
sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas
terhadap utang-utang bisnis.
Bentuk
limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang
bertanggung jawabtidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas.
Jumlah anggota yang mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya.
Anggota yang memiliki tanggung jawab terbatas (limited partner) tidak memiliki
suara dalam mengoperasikan perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang
pembagiannya ditetapkan berdasarkan bersama. Dalam peraturan mereka tidak
dibenarkan menarik modal penyertaannya, kecuali dalam keadaan tertentu. Jika
tidak dijelaskan pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota
dianggap sebagai general partner, dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.
Bermacam-macam bentuk partnership
Dalam
peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk parter, misalnya ada anggota
yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh
umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh umum,
tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis, ini disebut silent partner.
Ada pula partner yang tidak aktif, dan juga tidak dikenal umum, ini disebut
dormant partner (dormant = tidur)
Ada
lahi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya sebagai
pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua
tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General
partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan senior
partner dan anggota yang baru bekerja
dalam bisnis tersebut dinamakan yunior partner.
Jika
sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan
bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala
sesuatunya diatur secara tertulis. Sebab banyak kemungkinan yang bisa terjadi
setelah usaha berjalan lancar ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai
masalah yang membuat kericuhan yang belum diatur sebelumnya.
Pada
umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut :
-
Nama-nama partner
-
Jumlah penyertaan modal
-
Masa mulai dan masa berakhirnya
persetujuan
-
Gaji dan honor
-
Pembagian laba atau kerugian
-
Prosedur menambah partner
-
Prosedur memberhentikan partner
-
Penambahan karyawan
-
Tanggung jawab dan otoritas
7) Personil
yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih
personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah
karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang
jujur. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama.
Kadang-kadang
melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetepi dibalik itu
terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Nah, dalam hal ini
perlu pengamatan. Pengawasan dilakukan terus-menerus, baik secara diam-diam
maupun secara terbuka. Jangan biarkan orang-orang kepercayaan anda bekerja
bebas 100%, tetapi awasi dia, pantau tindak tanduknya, melalui catatan-catatan
tertulis, informasi ataupun rumor-rumor yang berkembang di antara karyawan
lain.
Hendaknya
pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan syak wasangka atau kecurigaan
dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara
sebagai suatu kekerabatan, jika ditemukan adanya penyelewenengan,
ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan sebijak mungkin yang tidak akan
menimbulkan permusuhan dan kerusuhan.
Terutama
dilakukan terhadap orang kepercayaan yang masih ada hubungan famili, adik ipar,
kakak ipar, keponakan, dan sebagainya. Seringkali famili dekat ini merongrong
jalannya bisnis. Jadi, harus dipertimbangkan apakah ada orang lain, selain
famili dekat tersebut. Apakah sudah terjamin bahwa famili dekat tersebut memang
orang yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan?
Banyak
pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili dekat
sebagai tangan kanan pemilik. Barangkali perlu dipertimbangkan jika famili
dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkanlah dia pada posisi yang tidak
ada kesempatan untuk merongrong bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus
selektif bila mau menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab
tidak semua anak-anak sama peragainya. Lain orang, lain perilakunya.
8) Jumlah
Modal yang Diharapkan Dan yang Tersedia
Pada
umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil.
Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara
wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau
pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat
dilakukan kerjasama dengan patner, yang masing-masing menyetorkan modalya.
Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini
harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama
wirausaha.
Setelah
usaha berhakan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik,
maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya
sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat
membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat
dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan menawarkan
pinjaman bunga dengan bunga rendah. Inilah sumber-sumber modal, yang dapat
diharapkan setelah usaha berjalan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan
bank. Suatu perusahaan yang sudah berjalan dengan baik dan ingin maju, syarat
mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh
modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
*
Pro dan Kontra mengambil Kredit/Bberhubungan dengan Baik
Ada
orang senang mengambil uatang/berhubungan dengan bank, tatapi ada pula orang
yang tidak mau berutang. Orang yang tidak mau berutang karena takut utang
tersebut akan menjadi beban hidupnya, hidup tidak tenang, menimbulkan stress.
