Kamis, 25 Mei 2017

business plan


KATA PENGANTAR
                     Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan pelaksanaan, penyusunan, dan penulisan makalah ini tanpa kendala yang berarti.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Edi Wicaksono Abdurrosid SE, M.Si selaku dosen yang memberikan tugas Enterpreunership serta membimbing penulis dalam penulisan makalah ini hingga terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, bagi penulis dan para pembaca dalam mendapatkan ilmu khususnya dalam bidang kewirausahaan.

Kudus, 23 Mei 2017
Penulis











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang...........................................................................................................1
2.      Rumusan Masalah......................................................................................................1
3.      Tujuan .......................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1.      Pentingnya Perencanaan.............................................................................................3
2.      Pengertian Business Plan...........................................................................................5
3.      Kerangka Rencana Usaha..........................................................................................7
4.      Bentuk Formal Business Plan....................................................................................17
5.      Contoh Business Plan Untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha.......................20
BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan................................................................................................................22
2.      Saran ..........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA










BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memagang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.

2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang business plan yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :
1)      Apa pentingnya perencanaan ?
2)      Mengapa perlu disusun Business Plan?
3)      Apa pengertian dari Business Plan?
4)      Mengapa terjadi kegagalan dari Business Plan?
5)      Apa saja kerangka rencana usaha pada Business Plan?
6)      Apa saja bentuk formal Business Plan?
7)      Bagaimana contoh Business Plan untuk usaha baru dan pengembangan usaha?

3.      Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam bab ini adalah :
1)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali pentingnya perencanaan.
2)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali alasan disusunnya Business Plan.
3)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali pengertian Business Plan.
4)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali alasan terjadinya kegagalan dari Business Plan.
5)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali kerangka rencana usaha pada Business Plan.
6)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali bentuk formal Business Plan.
7)      Agar dapat mengetahui, memahami, dan menerangkan kembali contoh Business Plan untuk usaha baru dan pengembangan usaha




















BAB II
PEMBAHASAN

Perencanaan usaha (business plan)
1.      Pentingnya perencanaan
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana harus ada betapa pun sederhananya secara tertulis. Namun, wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu atau segera menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modal, dsb.
Tampaknya wirausaha baru seperti ini cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-coba. Seandainya gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain. Model seperti ini banyak dijumpai dalam masyarakat bisnis kita.
Dinyatakan oelh David H. Bangs, Jr. (1995 : x) bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari hasil pengamatan para pemilikperusahaan kecil yang menyisihkan waktu untk mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Pandangan di atas mungkin berlaku untuk negara maju. Akan tetapi, para wirausaha baru di negara kita kebanyakan menyimpang rencana perusahaan di dalam pikirannya. Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Minimal harus ada catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan diikuti dalam pelaksanaannya. Misalnya menyangkut orang atau personalia yang akan diberi tugas untuk menjalankan usaha, modal yang akan digunakan, dan sebagainya.
Memulai sesuatu usaha baru tidak tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman lebih dulu. Akibatnya jika usaha besar ini mengalami benturan-benturan bisnis maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan semacam ini gampang jatuh/ mengalami kegagalan.  Memulai wirausaha dalam bentuk usaha kecil akan memberikan  pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya.  Berdasarkan pengalaman setiap tahun dan data yang terkumpul dianalisis maka dengan mudah perusahaan berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.

