KONSEP
DAN FUNGSI BISNIS
Disusun
guna memenuhi tugas
Bisnis
Pengantar
Dosen
Ratih Hesty U.P, SE, MM
Disusun
oleh kelompok 2 :
Muhammad
Affan (201612207)
Egidia
Fazri Ramadhan (201612208)
Eka
Feriana (201612209)
Chalisa
Hapsari (201612210)
Program
Studi Akuntansi
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muria Kudus
2016
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdullilah penulis panjatkan atas
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi tugas bisnis pengantar
dalam jurusan akuntansi.
Dalam proses
penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan materi
dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari banyaknya
kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai
bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan
semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan
sehingga makalah ini dapat terwujud.
Maka dari
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hesty yang telah memberi
bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi
saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.
Dengan
demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan
pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.
Kudus,
11 oktober 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang.................................................................................
1.2
Tujuan..............................................................................................
1.3
Manfaat............................................................................................
1.4
Sistematika
penulisan.......................................................................
BAB II LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Bisnis...............................................................................
2.2 Fungsi
Bisnis......................................................................................
2.3 Elemen dan
Sistem Bisnis..................................................................
2.4 Aspek-Aspek Bisnis dan Karakteristik Bisnis...................................
2.5 Jenis-Jenis Kegiatan dalam Bisnis.....................................................
2.6 Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis.....................................................
2.7 Klasifikasi
Bisnis................................................................................
2.8 Faktor yang
Mempengaruhi Bisnis.....................................................
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan..........................................................................................
4.2 Kritik dan
Saran....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata
bisnis sudah tidak asing lagi bagi kalangan muda maupun kalangan tua. Saat
mendengar kata bisnis yang kita bayangkan pasti perusahaan besar atau sebuah
usaha kecil-kecilan. Pada saat ini, banyak masyarakat indonesia khususnya
mahasiswa kurang mengetahui konsep dan fungsi bisnis. Padahal, kalau kita tau
apa konsep dan fungsi bisnis itu kita bisa mendapatkan keuntungan yang kita
inginkan dari kegiatan bisnis tersebut.
Bangsa
indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, kalau masyarakatnya bisa pandai
menggunakan semua itu pasti indonesia akan menjadi negara yang jauh
keterpurukan perekonomian. Karena kurang pandainya dalam hal tersebut, maka di
Indonesia masih banyak pengangguran. Apabila masyarakat Indonesia banyak yang
pandai membuka lapangan pekerjaan dengan aktivitas berbisnis, maka pekerjaan
masyakat Indonesia bukan hanya itu-itu saja.
Maka
dari itu, penulis ingin membahas konsep dan fungsi bisnis supaya kita tahu apa
konsep dan fungsi bisnis itu sebenarnya. Penulis membuat makalah ini dengan
semenarik mungkin dan dengan bahasa yang mudah dipahami supaya para pembaca
bisa menyukai dan mudah memahami apa yang kita tulis. Sehingga mahasiswa
mengetahui dan memahami bagaimana seharusnya dalam berbisnis.
1.2 Tujuan
1.2.1
Mahasiswa
mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan dengan kebutuhan manusia dan bisnis.
1.2.2
Mahasiswa
mengerti dan memahami sumber-sumber ekonomi yang dikelola oleh perusahaan.
1.2.3
Mahasiswa
mengerti jenis-jenis bisnis yang dapat dijalankan perusahaan.
1.2.4
Mahasiswa
mengerti dan memahami fungsi-fungsi utama bisnis.
1.3 Manfaat
1.3.1
Manfaat bagi
penulis, pengkajian ini memberikan pengetahuan tentang konsep dan fungsi
bisnis.
1.3.2
Bagi
pembaca, pengkajian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian atau referensi
tambahan bagi ilmu bisnis pengantar serta memperkaya informasi.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian
Bisnis
Bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan
laba sebesar-besarnya. Secara historis, bisnis berasal dari kata business yang
berasal dari kata dasar busy yang
berarti “sibuk”. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi
kapatalis, kebanyakan bisnis dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk
mendapatkan profit dan meningkatkan kemakmuran para pemiliknya.