Kekeliruan dalam mengguanakan uang yang diperoleh melalui utang dpat
mengakibatkan harta disita.
Akan
tetepi, orang yang senang berutang ada yang sangat optimis, sudah berutang tapi
sulit menbayar. Apa pula pendapat bahwa tabpa terutang perusahaan sulit maju,
sebab mengharapkan pemupukan modal sendiri melalui tabungan akan lambat sekali.
Sedangkan peliang-peluang usaha yang menguntungkan sudah lepas. Hal inilah yang
mendorong orang untuk berhubungan dengan bank/mengambil utang.
Sebenarnya
mengambil utang tidak ada masalah, sepanjang manajemen utang diatur dengan
baik. Artinya, uang dari utang itu harus digunakan untuk sektor produktif.
Jangan sampai utang digunakan untuk membeli barang-barang mewah, shoe,
foya-foya.
Jika
utang diajukan untuk membangun toko (modal investasi) atau untuk belanja barang
yang akan dijual kembali (modal kerja) iani adalah penggunaan yang baik. Tetapi
jika utang diselewenengkan untuk membangun rumah pribadi atau membeli barang
mewah akan mengurangi modal kerja.
Rencana
pembayaran utang harus disusun secara cermat dan dilakukan sevara taratur,
disiplin tinggi agar selau tepat waktu. Inilah yang disebut dengan menjaga
likuiditas. Likuiditas artinya kemampuan seseorang/perusahaan untuk membayar
utang-utangnya setiap jatuh tempo (saat pembayaran). Jika terjadi penundaan
pembayaran utang, tidak menepati janji ini disebut illikuid. Kepercayaan dari
pihak bank atau orang lain yang memberi pinjaman akan berkurang.
* Mengatur Manajemen Keuangan
Secara Baik
Ø Seorang
wirausaha mengambil uang harus disesuaikan dengan kemampuan mencicil.
Ø Jangan
mengambil utang besar, padahal tidak mampu menggunakannya secara produktif.
Ø Jangan
sialau dengan tawaran kredit bank apabila anda tidak membutuhkannya.
Ø Jangan
sekali-kali mengambil utang dengan bunga tinggi terutama dari rentenir yang
bunganya jauh lebih besar dari bunga bank resmi.
Ø Hitunglah
lebih dulu berapa besar bunga pinjaman yang harus anda bayar selama sebulan
atau setahun, kemudian dengan dibandingkan keuntungan usaha anda. Apakah
presentase keuntungan usaha anda melebihi presentase bunga bank.
Ø Jika
utang terlalu memberatkan keuangan perusahaan, maka cari jalan keluar untuk
segera melunasi utang, misalnya menjual asset yang tidak begitu perlu.
Ø Pacu
kerja usaha anda untuk meningkatkan volume penjualan, mencari uang untuk
pelunasan utang.
Ø Buat
analisis secara baik dan tajam, apakah usaha anda berada pada posisi cerah
untuk maju, sebagai pertimbangan mengambil utang.
Ø Dalam
keadaan inflasi, ada gejala-gejala harga naik maka mengambil kredit cukup
menguntungkan, asal volume penjualan usaha anda bisa meningkat, minimal dalam
keadaan stabil.
Ø Jangan
seenaknya menggunakan uang perusahaan untuk membangun rumah pribadi, kecuali
susun anggaran lebih dulu berapa uang perusahaan akan dipakai. Jangan sampai
penggunaan uang perusahaan mengganggu modal kinerja, sehingga kinerja
perusahaan menurun. Jika kinerja perusahaan menurun, maka perusahaan anda akan
meluncur ke arah kebangkrutan.
Ø Sebaiknya
mulailah berusaha dengan modal kerja minimal, sambil mempelajari kebutuhan
modal tambahan untuk pengembangan usaha yang menguntungkan.