Mengapa Perlu Disusun Business Plan

Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan  anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Ada beberapa alasan penting mengapa orang harus menyusun Business Plan :
1.      To sell yourself on the business
2.      To obtain bank financing
3.      To obtain investment funds
4.      To arrange strategic alliances
5.      To obtain large contracts
6.      To attract key employes
7.      To complete mergers and acquisitions
8.      To motivate and focus your management team.
(Bygrave, 1994:115)
Jadi tujuan menyusun Business Plan adalah :
-          Menyatakan bahwa nada sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga harus meyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerja sama dengan anda. Dengan adanya bantuan kerja sama dari berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan pesat. Bantuan yang diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank atau pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial.
-          Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang buat perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar memberi pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
-          Business Plan juga dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu yang dapat pula menjerumuskan perusahaan yang baru berdiri.
-          Business Plan juga berguna untuk melakukan merger dan akuisisi misalnya anda menjual perusahaan anda ke sebuah perusahaan besar maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau mungkin juga anda ingin membeli perusahaan lain maka business plan yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang mau diakuisisi.
-          Business Plan bertujuan untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin komplek sehingga business plan menjadi komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah yang benar.
2.      Pengertian Business Plan
Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus menyusun Business Plan. Business Plan adalah :
A good definition : a business plan is a document that convincingly demonstrates the ability of your business to sell enough of its product or service to make a satisfactory profit and be attractive to potential backers.
A better definition : a business plan is a selling document that conveys the axcitement and promise of your business to any potential backers or stake-holders. (Bygrave 1994:114)
Artinya Business Plan merupakan suatu dokumen yang meyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa Business Plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dan potensial.
Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut : The business plan is a written document prepared by the entrepreneur that describes all the relevant external and internal elements involved in starting a new venture. It is often an integration of functional plans such as marketing, finance, manufacturing and human resources. (Hisrich-Peters, 1995:113)
Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur dan sumber daya manusia.
Suatu definisi business plan yang cukup panjang diungkapkan lagi oleh (Bygrave, 1994:441) sebagai berikut :
Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, prduk, sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak dicapai.
Business Plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business Plan merupakan rencana perjalanan atau road map yang akan diikuti oleh wirausaha. Business Plan seakan-akan menjawab pertanyaan : Where am I now? Where am I going? How will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf karyawan, pemasok barang dan bahkan konsumen akan memperlajari business plan ini.
Sebuah business plan dapat dinilai oleh pembaca dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik.
Mengenai kedalaman dan kerincian dari sebuah business plan sangat tergantung pada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apakah bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko barang-barang kelontong.
Bagi sebuah business plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik tentu akan mencantumkan secara jelas dan rinci informasi menyangkut :
-          Lokasi pabrik
-          Proses produksi
-          Masalah bahan baku
-          Masalah mesin dan perlengkapan
-          Masalah karyawan yang terlatih
-          Masalah tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan dimasa yang akan datang. Apakah aset ini disewa atau dibeli.
-          Hal-hal lain yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
Business Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki. Definisinya It is a written statement setting forth the business’s mission and objective, its operational and financial details, its ownership and management structure and how it hopes to achieve its objectives (Megginson, 2000) artinya Business Plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat misi dan tujuan bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.
Rencana bisnis yang baik, merupakan gambaran bagaimana memperoleh sesuatu kekayaan atau cara memperoleh keuntungan dari suatu usaha.
Ada 5 alasan mengapa harus disiapkan business plan yaitu :
1.      Business merupakan satu blueprint, yang akan diikuti dalam operasional bisnis. Ini menolong anda tetap kreatif konsentrasi pada tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Ini merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalma bisnis.
3.      Ini merupakan alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, penyandang dana. Dengan adanya business plan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis.
4.      Ini membuat anda sebagai manajer, karena dapat mengetahui langkah-langkah praktis menghadapi dunia persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif,
5.      Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak.


Isi dari sebuah business plan :
1.      Kulit depan/ cover judul
2.      Ringkasan eksekutif sejarah/latar belakang bisnis
3.      Deskripsi tentang bisnis apa yang akan dilakukan
4.      Deskripsi tentang pasar
5.      Deskripsi tentamg produk/komiditi yang akan diusahakan
6.      Susunan pengurus dan kepemilikan
7.      Objectives dan goals
8.      Gambaran keuangan
9.      Lampiran
Mengapa Terjadi Kegagalan Dari Business Plan
Business Plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa faktor :
-          Tujuan yang ditetapkan oelh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung jawab.
-          Pengusaha tidak memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis.
-          Pengusaha tidak dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri.
-          Konsumen tidak mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

3.      Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain :

1)      Nama perusahaan
Nama yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu nama yang diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya. Misalnya ada orang yang memberi nama perusahaannya “Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan kegiatan sesaat yang populer pada waktu itu. Canon dan Wichert menyatakan ciri-ciri merek yang baik adalah:
1.      Short-pendek
2.      Simple-sederhana
3.      Easy to spell-mudah dieja
4.      Easy to remember- mudah diingat
5.      Pleasing when read- enak dibaca
6.      No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7.      Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
8.      Ada hubungan dengan barang dagangan
9.      Bila diekspor gampang dibaca oleh orang luar negeri
10.  Tidak menyinggung perasaan kelompok/orang lain atau tidak negatif
11.  Membayangkan apa produk itu atau memberi sugesti penggunaan produk tersebut.
Apapun merek yang dipilih, biasanya jika perusahaan itu mengalami kemajuan maka namanya atau mereknya ikut populer juga. Namun persyaratan memberi merek atau nama seperti diatas patut dipertimbangkan.