Secara Etimologi, bisnis adalah
keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang
menghasilkan keuntungan. Secara luas, bisnis adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh individu atau sekelompok orang ( organisasi) yang menciptakan nilai
melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
keuntungan yang maksimum melalui transakasi. Ada beberapa definisi bisnis dari
beberapa tokoh diantaranya :
a. Menurut Brown dan Petrello : “
Business is an institution which produces goods and services demanded by people”, yang
berarti bisnis adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
dibutuhkan oleh masyarakat sambil memperoleh laba. ( 1976)
b. Menurut Steinford : “ Business is
all those activities involved in providing the goods and services needed or
desired by people”,yang berarti bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan
barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen. (1979)
c. Menurut Griffin dan Ebert : “
Business is an organization that provides goods or services in order toearn
provit”, yang berarti bisnis merupakan suatu organisasi yang menyediakan barang
dan jasa dan bertujuan untuk menghasilkan profit ( laba). (1996)
d. Menurut Hughes dan Kapoor : “
Business is the organized effort of individuals to produce and sell for a
provit, the goods and services that satisfy societies needs. The general term
business refer to all such efforts within a society or within an industry”,
yang berarti bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk
menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat dan ada dalam industri.
e. Menurut Allan Afuah : Bisnis adalah
sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
menggembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau
jasa yang diinginkan konsumen. (2004)
f. Menurut Glos, Steade dan Lowry:
Bisnis merupakan jumlah seluruh kegiatan yan diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan
jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas
hidup mereka.
g. Menurut Musselman dan Jackson:
Bisnis merupakan suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis
masyarakat dan perusahaan diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas
tersebut.
2.2
Fungsi Bisnis
Fungsi bisnis adalah untuk menciptakan nilai
(kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai, setelah diubah atau
diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat / konsumen.Nilai
kegunaan (utility Value) yang diciptakan oleh kegiatan bisnis, sehingga dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat adalah terangkum dalam fungsi utama bisnis.
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
-Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi
-Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi
-Mengubah kepemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan
-Menunda waktu kegunaan (time utility), atau fungsi pemasaran
Steinhoff menyebutkan ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :
-Acquiring raw material (Mencari bahan mentah)
-Manufacturing raw materials into product (Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi)
-Distributing product to consumers (Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen)
Fungsi utama bisnis adalah menciptakan nilai suatu produk atau jasa dengan cara :
-Mengubah bentuknya (form utility), yang tidak lain dari fungsi produksi
-Memindahkan tempat produk itu (place utility), atau fungsi distribusi
-Mengubah kepemilikan (possessive utility), yaitu fungsi penjualan
-Menunda waktu kegunaan (time utility), atau fungsi pemasaran
Steinhoff menyebutkan ada tiga fungsi utama bisnis, yaitu :
-Acquiring raw material (Mencari bahan mentah)
-Manufacturing raw materials into product (Mengubah bahan mentah menjadi barang jadi)
-Distributing product to consumers (Menyalurkan barang yang sudah jadi tersebut ketangan konsumen)
2.3 Elemen dan Sistem Bisnis
1. Modal (capital)
Sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan bisnis
2. Bahan-Bahan (Materials)
Merupakan faktor yang dibutuhkan dalam bisnis untuk menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat
3. Sumber Daya Manusia (Human
Resources Department)
Pekerja yang mempunyai kemampuan kompetitif dan berkualitas
tinggi
4. Ketrampilan Manajemen (Management
Skill)
Sistem manajemen yang dilaksanakan berdasarkan prosedur dan
tata kerja manajemen.
2.4
Aspek-Aspek Bisnis dan Karakteristik Bisnis
Aspek-aspek
bisnis terdiri dari :
1. Kegiatan individu dan kelompok
2. Penciptaan nilai
3. Penciptaan barang dan jasa
4.
Keuntungan
melalui transaksi
Adapun
karakteristik yang dimiliki oleh bisnis yang terdiri dari tiga karakterisktik,
yakni :
a. Kompleksitas
dan keanekaragaman,
b. Saling
ketergantungan, dan
c. Perubahan dan
inovasi.
2.5
Jenis-Jenis Kegiatan dalam Bisnis
Terdapat 3 jenis dalam kegiatan bisnis, yaitu :
·
Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
·
Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pemindahan barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen.
·
Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan penggunaan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh konsumen.
2.6
Bentuk Dasar Kepemilikan Bisnis
Meskipun bentuk kepemilikan bisnis
berbeda-beda pada setiap negara, ada beberapa bentuk yang dianggap umum:
·
Perusahaan perseorangan: Bisnis yang kepemilikannya dipegang oleh
satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki tanggung jawab tak
terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami kerugian,
pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.
·
Persekutuan: Bentuk
bisnis dimana dua orang atau lebih bekerja sama mengoperasikan perusahaan untuk
mendapatkan profit. Sama seperti perusahaan perseorangan, setiap sekutu
(anggota persekutuan) memiliki tanggung jawab tak terbatas atas harta
perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi persekutuan
komanditer dan firma.
·
Perseroan: Bisnis
yang kepemilikannya dipegang oleh beberapa orang dan diawasi oleh dewan
direktur. Setiap pemilik memiliki tanggung jawab yang terbatas atas
harta perusahaan.
·
Koperasi: Bisnis
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas
ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa
koperasi.
2.7
Klasifikasi Bisnis
Bisnis terdiri dari berbagai macam
tipe, dan, sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang
berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan
mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam
menghasilkan keuntungan.
