BAB
I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Dalam ilmu ekonomi, perusahaan
adalah suatu satuan ekonomi yang
bertujuan menyelenggarakan sebagian dari proses produksi masyarakat guna
memperoleh laba atau penghasilan. Dalam menjalankan kegiatan usahanya terdapat berbagai
persoalan yang sering muncul dalam setiap perusahaan pada umumnya, yakni
bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan dengan biaya
yang rendah, bagaimana perusahaan dapat melakukan kegiatan proses produksi,
bagaimana peruahaan dapat memasarkan hasil produksi kepada konsumen sehingga
perusahaan dapat memperoleh penghasilan tertentu dengan biaya seminimal
mungkin.
Sebagian besar perusahaan biasanya
mengadakan berbagai pertimnbangan-pertimbangan dalam memilih bahan baku,
khususnya adalah bagaimana perusahaan dapat memperoleh bahan baku yang
berkualitas dengan tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.
Kegiatan produksi dalam perusahaan
khususnya perusahaan-perusahaan modern, biasanya didominasi oleh mesin-mesin
pabrik sehingga dalam melakukan penataan mesin-mesin tersebut harus
diperhatikan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Akan tetapi,
kegiatan produksi tetap tidak dapat terlepas dari peran para pekerja/ sumber
daya manusia. Misalnya : perusahaan Sido Muncul dalam proses produksi jamu
selain menggunakan mesin modern juga tetap memanfaatkan sumber daya manusia
yang ada. Dalam penyortiran bahan baku dan pengemasan sebagian tetap masih
mengunakan jasa para pekerja.
Di samping itu, hal lain yang
berpengaruh dalam proses produksi adalah keterkaitan waktu kerja. Bagaimana
suatu perusahaan dapat memproduksi sesuai dengan permintaan pasar ataupun
sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Hal lainnya juga harus
diperhatikan oleh sebagian besar perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat
menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga para konsumen dapat tertarik
untuk tetap mengkonsumsi tanpa harus berpindah ke produk lain.
2.
TUJUAN
KUNJUNGAN
Kunjungan perusahaan yang dilakukan
pada hari Selasa tanggal 7 Maret
2017 salah satunya dalam rangka
Mengenalkan Kinerja Perusahaan Sebagai Bekal Menghadapi Dunia Kerja.
Disamping itu ,diadakannya kunjungan
perusahaan ini bertujuan unutk memberikan informasi atau pengetahuan baru
kepada para mahasiswa mengenai apa yang sesungguhnya terjadi dilapangan terkait
dengan kegiatan perekonomian khususnya di bidang produksi agar mahasisa tidak
hanya memahami informasi dari sumber buku saja, akan tetapi dapat
membandingkannya dengan kejadian langsung dilapangan.
3.
TUJUAN
LAPORAN
Tujuan pembuatan Laporan Kunjungan Perusahaan antara lain :
1. Sebagai
bukti tertulis telah melakukan Kunjungan Perusahaan.
2. Sebagai
pertanggungjawaban atas tugas yang telah diberikan.
4.
MANFAAT
Manfaat yang diperoleh dari Kunjungan Perusahaan di PT. Sido Muncul, antara lain :
1.
Dapat mengetahui Sejarah dan Profil dari PT. Sido
Muncul.
2.
Dapat mengetahui sumber bahan baku dan proses produksi
PT. Sido Muncul.
3.
Dapat
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai proses pengolahan jamu.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
SEJARAH
PT. SIDO MUNCUL
Di tengah persaingan sektor Industri
jamu yang semakin ketat, Sido Muncul telah berhasil memiliki market share
terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia.
Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan
pelaku pendiri industri ini.
Perusahaan yang kini sudah berhasil
masuk Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 itu dilalui melalui perjalanan
yang cukup panjang. Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28
Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu Rakhmat Sulistio yang
terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan wafat 14 Februari 1983,
memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu usaha pemerahan
susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi perang
Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey yang mereka rintis
terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930. Tanpa
menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti
Muncul. Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing
Nio) dalam mengolah jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk
membuka usaha jamu di Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan
Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama Jamu Tujuh Angin. Ketika perang
kolonial Belanda yang kedua pada tahun 1949, mereka mengungsi ke Semarang dan
mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya "impian yang
terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan
dimulai dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Pada tahun 1951, keluarga Ny.
Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke Semarang, dan di sana mereka
mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya diterima masyarakat
secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi
pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.
Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai
modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik sederhananya ke pabrik yang
representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11 November 2000,
PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang
lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu
itu, dan pada saat itu pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus,
yakni Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat
yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan
PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu berstandar farmasi. Lokasi pabrik
sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektare, lahan Agrowisata ,1,5
hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Pada tanggal 10 Februari 2010 telah
dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik bahan baku herbal seluas
3.000 m2.
2.
PROFIL
PT. SIDO MUNCUL
Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) (SIDO) didirikan
tanggal 18 Maret 1975. Kantor pusat SIDO beralamat di Gedung Menara Suara
Merdeka Lt. 16, Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 – Indonesia, dan pabrik berlokasi
di Jl Soekarno Hatta Km 28, Kecamatan Bergas, Klepu, Semarang.
Telp :
(62-24) 7692-8811 (Hunting), Fax : (62-24) 7692-8815.
Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul
Tbk, antara lain: Desy Sulistio Hidayat, dengan kepemilikan sebesar (40,50%),
Irwan Hidayat (8,10%), Sofyan Hidayat (8,10%), Johan Hidayat (8,10%), Sandra
Linata Hidajat (8,10%) dan David Hidayat (8,10%). Semua pemegang saham ini
merupakan pemegang saham pengendali.
Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SIDO antara lain menjalankan
usaha dalam bidang industri jamu yang meliputi industri obat-obatan (farmasi),
jamu, kosmetika, minuman dan makanan yang berkaitan dengan kesehatan,
perdagangan, pengangkutan darat dan jasa. Kegiatan utama Sido Muncul adalah
produksi dan distribusi jamu herbal, minuman energi, minuman dan permen serta
minuman kesehatan (dengan merek utama Sidomuncul, Tolak Angin dan Kuku Bima).
Pada tanggal
10 Desember 2013, SIDO memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham SIDO (IPO) kepada masyarakat sebanyak
1.500.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran
Rp580,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 18 Desember 2013.
3.
VISI
DAN MISI PT SIDO MUNCUL
3.1.Visi
Menjadi
perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan bahan baku
herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan
3.2.Misi
1) Mengembangkan
produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman dan jujur berdasarkan penelitian.
2) Mengembangkan
penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3) Membantu
dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran agar lebih berperan
dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan herbal.
4) Meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan melalui pola hidup
sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan secara naturopathy.
5) Melakukan
corporate social responsibility (CSR) yang intensif.
6) Mengelola
perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7) Menjadi
perusahaan obat herbal yang mendunia.
4.
BAHAN
BAKU DAN SUMBER BAHAN BAKU
Produksi merupakan kegiatan mengolah
bahan baku menjadi produk jadi. Proses produksi akan menambah nilai guna suatu
produk . dalam kegiatan produksi, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh
PT. Sido Muncul adalah mengenai persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku
akan menunjang kelancaran kegiatan produksi di PT. Sido Muncul.
Sebelum melakukan proses pengolahan,
persediaan bahan baku di simpan di gudang bahan baku. Di gudang bahn baku
terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya yaitu: laos,
jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi dan lain-lain. Bahan-bahan baku
tersebut di datangkan dari berbagai daerah diantara lain daerah jawa tengah
(Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah diseluruh wilayah
indonesia.
Bahan baku diambil dari daerah atau
sekitar pabrik. Selain itu bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam
kondisi kering, hal tersebut guna memudahkan proses penyimpan secara baik agar
kualitas bahan baku tetap terjaga. Bahn baku pun didapat dalamrantai pasokan
yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Penerimaan bahan baku juga dilakukan
dalam gudang bahan baku. Setiap ada bahan baku yang baru datang, harus dicek
terlebih dahulu sebelum disimpan dalam gudang bahan baku. Pengecekan bahan baju
dilakukan oleh tim QC (TQC/ Team Quality Control).
Beberapa tugas TQC adalah sebagai berikut:
1. Mengecek tentang kebenaran bahan
baku.
2. Mengecek tentang kebersihan bahan
baku.
3. Mengecek kadar air bahan baku.
Persediaan bahan baku dengan sistem
FIFO (first in, first out) hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan baku yang
menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya bahan baku.
5.