2)      Lokasi
Lokasi perusahaan
Ada dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu :
1.      Lokasi perkantoran, disebut tempat kedudukan.
2.      Lokasi perusahaan, disebut tempat kediaman.
Tempat kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan beroperasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan sebagai berikut :
1.      Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan.
2.      Memilih tempat badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat perusahaan.
3.      Suatu badan usaha yang mempunyai beberapa perusahaan harus memilih  tempat yang berlainan untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap perusahaan itu tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4.      Pemilihan tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan, seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahn baku, transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usaha mementingkan segi hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha di Jakarta dan tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung, dan Cianjur.
Lokasi pertokoan
Untuk memilih lokasi pertokoan harus diingat bahwa konsumen umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau ke lokasi yang mempunyai banyak jenis dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko akan terakumulasi pada daerah terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun. Apabila dibuka pusat perbelanjaan di daerah baru, kemudian akan banyak muncul toko-toko pelengkap lainnya, maka makin lama daerah tersebut akan semakin ramai dan menjelma menjadi lokasi pertokoan yang strategis.

Lokasi pabrik/industri
Untuk menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah :
-          Dekat dengan sumber material
-          Dekat dengan pasar
-          Mudah mendapat tenaga kerja
-          Mudah fasilitas transportasi
-          Mudah memperoleh bahan bakar
-          Mudah memperoleh air, dan
-          Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya.
Pertimbangan mana yang penting bagi suatu industri tidaklah sama karena bagi satu industri mungkin yang paling penting ialah sumber bahan baku dan bagi yang lainnya fasilitas transpor. Lokasi yang baik ialah yang mempertimbangkan faktor-faktor di atas secara seimbang.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada 2 hal utama yang harus diperhatikan dalam memilih lokasi yaitu :
1.      Backward linkage
2.      Forward linkage
Backward linkage berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resources) yang akan digunakan. Ini termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
Forward linkage berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3)      Komoditi yang Akan Diusahakan
Mengenai komoditi yang akan diusahakan banyak tergantung kepada pemilik usaha. Pemilik tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang penulis akan menerbitkan bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang bersedia menerbitkan bukunya. Lalu penulis tersebut membuka usaha penerbitan dan percetakan sendiri. Atau pemilik perusahaan mempunyai selera khusus tentang makanan, lalu dia membuka restoran.
Jadi kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa barang-barang atau jasa.
b.      Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang atau jasa tertentu.
c.       Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan.
d.      Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
(Drs. Wasty Soemanto, 1992:224)
4)      Konsumen yang Dituju
Dalam hal ini perlu dianalisa calon-calon omsumen yang diharapkan. Apakah konsumen bertempat tinggal di lingkungan usaha? Ataukah perusahaan akan menjangkau konsumen yang lebih jauh.
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jiak jenis usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
Usaha bentuk pertokoan sangat mengandalkan konsumen dari lingkungan toko tersebut. Namun demikian kita perlu menganalisa total permintaan yang akan diharapkan.
Mengenai jumlah total permintaan yang dimaksud bukanlah suatu jumlah permintaan yang bersifat permanen tetapi perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi tertentu. Misalnya usaha transportasi, dalam menghitung total permintaan harus mempertimbangkan masa-masa libur untuk meramalkan jumlah permintaannya.

5)      Pasar yang Akan Dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger), pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher). Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejenis. Perusahaan ini dapat mengendalikan harga, membuat prduk baru, menggunakan promosi secara gencar dan sebagainya. Namun pemimpin pasar ini tidak boleh lengah dari ancama-ancaman perusahaan lain, dia harus tetap berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam taktik akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang harga, layanan yang lebih memuaskan dan sebagainya.
Pengikut pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan produk dan memberikan service yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar merupakan sasaran serangan balik dari kelompok penantang pasar. Jadi, pengikut pasar harus berhati-hati dalam menjaga mutu produk dan layanan yang diberikan kepada pelanggannya.
Perelung pasar ini berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki relung pasar. Akan tetapi ada pula strategi perusahaan besar membuka unit-unit kecil yang ditujukan untuk melayani relung pasar. Strategi ini sangat mengancam kelangsungan hidup dari perusahaan yang murni sebagai perelung pasar. Sebagai contoh usaha perelung pasar misalnya pada dunia perbengkelan yang sudah banyak dibuka di segala penjuru. Kemudian seorang wirausaha mempunyai ide membuka bengkel berjalan. Dengan menggunakan mobil atau truk khusus bengkel berjalan ini memberikan service khusus kepada pelanggan-pelanggan yang ada di komplek perkantoran ataupun di rumah-rumah tinggal. Mereka mengadakan kontak melalui telepon atau melalui kepala kantor untuk menjalin hubungan dengan para pemilik mobil. Bengkel berjalan ini memberikan layanan perbaikan mobil ataupun ganti oli.