ü Manufaktur adalah bisnis yang
memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau
komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh
manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau
pipa.
ü Bisnis jasa adalah bisnis yang
menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta
bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan
psikolog.
ü Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan
sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan
perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer.
ü Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
ü Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
ü Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan
keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual
property).
ü Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan
jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh
pemerintah.
ü Bisnis real estate adalah
bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan
mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
ü Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan
keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke
lokasi yang lain.
2.8
Faktor yang Mempengaruhi Bisnis
Terdapat tiga faktor yang
menentukkan iklim bisnis, diantaranya :
a) Investasi
Penggunaan sumber-sumber untuk
menciptakan modal baru.
b) Tabungan
Jumlah yang diputuskan oleh para
pekerja untuk ditabung akan menentukan kuat lemahnya multiplier tersebut.
Semakin banyak tabungan berarti semakin sedikit pengeluaran dan semakin lemah
multiplier tersebut.
c) Pemerintah
Pemerintah berperan sebagai
pengelola sistem bisnis. Pemerintah memiliki dua kebijaksanaan yang dapat
mempengaruhi bisnis, yaitu :
1) Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan yang digunakan umtuk
mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau
meningkatkan pengeluaran pemerintah (meningkatkan permintaan)
2) Kebijaksanaan Moneter
Kebijaksanaan yang berkaitan dengan
pengelolaan supply (penawaran) uang untuk meningkatkan atau menurunkan
permintaan.
BAB
III
PEMBAHASAN
PT.
Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri
makanan, yaitu produk bakery. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 8
Maret 1995 di Kawasan Industri Cikarang, sebagai perusahaan roti dengan merek
Sari Roti. Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat, PT Nippon
Indosari Corpando, Tbk mengembangkan usahanya dengan mendirikan pabrik di
Pasuruan yang diresmikan pada tanggal 24 November 2005. Beragam varian roti
Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis isi,
Roti Cream, Roti Sobek, dan Plain Roll, diproduksi di Pabrik sari Roti
dengan menggunakan teknologi terbaik dan modern serta mengedepankan prinsip 3H,
yaitu Halal, Hygienic, and Healthy. Pada saat ini, produk yang
dipasarkan terdiri dari 10 jenis produk roti tawar dan 20 jenis roti manis.
Penentuan Kriteria
Kriteria produktivitas dipilih sebagai
acuan dalam melakukan perhitungan produktivitas dimana kriteria produktivitas
ini akan diukur levelnya untuk menentukan tingkat produktivitas perusahaan.
Kriteria produktivitas yang akan diukur adalah: (1) Kriteria I adalah
produktivitas pemakaian bahan baku; (2) Kriteria II adalah produktivitas
pemakaian jam kerja (man hour.); (3) Kriteria III adalah produktivitas
pemakaian bahan bakar LNG; dan (4) Kriteria IV adalah produktivitas pemakaian
energi listrik.
A. TAHAP PERSIAPAN
Untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, salah satu faktor yang sangat berperan adalah pemilihan bahan
baku. Bahan baku yang berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang
cukup baik.
Dalam proses pembuatan SARI ROTI,
bahan baku dipilih melalui proses seleksi yang ketat sesuai standar yang telah
ditetapkan di internal perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi
syarat dapat memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi
penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang digunakan
harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin status kehalalan roti yang
dihasilkan.
Bahan baku yang dikirim oleh Pemasok
diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar
Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku
yang diterima. Bahan baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan
baku sesuai dengan persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan.
Pada saat proses pembuatan roti akan
dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan standar formulasi yang telah
ditetapkan. Operator yang bertugas harus memastikan bahwa masing-masing bahan
baku yang digunakan telah ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi
kualitas roti yang dihasilkan.
B. PROSES PEMBUATAN ROTI
Dalam proses pembuatan roti, dikenal
beberapa metode proses pembuatannya. Mulai dari proses yang hanya memerlukan
satu kali pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough
mixing, hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran
seperti sponge and dough mixing.
Masing-masing metode memiliki
kelebihan dan kekurangan. Dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan
metode sponge and dough mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa
proses yang diperlukan memerlukan waktu yang lebih lama, namun kelebihannya
adalah dapat memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekstur,
kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.
Pada proses pencampuran pertama atau
sponge mixing, sebagian bahan baku dicampurkan terlebih dahulu untuk
menghasilkan adonan biang. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan
pada tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi.
Pada proses fermentasi ini, ragi
yang ada pada adonan akan bekerja memecah karbohidrat yang terdapat pada tepung
terigu dan beberapa bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam.
Alkohol dan asam tersebut yang akan berperan besar terhadap aroma dan rasa khas
dari adonan roti yang dihasilkan.