PROSES
PEMBUATAN JAMU
Secara umum proses
produksi yang dilakukan oleh PT. SIDO MUNCUL melalui beberapa tahap yang
mengikuti prinsip FIFO ( First In First Out). Setiap langkah produksi yang
dilakukan oleh PT. SIDO MUNCUL mengikuti standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang
Baik). Adapun proses produksi jamu di PT. SIDO MUNCUL adalah sebagai berikut :
a)
Tahap persiapan bahan baku
Bahan
baku yang diperoleh dari suplier disortir terlebih dahulu untuk dipilah-pilah
sesuai dengan jenisnya, hal ini dikarenakan bahan baku pembuatan jamu mayoritas
pada umumnya bentuk dan warna kulitnya hampir sama. Selain itu hal tersebut
juga bertujuan untuk memilah-milah bahan yang dipakai atau layak dipakai.
b)
Tahap pencucian bahan
Bahan
baku yang dipilah-pilah, maka untuk selanjutnya akan dicuci hingga bersih.
c)
Tahap pengovenan
Setelah
bahan baku dicuci bersih, maka bahan tersebut segera dioven untuk mengurangi
kadar air yang terkandung didalam bahan. Sehingga diharapkan bahan tersebut
mempunyai daya tahan yang panjang. Setelah proses pengovenan selesai maka
sebagian bahan yang dihasilkan dari proses pengovenan akan disimpan didalam
gudang bahan baku, sedangkan sebagian lagi dapat segera diproses.
d)
Tahap penggilingan I
Setelah
bahan dioven, maka bahan tersebut akan menjadi kering sebab kandungan air yang
terkandung didalam bahan sudah berkurang. Sehingga sifat bahan menjadi kering
dan mudah untuk digiling.
e)
Tahap penggilingan II
Pada
tahap penggilingan II ini, bahan yang digunakan dalam pembuatan obat cair dan
serbuk dibedakan. Untuk memproduksi jamu serbuk, maka setelah bahan digiling
pada tahap I maka bahan tersebut akan diperhalus lagi melalui tahap ke II.
f)
Tahap pengayakan
Proses
pengayakan ini hanya digunakan untuk memproduksi jamu serbuk saja. Setelah
bahan digiling, maka bahan akan diayak dengan ayakan yang berukuran 30 mesh.
g)
Tahap pembuatan jamu
Ada
beberapa cara pembuatan jamu di PT. SIDO MUNCUL, tergantung dari jenis bahan
baku yang digunakan dan jenis fisik jamu yang akan dibuat. Bentuk proses
pembuatan jamu antara lain sebagai berikut :
1)
Proses pembuatan jamu serbuk
2)
Proses pembuatan jamu cair
3)
Proses pembuatan jamu dari daun dan
akar-akaran
4)
Proses pembuatan jamu instan dari
empon-empon
5)
Proses pembuatan jamu pil
6)
Proses pembuatan jamu kapsul
7)
Proses pembuatan jamu tablet
Proses
pembuatan jamu di PT. SIDO MUNCUL ini terkenal dengan sebutan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik).
h)
Tahap pengemasan
Tahap
jamu yang sudah dibuat kemudia di kemas kedalam pengemasan yang sudah tersedia.
Biasanya pengemasan jamu ini memiliki ruang tersendiri, sebab jamu merupakan
produk yang rentan terhadap kontaminasi.
i)
Tahap pengepakan
Setelah
produk jamu dikemas maka produk tersebut dimasukkan ke dalam kardus yang
disesuaikan sesuai jenis produk jamunya. Kemudia kardus ditutup rapat dan
diberi kode dan dicantumkan tanggal kadaluwarsa. Untuk selanjutnya produk jamu
tersebut disimpan di dalam gudang penyimpanan produk.
6.
JENIS
DAN HASIL PRODUK
Jenis produk PT. SIDO MUNCUL sebagai berikut :
Tiper serbuk: kuku bima, kuku bima ginseng, kuku bima
TL, kuku bima plus tribulus.
Tipe saset : Tolak Angin, Tolak Angin Ekstra Hangat.
Tipe saset hisap: Tolak Angin Permen.
Tipe Fls: Tolak Angin Anak, Tolak Angin Flu.
Tipe Botol : Kuku Bima Ener-G
Hasil produksi
PT.Sido Muncul ada berbagai farian bentuk dan kegunaannya, antara lain sebagai
berikut:
1.
Jamu tradisional
2.
Jamu instan
3.
Jamu komplit instan
4.
Jamu komplit
5.
Minuman kesehatan (natural drinks)
6.
Suplemen makanan (food supplement)
7.
Lain – lain
7.