6)      Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Definisi partnership ialah an asociation of two or more persons to carry on as co-owners of a business for profit (Musselman dan Hughes,1964:50). Artinya, partnership ialah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga persekutuan yang dibentuk tidak untuk mencari laba. Bentuk partnership dapat mengatasi beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perorangan.
Ada dua macam partnership yaitu :
1.       General partnership, dan
2.      Limited partnership
Bentuk general partnership semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggung jawab yang tidak terbatas terhadap utang-utang bisnis.
Bentuk limited partnership, memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang bertanggung jawabtidak terbatas dan anggota lainnya bertanggung jawab terbatas. Jumlah anggota yang mempunyai tanggung jawab terbatas tidak dibatasi jumlahnya. Anggota yang memiliki tanggung jawab terbatas (limited partner) tidak memiliki suara dalam mengoperasikan perusahaan sehari-hari, tetapi berhak atas laba yang pembagiannya ditetapkan berdasarkan bersama. Dalam peraturan mereka tidak dibenarkan menarik modal penyertaannya, kecuali dalam keadaan tertentu. Jika tidak dijelaskan pembagian anggota dalam bentuk ini, maka semua anggota dianggap sebagai general partner, dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas.

Bermacam-macam bentuk partnership
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk parter, misalnya ada anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak mau identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh umum, tetapi dia tidak turut aktif menjalankan bisnis, ini disebut silent partner. Ada pula partner yang tidak aktif, dan juga tidak dikenal umum, ini disebut dormant partner (dormant = tidur)
Ada lahi nominal partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya sebagai pemilik kepada umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua tindakannya menjadi tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan senior partner  dan anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan yunior partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk partnership maka harus dibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik di depan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis. Sebab banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah usaha berjalan lancar ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah yang membuat kericuhan yang belum diatur sebelumnya.
Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan itu ialah menyangkut :
-          Nama-nama partner
-          Jumlah penyertaan modal
-          Masa mulai dan masa berakhirnya persetujuan
-          Gaji dan honor
-          Pembagian laba atau kerugian
-          Prosedur menambah partner
-          Prosedur memberhentikan partner
-          Penambahan karyawan
-          Tanggung jawab dan otoritas

7)      Personil yang Dipercaya Untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih personil yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter, kejujuran dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang jujur. Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama.
Kadang-kadang melihat penampilan seseorang kita berkesimpulan dia jujur, tetepi dibalik itu terselubung pribadi jahat yang bisa menghancurkan bisnis. Nah, dalam hal ini perlu pengamatan. Pengawasan dilakukan terus-menerus, baik secara diam-diam maupun secara terbuka. Jangan biarkan orang-orang kepercayaan anda bekerja bebas 100%, tetapi awasi dia, pantau tindak tanduknya, melalui catatan-catatan tertulis, informasi ataupun rumor-rumor yang berkembang di antara karyawan lain.
Hendaknya pemantauan yang anda lakukan tidak menimbulkan syak wasangka atau kecurigaan dari personil yang dipantau, sehingga keharmonisan kerjasama tetap terpelihara sebagai suatu kekerabatan, jika ditemukan adanya penyelewenengan, ketidakberesan, maka segeralah ambil tindakan sebijak mungkin yang tidak akan menimbulkan permusuhan dan kerusuhan.
Terutama dilakukan terhadap orang kepercayaan yang masih ada hubungan famili, adik ipar, kakak ipar, keponakan, dan sebagainya. Seringkali famili dekat ini merongrong jalannya bisnis. Jadi, harus dipertimbangkan apakah ada orang lain, selain famili dekat tersebut. Apakah sudah terjamin bahwa famili dekat tersebut memang orang yang bisa dipercaya dan dapat diandalkan?
Banyak pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili dekat sebagai tangan kanan pemilik. Barangkali perlu dipertimbangkan jika famili dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkanlah dia pada posisi yang tidak ada kesempatan untuk merongrong bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus selektif bila mau menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab tidak semua anak-anak sama peragainya. Lain orang, lain perilakunya.