Ø Mbillah
pinjaman/kredit apabila ada peluang untuk meningkatkan efisiensi, misalnya
sebuah toko selama ini membeli barang secara kredit, dengan harga agak mahal.
Jika dibayar scara tunai, akan diperoleh diskon yang jumlahnya jauh lebih besar
dibandingkan dengan bunga bank. Untuk itu lebih baik segera minta kredit bank,
agar lebih efisien. Dalam hal ini ada keuntungan ganda, yaitu harga barang
lebih murah, dan pihak pemasok barang akan senang sebab selalu mendapat
pembayaran secara tunai.
Ø Mengambil
kredit tanpa perhitungan matang, dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan.
Lihat berapa banyaknya perusahaan bangkrut dan disita oleh bank dan betapa BANK
menjadi bankrut karena banyak utang ke Bank Indonesia, dan pinjaman Luar
Negeri. Akhirnya banknya dibankrutkan atau dibekukan operasinya, diambil alih
dan sebagainya. Ini bisa terjadi karena penyalahgunaan uang ke sektor yang
tidak menghasilkan atau menghasilkan dalam jangka lama.
Ø Terakhir
yang paling penting dan sangat menentukan keberhasilan manajemen keuangan perusahaan
ini ialah solidaritas pemilik perusahaan sendiri.
Ada tiga macam solidaritas yaitu :
Ø Solidaritas
moral, artinya bagaimana moral pribadi milik perusahaan, apakah ia seorang
pemabuk, penjudi, peminim , dan sebagainya.
Ø Solidaritas
komersial, artinya kemampuan pribadi
pemilik perusahaan untuk menepati janji-janji dagang yang dibuatnya. Misalnya
ketepatan waktu membayar urang, tepat waktu mengirim barang, tepat waktu dalam
janji pertemuan dan sebagainya.
Ø Solidaritas
finansial, artinya perusahaan yang berutang, apakah layak dipercaya bahwa uang
yang diinvestasikan dalam perusahaan tersebut tidak akan lenyap percuma, karena
besarnya unsur resiko yang dihadapi.
9) Peralatan
Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan
yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan usaha
pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri. Untuk pertama kali
membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Di luar itu, sebab
akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan
peralatan:
1. ekonomis
2. prestise
Wirausaha
yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan
membeli peralatan yang sangat diperlukan, rak-rak, meja, mesin hitung. Dia bisa
mencari peralatan itu di pasar barang bekas, ini sangat ekonomis. Dia merasa
belum perlu membeli cash register, cukup pakai mesin hitung yang murah saja.
Nanti jika usaha sudah maju, baru membeli yang serba mahal dan mewah, baru
boleh menonjolkan prestise.
Wirausaha
yang prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal.
Ini pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang
akan dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan
kemampuan keuangan. Misalnya wirausaha ini dibuka dilokasi pemukiman elit,
harus terjamin kebersihan dan keasriannya. Untuk itu perlu di pasang AC, fan
dan sebagainya. Jadi kebutuhan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang
akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.
10) Penyebaran
Promosi
Sebagai
suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus
direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika
akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media
mempronosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjoklah
harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.
Elemen-elemen primosi
Elemen-elemen
promosi yang biasa digunakan antara lain:
1. Advertising,
yaitu berupa iklan diberbagai media.
2. Personal selling,
merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang
berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3. Sales promotion,
yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalan bentuk, korting,obral, hadiah,
undian-undian kopon dan sebagainya.
4. Public relation,
artinya memberi informasi kepada masyarakat tenteng perusahaan, baik menyangkut
produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image
(citra) baik terhadap perusahaan.
Bentuk-bentuk
advertising yang sering digunakan antara lain:
1. Papan
reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis sehingga jelas
dipandang. Papan reklame ini dimanfaatkan pula sebagai sarana hiasan kota
dengan menggunakan warna warni lampu penerangan. Dapat dipasang rendah ataupun
dipasang tinggi di atas gedung bertingkat.
2. Poster,
yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di atas kertas atau
kain. Gambarnya agak mencolok.