FASILITAS
PABRIK
Perusahaan sidomuncul memiliki fasilitas pabrik yang
lengkap. Fasilitasnya antara lain
7.1. Laboratorium
a. Laboratorium instrumentasi
b. Laboratorium farmakologi
c. Laboratorium formulasi
d. Laboratorium famakognost
e. Laboratorium stabilitas
f. Laboratorium kimia
7.2. Kebun percobaan dan budaya tanaman obat
3. Extraction centre
4. Pengolahan air bersih
5. Pengolahan air limbah
6. Perpustakaan
7. Klinik holistic.
Sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai
agrowisata yang digunakan untuk mengoleksi tanaman dan perusahaan Sido muncul
merupakan perusahaan jamu pertama di Indonesia.
8.
ANAK
PERUSAHAAN
8.1.PT.
Berlico Mulia Farma
Melalui visi menjadi pemimpin Industri farmasi di Indonesia PT. Berlico
Mulia Farma resmi bergabung menjadi anak perusahaan PT. Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk tepat pada tanggal 1 September 2014. Akuisisi
perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1976, merupakan salah satu rencana
jangka panjang yang dilakukan Grup Sido Muncul guna melebarkan sayap ke bisnis
industri farmasi.
8.2.PT.
Muncul Mekar
Berawal dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan para
produsen untuk menunjuk distributor dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu
dibuatlah perusahaan distribusi untuk memasarkan produk-produk Sido Muncul,
yang diberi nama PT. Muncul Mekar. Selanjutnya Muncul Mekar ditunjuk sebagai
distributor tunggal perusahaan jamu dan farmasi Sido Muncul.
PT. Muncul Mekar didirikan tepat pada tahun 1975 berkantor pusat di Jalan
Mlaten Trenggulun nomor 102 Semarang, dibawah pimpinan Sofyan Hidayat. Dalam
melaksanakan kegiatan perusahaan ini menempati sebuah rumah biasa dengan
belasan karyawan, serta mengandalkan 3 buah mobil untuk kanvaser/pemasaran luar
kota dan 5 motor untuk pemasaran dalam kota, Muncul Mekar mengawali
distribusinya di Pulau Jawa.
8.3.PT.
Semarang Herbal Indo Plants
Semarang Herbal Indo Plant (SHI) merupakan pabrik bahan baku yang
dikembangkan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk dengan harapan
dapat meningkatkan kapasitas produksi, memperpendek mata rantai produksi,
efisiensi, standarisasi dan membantu petani menampung hasil panen mereka pada
saat harga turun.
Dengan hadirnya SHI akhirnya menjadikan mutu produk bahan baku dan
kualitas obat-obat alam selangkah lebih maju. Sehingga produk-produk yang
dihasilkan bisa bersaing di pasar bebas dengan kualitas yang baik dan
terstandar.
9.
PRODUKSI
Bahan baku
terdiri dari 160 jenis, sebagian besar diambil dari alam dan tergantung dari
musim. Jika disatu tempat ada belum tentu ditempat lain ada dan bahkan jika
ditempat itu ada akan ada kemungkinan pula hari berikutnya tempat tersebut
tidak tersedia bahan baku. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar
pabrik . Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi
kering guna penyimpanan yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rantai
pasar yang panjang sehingga harus dalam kondisi kering.
Proses
penyimpanan dilakukan digudang penyimpanan. Persediaan bahan baku dengan sistem
FIFO , masuk pertama keluar pertama. Hal ini dilakukan guna tidak adanya bahan
baku yang menumpuk atau tersimpan terlalu lama yang berakibat pada rusaknya
bahan baku. Dalam ruang penyimpanan bahan baku harus memenuhi syarat :
Bahan masuk
benar
Bahan baku
harus bersih
Bahan baku
harus disimpan dalam bentuk kering
Selain itu
adapun tata laksana gudang penyimpanan, yaitu kebersihan gudang harus terjaga
dan kelembaban serendah mungkin atau dapat dipastikan kering.
Dalam pengendalian kualitas
bahan baku yang dilakukan ialah :
Pemisahan
kotoran (penyortiran)
Pemotongan,
guna mempermudah proses penghalusan
Pencucian
kembali untuk memastikan bahan benar-benar bersih
Dikeringkan
menggunakan oven
Penyortiran
bahan kering, bahan yang berkualitaslah yang ddipilih
Masuk dalam
pengamatan tim pengendali mutu, guna memastikan sudahkah bahan baku memenuhi
standar
Dalam proses
yang dilakuakan diatas sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia
karena dalam proses penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika
dilakukan langsung oleh sumberdaya manusia.