8)      Jumlah Modal yang Diharapkan Dan yang Tersedia
Pada umumnya modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu mengumpulkan modal dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya. Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan patner, yang masing-masing menyetorkan modalya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha.
Setelah usaha berhakan, kejujuran selalu tetap dipertahankan, reputasi semakin baik, maka hubungan akan terjalin baik dengan relasi. Relasi inilah yang biasanya sangat dominan menunjang perkembangan suatu wirausaha. Para relasi dapat membantu bahan, barang yang dibutuhkan, bahkan uang kontan pun dapat dipinjamkannya. Juga teman-teman lain yang sudah cukup percaya akan menawarkan pinjaman bunga dengan bunga rendah. Inilah sumber-sumber modal, yang dapat diharapkan setelah usaha berjalan. Kemudian harus menjalin hubungan dengan bank. Suatu perusahaan yang sudah berjalan dengan baik dan ingin maju, syarat mutlak ia harus berhubungan dengan bank. Melalui bank kita bisa memperoleh modal yang dibutuhkan dan dapat menyimpan uang sementara sebelum digunakan.
* Pro dan Kontra mengambil Kredit/Bberhubungan dengan Baik
Ada orang senang mengambil uatang/berhubungan dengan bank, tatapi ada pula orang yang tidak mau berutang. Orang yang tidak mau berutang karena takut utang tersebut akan menjadi beban hidupnya, hidup tidak tenang, menimbulkan stress. Kekeliruan dalam mengguanakan uang yang diperoleh melalui utang dpat mengakibatkan harta disita.
Akan tetepi, orang yang senang berutang ada yang sangat optimis, sudah berutang tapi sulit menbayar. Apa pula pendapat bahwa tabpa terutang perusahaan sulit maju, sebab mengharapkan pemupukan modal sendiri melalui tabungan akan lambat sekali. Sedangkan peliang-peluang usaha yang menguntungkan sudah lepas. Hal inilah yang mendorong orang untuk berhubungan dengan bank/mengambil utang.
Sebenarnya mengambil utang tidak ada masalah, sepanjang manajemen utang diatur dengan baik. Artinya, uang dari utang itu harus digunakan untuk sektor produktif. Jangan sampai utang digunakan untuk membeli barang-barang mewah, shoe, foya-foya.
Jika utang diajukan untuk membangun toko (modal investasi) atau untuk belanja barang yang akan dijual kembali (modal kerja) iani adalah penggunaan yang baik. Tetapi jika utang diselewenengkan untuk membangun rumah pribadi atau membeli barang mewah akan mengurangi modal kerja.
Rencana pembayaran utang harus disusun secara cermat dan dilakukan sevara taratur, disiplin tinggi agar selau tepat waktu. Inilah yang disebut dengan menjaga likuiditas. Likuiditas artinya kemampuan seseorang/perusahaan untuk membayar utang-utangnya setiap jatuh tempo (saat pembayaran). Jika terjadi penundaan pembayaran utang, tidak menepati janji ini disebut illikuid. Kepercayaan dari pihak bank atau orang lain yang memberi pinjaman akan berkurang.
                   * Mengatur Manajemen Keuangan Secara Baik
Ø Seorang wirausaha mengambil uang harus disesuaikan dengan kemampuan mencicil.
Ø Jangan mengambil utang besar, padahal tidak mampu menggunakannya secara produktif.
Ø Jangan sialau dengan tawaran kredit bank apabila anda tidak membutuhkannya.
Ø Jangan sekali-kali mengambil utang dengan bunga tinggi terutama dari rentenir yang bunganya jauh lebih besar dari bunga bank resmi.
Ø Hitunglah lebih dulu berapa besar bunga pinjaman yang harus anda bayar selama sebulan atau setahun, kemudian dengan dibandingkan keuntungan usaha anda. Apakah presentase keuntungan usaha anda melebihi presentase bunga bank.
Ø Jika utang terlalu memberatkan keuangan perusahaan, maka cari jalan keluar untuk segera melunasi utang, misalnya menjual asset yang tidak begitu perlu.
Ø Pacu kerja usaha anda untuk meningkatkan volume penjualan, mencari uang untuk pelunasan utang.
Ø Buat analisis secara baik dan tajam, apakah usaha anda berada pada posisi cerah untuk maju, sebagai pertimbangan mengambil utang.
Ø Dalam keadaan inflasi, ada gejala-gejala harga naik maka mengambil kredit cukup menguntungkan, asal volume penjualan usaha anda bisa meningkat, minimal dalam keadaan stabil.
Ø Jangan seenaknya menggunakan uang perusahaan untuk membangun rumah pribadi, kecuali susun anggaran lebih dulu berapa uang perusahaan akan dipakai. Jangan sampai penggunaan uang perusahaan mengganggu modal kinerja, sehingga kinerja perusahaan menurun. Jika kinerja perusahaan menurun, maka perusahaan anda akan meluncur ke arah kebangkrutan.
Ø Sebaiknya mulailah berusaha dengan modal kerja minimal, sambil mempelajari kebutuhan modal tambahan untuk pengembangan usaha yang menguntungkan.
Ø Mbillah pinjaman/kredit apabila ada peluang untuk meningkatkan efisiensi, misalnya sebuah toko selama ini membeli barang secara kredit, dengan harga agak mahal. Jika dibayar scara tunai, akan diperoleh diskon yang jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan bunga bank. Untuk itu lebih baik segera minta kredit bank, agar lebih efisien. Dalam hal ini ada keuntungan ganda, yaitu harga barang lebih murah, dan pihak pemasok barang akan senang sebab selalu mendapat pembayaran secara tunai.
Ø Mengambil kredit tanpa perhitungan matang, dapat menimbulkan bencana bagi perusahaan. Lihat berapa banyaknya perusahaan bangkrut dan disita oleh bank dan betapa BANK menjadi bankrut karena banyak utang ke Bank Indonesia, dan pinjaman Luar Negeri. Akhirnya banknya dibankrutkan atau dibekukan operasinya, diambil alih dan sebagainya. Ini bisa terjadi karena penyalahgunaan uang ke sektor yang tidak menghasilkan atau menghasilkan dalam jangka lama.
Ø Terakhir yang paling penting dan sangat menentukan keberhasilan manajemen keuangan perusahaan ini ialah solidaritas pemilik perusahaan sendiri.
Ada tiga macam solidaritas yaitu :
Ø Solidaritas moral, artinya bagaimana moral pribadi milik perusahaan, apakah ia seorang pemabuk, penjudi, peminim , dan sebagainya.
Ø Solidaritas komersial, artinya  kemampuan pribadi pemilik perusahaan untuk menepati janji-janji dagang yang dibuatnya. Misalnya ketepatan waktu membayar urang, tepat waktu mengirim barang, tepat waktu dalam janji pertemuan dan sebagainya.
Ø Solidaritas finansial, artinya perusahaan yang berutang, apakah layak dipercaya bahwa uang yang diinvestasikan dalam perusahaan tersebut tidak akan lenyap percuma, karena besarnya unsur resiko yang dihadapi.
9)      Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepentingan usaha. Peralatan usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri. Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan. Di luar itu, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan:
1.    ekonomis
2.    prestise
Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatikan efisiensi dalam membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan, rak-rak, meja, mesin hitung. Dia bisa mencari peralatan itu di pasar barang bekas, ini sangat ekonomis. Dia merasa belum perlu membeli cash register, cukup pakai mesin hitung yang murah saja. Nanti jika usaha sudah maju, baru membeli yang serba mahal dan mewah, baru boleh menonjolkan prestise.
Wirausaha yang prestisius akan selalu membeli peralatan terlengkap dan baru serta mahal. Ini pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana usaha yang akan dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan. Misalnya wirausaha ini dibuka dilokasi pemukiman elit, harus terjamin kebersihan dan keasriannya. Untuk itu perlu di pasang AC, fan dan sebagainya. Jadi kebutuhan peralatan sesuai dengan lingkungan konsumen yang akan dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.