3. Katalog,
ini juga dibuat di atas kertas dengan desain menarik, berisi keterangan dengan
gambardisertai foto dan daftar harga barang yang ditawarkan.
4. Folder,
ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat sehingga menarik, kecil
mungil, dihiasi tulisan, gambar, dan foto.
5. Spanduk,
ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, kadang-kadang diberi gambar.
Dipasang atau direntangkan di jalan-jalan ataupun di depan gedung /bangunan
tertentu.
6. Slide,
ini merupakan bahan yang diproyeksi didalam bioskop sehingga menjadi bahan
iklan yang ditayangkan sebelum pemutaran film.
7. Iklan,
adalah jenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti surat kabar,
majalah atau media elektronik seperti televisi dan radio.
8. Papan
nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar masyarakat mengetahui ada
kegiatan apa yang sengan berjalan di tempat tersebut. Rasa ingin tahu mereka
akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap perusahaan.
Bagi sebuah wirausaha
kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi
sederhana, biasanya dilakukan dengan cara:
1. Memasang
papan nama perusahaan.
2. Memasang
spanduk yang menyatakan: “Sudah di buka usaha...” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan
produknya.
3. Menyebarkan
brosur-brosur, selebaran, sbagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru
tersebut.
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam,
antara lain melalui orang yang diberi honor membagikan brosur ke sopir di
perempatan jalan, dan ke rumah-rumah di sekitar lokasi perusahaan,
kantor-kantor atau ke jemaah masjid.
4. Memberitahu
kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk
datang berunjung.
5. Menyebarkan
kartu nama yang meuat informasi tentang bisnis anda.
Dengan
promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha
anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs
dan want-nya, maka lain kali mereka
akan datang kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi agar mereka
mencoba produk usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda kan makin maju.
4. Bentuk
Formal Business Plan
Sebenarnya
tidak ada aturan baku dalam bentuk bisiness plan, akan tetapi pada umumnya
business plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1)
Halaman
depan
Dihalaman ini
dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang
bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
2)
Daftar
isi
Harus dibuat daftar isi
secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3)
Rangkuman
eksekutif
Rangkuman eksekutif ini
sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari
keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti dari
perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)
Penjelasan
tentang perusahaan
Di sisni diungkapkan
strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan.
5)
Pemasaran
Di sisni diungkapkan
pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan berbagai starategi serta
ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
6)
Barang
dan jasa yang dihasilkan
Di sini diungkapkan
mengenai kuantitas, kualitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang
ditawarkan.
7)
Usaha
meningkatkan penjuakan
Di sisni dijelaskan
tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang
digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat diberbagai
daerah.
8)
Permodalan
Disini diungkapkan
rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas, dan
pendapatan.
9)
Apendix
Disini dilampirkan berbagai
keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte
pendirian usaha, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
Selanjutnya dikemukakan daftar isi dari business
plan yang lebih rinci.
Namun
penggunaan daftar isi ini sangat tergantung kepada bentuk bisnis dan besar bisnis
yang akan dilaksanakan.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1) Suatu
rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
(business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan
menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
2) Business
Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan
didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
3) Business
Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang
memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki.
4) Business
Plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena
beberapa faktor.
5) Rencana
usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup
antara lain : nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan diusahakan, konsumen
yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerjasama,
personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan, jumlah modal yang
diharapkan dan yang tersedia, peralatan perusahaan yang perlu disediakan, dan
penyebaran promosi.
6) Sebenarnya
tidak ada aturan baku dalam bentuk bisiness plan, akan tetapi pada umumnya
business plan memuat hal-hal sebagai berikut: halaman depan, daftar isi,
rangkuman eksekutif, penjelasan tentang perusahaan, pemasaran, barang dan jasa
yang dihasilkan, usaha meningkatkan penjualan, permodalan, dan apendix.
2. Saran
1) Bagi pihak yang berencana memulai sebuah usaha sebaiknya mempersiapkan
rancangan perencanaan usaha baik tertulis maupun tidak tertulis.
2) Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.