Namun dalam proses pemotongan dan pengeringan juga menggunakan alat-alat
yang masih tradisional. Selain menjaga kualitas digunakannya sumber daya manusia
juga bertujuan untuk mendayagunakan warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih
terjamin dengan adanya lapangan pekerjaan.
10. PROSES PRODUKSI
Sebelum melakukan proses
pengolahan, persediaan bahan baku disimpan di gudang bahan baku. Di gudang
bahan baku terdapat berbagai macam bahan yang akan digunakan, diantaranya
yaitu: laos, jahe, kunyit, lempuyang, kayu pasak bumi, dan lain-lain.
Bahan-bahan baku tersebut di datangkan dari berbagai daerah antara lain daerah
jawa tengah (Boyolali, Tawangmangu, Wonosobo), Kalimantan dan daerah di seluruh
wilayah Indonesia. Bahan baku diambil dari daerah atau wilayah sekitar pabrik.
Dan bahan baku yang diambil adalah bahan baku yang dalam kondisi kering guna menyimpan
yang lebih baik. Bahan bakupun didapat dalam rentai pasar yang panjang sehingga
harus dalam kondisi kering.
Dalam proses yang dilakukan diatas
sebagian besar masih menggunakan jasa sumberdaya manusia kerena dalam proses
penyortiran akan lebih dapat dijamin kualitasnya jika dilakukan dilakukan
langsung oleh sumberdaya manusia. Namun dalam proses pemotongannya dan
pengeringan juga menggunakan alat-alat yang masih tradisional. Selain menjaga
kualitas digunakannya sumber daya manusia juga bertujuan untuk mendayagunakan
warga sekitar agar kualitas hidupnya lebih terjamin dengan adanya lapangan
pekerjaan.
11. STRATEGI PEMASARAN PT. SIDO MUNCUL
Penjualan
produk PT Sido Muncul diprediksikan selama tahun ini meningkat sekitar 25%
dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan nilainya akan naik 35%, terkait
dengan kenaikan harga sejumlah produk.
Permintaan
dari pasar dalam negeri yang cukup baik membuat persentase ekspor produk Sido
Muncul turun yakni hanya sebanyak 5% dari seluruh produk yang dijual. Namun,
dari segi volume, kinerja ekspor selama tahun ini justru naik dua kali lipat
dibandingkan dengan tahun lalu."Pasar ekspor masih bagus, tetapi
permintaan di pasar domestik juga masih bertumbuh dengan baik, sehingga kami
tetap memfokuskan pasar lokal."
Untuk
menarik konsumennya, PT Sido Muncul mengeluarkan beberapa macam kemasan yang
mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat. Di samping itu kemasan dari produk
produk PT sidomuncul sangatlah praktis untuk di gunakan oleh konsumenya. Dengan
adanya variasi warna pada kemasan bungkus produk mereka, masyarakat lebih
antusias untuk mengkonsumsi produk mereka.
PT
sidomuncul menawarkan berbagai macam produk dengan harga yang bervariasi dan
terjangkau. Dan dapat dinikmati oleh berbagai konsumen. Dengan harga yang
terjangkau tentu saja Produk-Produk dari PT sidomuncul dapat di temukan di mana
saja. Karena produk mereka lebih menekankan kepada produk tradisional (jamu)
namun di kelola secara modern.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Sido Muncul
hanyalah sebuah bisnis rumahan yang dikelola secara sederhana, tetapi berkat
kegigihan mengembangkan usaha sukses maka Sido Muncul berubah dari tahun
ketahun menjadi perusahaan jamu skala besar.
2.
Pada saat ini PT. Sido Muncul menggunakan kurang lebih
150 jenis bahan meliputi rimpang, akar, daun, bunga, buah, dan juga biji.
3.
Bahan baku tersebut diperoleh dengan cara menanamnya
sendiri dan ada juga yang
diimpor.
4. proses
produksi adalah suatu kegiatan untuk mengolah bahan baku atau menambah nilai
suatu bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi untuk kemakmuran
warga masyarakat dan keluarga.
B.
SARAN
1.
PT.
Sido Muncul harus terus malakukan inofasi-inofasi barunya agar jamu yang
menjadi salah satu ciri khas kebudayaan Indonesia tetap mampu bersaing dalam
dunia bisnis.
2.
Penulis menyadari bahwa laporan kunjungan kerja
lapangan (KKL) ini masih saran yang membangun, agar penulis bisa lebih baik
lagi dalam membuat/menyusun laporan selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
nisafarmasi.blogspot.com/2015/06/kkl-sidomuncul.html