10)    Penyebaran Promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media mempronosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjoklah harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.
Elemen-elemen primosi
Elemen-elemen promosi yang biasa digunakan antara lain:
1.    Advertising, yaitu berupa iklan diberbagai media.
2.    Personal selling, merupakan tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung ke rumah-rumah (salesman).
3.    Sales promotion, yaitu berupa daya tarik bagi konsumen dalan bentuk, korting,obral, hadiah, undian-undian kopon dan sebagainya.
4.    Public relation, artinya memberi informasi kepada masyarakat tenteng perusahaan, baik menyangkut produk, manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.
Bentuk-bentuk advertising yang sering digunakan antara lain:
1.    Papan reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis sehingga jelas dipandang. Papan reklame ini dimanfaatkan pula sebagai sarana hiasan kota dengan menggunakan warna warni lampu penerangan. Dapat dipasang rendah ataupun dipasang tinggi di atas gedung bertingkat.
2.    Poster, yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di atas kertas atau kain. Gambarnya agak mencolok.
3.    Katalog, ini juga dibuat di atas kertas dengan desain menarik, berisi keterangan dengan gambardisertai foto dan daftar harga barang yang ditawarkan.
4.    Folder, ini dibuat dalam bentuk kertas yang dilipat-lipat sehingga menarik, kecil mungil, dihiasi tulisan, gambar, dan foto.
5.    Spanduk, ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, kadang-kadang diberi gambar. Dipasang atau direntangkan di jalan-jalan ataupun di depan gedung /bangunan tertentu.
6.    Slide, ini merupakan bahan yang diproyeksi didalam bioskop sehingga menjadi bahan iklan yang ditayangkan sebelum pemutaran film.
7.    Iklan, adalah jenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti surat kabar, majalah atau media elektronik seperti televisi dan radio.
8.    Papan nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar masyarakat mengetahui ada kegiatan apa yang sengan berjalan di tempat tersebut. Rasa ingin tahu mereka akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap perusahaan.