Pada proses fermentasi ini juga
dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di dalam adonan
sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari volume adonan
awal.
Proses fermentasi ini berlangsung
antara 3 hingga 4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya
agar proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna.
Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti gula, garam, susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.
Setelah proses fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai dough mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa bahan baku lainnya seperti gula, garam, susu, dan beberapa bahan lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa yang khas pada masing-masing adonan roti yang dihasilkan.
Pada proses pencampuran kedua ini,
adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam kondisi kalis, elastis, dan
tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini merupakan indikator utama bahwa adonan
roti telah cukup baik dan dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya.
Adonan selanjutnya diistirahatkan
selama beberapa menit untuk menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas
adonan.
Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara otomatis menggunakan rounder.
Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat yang telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara otomatis menggunakan rounder.
Adonan yang telah dipotong dan
dibulatkan tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate proofer.
Proses ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih
lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya.
Untuk menghasilkan adonan roti
dengan ukuran pori yang seragam, adonan dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses
ini gas yang terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan
memiliki pori-pori yang halus dan seragam.
Adonan selanjutnya dibentuk sesuai
dengan bentuk yang dikehendaki. Bentuk dapat berupa bentuk bulat, oval, bentuk
seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya. Khusus untuk roti manis, sebelum
dibentuk biasanya adonan akan diisi terlebih dahulu dengan isian roti.
Setelah dibentuk, adonan selanjutnya
disusun pada loyang khusus. Loyang yang sudah penuh dengan adonan selanjutnya
disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang fermentasi akhir.
Proses fermentasi akhir (final
proofing) ini memiliki prinsip yang sama dengan proses fermentasi pertama,
namun dilakukan dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan mengembang dan
diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan, adonan
selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang.
Proses pemanggangan adonan (baking)
dilakukan pada tunnel oven yang memiliki panjang sekitar 12 meter selama
10 hingga 30 menit, tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu
pemanggangan yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna.
Selama proses ini, adonan akan
dimatangkan baik di bagian dalam maupun bagian luar. Pada proses ini akan
diperoleh warna roti yang diharapkan. Demikian pula dengan aroma khas roti akan
muncul pada saat proses pemanggangan berlangsung.
Roti yang telah matang selanjutnya
akan dikeluarkan dari loyang (depanning) dan dilakukan proses
pendinginan (cooling) pada cooling tower terlebih dahulu sebelum
roti siap untuk dikemas. Proses pendinginan ini bertujuan agar uap air yang
terdapat pada roti dapat keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti
dikemas dalam kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti
mudah berjamur.
Roti yang baru keluar dari oven juga
umumnya kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti tersebut
langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga bentuknya tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Setelah mencapai suhu yang telah
ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti
akan dipotong terlebih dahulu. Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan
bahwa roti yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu
yang ditetapkan.
Pada kemasan SARI ROTI selalu
tercantum kode produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang
menyatakan roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada
kemasan. Khusus untuk roti tawar SARI ROTI, tanggal baik sebelum tertera pada kwiklok
atau penjepit kemasan roti.
Roti yang telah dikemas selanjutnya
akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini bertujuan
agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari kontaminasi fisik dan
tidak membahayakan konsumen. Proses metal detecting ini juga merupakan
salah satu bagian implementasi sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical
Control Point) pada proses pembuatan SARI ROTI.
Roti yang telah lolos dari metal
detector selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada
gudang Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.
C. DISTRIBUSI
Proses pendistribusian produk SARI
ROTI berlangsung selama 24 jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai
kepada konsumen adalah produk yang fresh, SARI ROTI dibuat setiap hari,
sehingga setelah SARI ROTI selesai diproduksi, SARI ROTI akan segera dikirimkan
kepada konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern
market.
Dengan 8 pabrik yang ada saat ini
yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang
(Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara), Palembang (Sumatera Selatan), Makassar
(Sulawesi Selatan) hingga saat ini SARI ROTI akan mudah didapatkan.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 kesimpulan
Bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau
bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Fungsi bisnis adalah
untuk menciptakan nilai (kegunaan) suatu produk, yang semula kurang bernilai,
setelah diubah atau diolah menjadi menjadi dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
/ konsumen. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa menjalankan
sebuah bisnis itu tidak mudah kita harus mengetahui elemen-elemen bisnis dan
juga faktor yang mempengaruhi bisnis. Sehingga kita tidak mengalami kerugian
dalam menjalankan bisnis yang kita jalankan.
4.2
Kritik dan Saran
1.
bagi pembaca dapat mengerti dan memahami pentingnya berbisnis.
2.
bagi pembaca yang baru belajar berbisnis bisa bertanya kepada pembisnis yang
sudah sukses dalam bidangnya.
DAFTAR
PUSTAKA