Bagi sebuah wirausaha kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara:
1.    Memasang papan nama perusahaan.
2.    Memasang spanduk yang menyatakan: “Sudah di buka usaha...” dan menonjolkan keunggulan-keunggulan produknya.
3.    Menyebarkan brosur-brosur, selebaran, sbagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru tersebut.
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam, antara lain melalui orang yang diberi honor membagikan brosur ke sopir di perempatan jalan, dan ke rumah-rumah di sekitar lokasi perusahaan, kantor-kantor atau ke jemaah masjid.
4.    Memberitahu kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk datang berunjung.
5.    Menyebarkan kartu nama yang meuat informasi tentang bisnis anda.
Dengan promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs dan want-nya, maka lain kali mereka akan datang kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepada relasi agar mereka mencoba produk usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda kan makin maju.
4.       Bentuk Formal Business Plan
Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk bisiness plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut:
1)             Halaman depan
Dihalaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
2)             Daftar isi
Harus dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3)             Rangkuman eksekutif
Rangkuman eksekutif ini sangat penting karena pembaca ingin melihat secara cepat apa isi dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)             Penjelasan tentang perusahaan
Di sisni diungkapkan strategi perusahaan dan tim manajemen yang mengelola perusahaan.
5)             Pemasaran
Di sisni diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan berbagai starategi serta ramalan tentang target konsumen dimasa yang akan datang.
6)             Barang dan jasa yang dihasilkan
Di sini diungkapkan mengenai kuantitas, kualitas, kegunaan dan keistimewaan barang dan jasa yang ditawarkan.


7)             Usaha meningkatkan penjuakan
Di sisni dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga penjual yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat diberbagai daerah.
8)             Permodalan
Disini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
9)             Apendix
Disini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi business plan. Misalnya akte pendirian usaha, SIUP, sertifikat tanah dan sebagainya.
Selanjutnya dikemukakan daftar isi dari business plan yang lebih rinci.
Namun penggunaan daftar isi ini sangat tergantung kepada bentuk bisnis dan besar bisnis yang akan dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
1)      Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
2)      Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan  anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
3)      Business Plan adalah dokumen penting dan sangat berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang dikehendaki.
4)      Business Plan yang kurang baik akan menyebabkan kegagalan dikemudian hari karena beberapa faktor.
5)      Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok pikiran perencanaan yang mencakup antara lain : nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan, jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia, peralatan perusahaan yang perlu disediakan, dan penyebaran promosi.
6)      Sebenarnya tidak ada aturan baku dalam bentuk bisiness plan, akan tetapi pada umumnya business plan memuat hal-hal sebagai berikut: halaman depan, daftar isi, rangkuman eksekutif, penjelasan tentang perusahaan, pemasaran, barang dan jasa yang dihasilkan, usaha meningkatkan penjualan, permodalan, dan apendix.

2.      Saran
1)      Bagi pihak yang berencana memulai sebuah usaha sebaiknya mempersiapkan rancangan perencanaan usaha baik tertulis maupun tidak tertulis.
2)      Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.