Sabtu, 05 Juli 2014

Cintaku Tak Dibalas


Cintaku Tak Dibalas
Cinta itu menyakitkan, apalagi kalau orang yang kita sayang nggak menyayangi kita. Itu malah membuat kita semakin sakit. Kalau orangnya masih merespon nggak apa-apa, tapi kalau nggak percuma saja kita berharap padanya.
Hari ini aku berangkat sekolah pagi, walaupun tak ada acara yang harus dikerjakan pagi-pagi di sekolah. Tapi entah mengapa, sejak aku bertemu dengannya, kini seakan aku bersekolah hanya untuk melihatnya bukan untuk menuntut ilmu. Ini sudah benar-benar salah jalan, dan ini harus dibenarkan. Oh ya... kenalin, namaku Nailin. Sekarang aku kelas X di SMA Bina Bangsa, beberapa bulan ini aku telah naksir pada seorang kakak kelas XII.  Tapi entah sejak kapan, aku mulai merasakan perasaan yang berbeda saat bertemu dengannya. ada deg-degan, gemetar, dan salah tingkah. Aku tak tau siapa nama kakak itu, apalagi nomor HP nya. Tapi aku kenal dengan salah satu temannya, dia itu akrab banget sama kakak itu. Dulu waktu SMP mereka satu sekolah. Temannya itu bernama kak Hafa, tapi aku juga nggak punya nomornya kak Hafa. Mana mungkin aku bisa tanya-tanya soal dia. Mulai bulan ini kelas XII ada penambahan pelajaran pada pagi hari, jadi dia lebih pagi berangkatnya dari pada aku. Entah mengapa, sejak dia berangkat pagi aku juga ikut berangkat lebih pagi.
***
Bulan berganti bulan, hingga akhirnya dia kini harus menjalani try out dan try out. Tak terasa hampir setengah tahun sudah aku mencintainya. Tapi dia tak pernah tau tentang perasaanku padanya selama ini. Hari ini ada pengisian data siswa melalui sebuah website, dan itu harus pakai nomor induknya masing-masing. Aku jadi kepikiran, kenapa aku tak membuka data pribadinya saja, temanku kan punya data kelas XII sekarang. Saat disekolah, aku meminjam data itu kepada temanku.
“se, aku boleh pinjam nggak?”, tanyaku pada Dise.
“pinjam apa Lin?”, tanyanya bingung.
“pinjam data kelas XII sekarang. Kamu bawa kan se?”
“iya bawa. Emang mau apa?”
“sudahlah, nanti juga tau”
Setelah itu Dise menyerahkan data itu kepadaku. Sesampainya dirumah, aku langsung buka website itu dan aku cari data tentang dirinya. Dan akhirnya aku dapat juga data tentang dirinya+ nomor HP dia. Namanya kak Andi.
***
Try out demi try out telah dijalaninya. Tak terasa kini sudah awal bulan keempat tahun ini. Dia sebentar lagi akan menghadapi UN dan sebentar lagi dia akan meninggalkan sekolah ini, meninggalkan aku dan semuanya yang ada di sekolah ini. Hari demi hari aku lalui dengan kecemasan sebelum UN itu dihadapinya. Waktunya telah tiba, aku dirumah libur karena dianya UN. Kemarin aku sempatkan sms dia untuk memberi semangat dan doa. Sebenarnya aku nggak berani kalau harus sms dulu anak cowok, tapi itu aku lakukan agar aku bisa dekat dengannya sekaligus memberikan doa yang terbaik untuknya. Memang awalnya aku nggak ada pikiran untuk sms dia, aku mengambil nomornya saja hanya untuk aku miliki tanpa ada pikiran seperti itu.
***
Tak terasa, UN telah dilaksanakan beberapa minggu yang lalu. Sejak selesai UN, aku jadi sering sms-an sama dia. Kadang aku yang mulai duluan, kadang juga dia yang mulai duluan. Tapi sampai sekarang juga, dia nggak tahu perasaanku sama dia gimana. Yang dia ketahui, aku suka sama sahabatnya itu, kak Hafa. Semakin lama, aku dan dia semakin akrab. Bahkan aku biasanya tanya soal tugas yang sulit dan dia sering tanya-tanya ke aku juga. Hingga akhirnya aku mendapat nomornya kak Hafa dari dia, yang memang dar awal dia nggak mau memberikan. Tapi karena aku selalu meminta pada dia, sekarang dia sudah pasrah dan mau memberi nomor HP sahabatnya itu kepadaku. Setelah aku mendapat nomornya kak Hafa, aku tanya pada kak Hafa. Aku tahu kelas mereka akan ikut tampil  buat perpisahan nanti, makanya aku coba tanya pada kak Hafa.
From : Nailin
Kak, aku bleh tanya pd kakak?
From : kak Hafa
Apa dek?
From : Nailin
Kak Andi ikut tampil bwt perpisahan nanti gk?
From : kak Hafa
Ikut dek, knp?
From : Nailin
Gpp kak
Itu berarti aku masih bisa bertemu dengannya. Entah ada apa, malam-malam saat aku lagi kumpul dengan keluarga tiba-tiba kak Hafa sms aku. Didalam smsnya itu dia tanya soal perasaan aku pada sahabatnya itu.
From : kak Hafa
Dek, kmu suka pada kak Andi?
From : Nailin
Jujur ya kak, sejak pertama bertemu dg dia sepertinya ada perasaan yg berbeda. Kakak tau dr siapa?
From : kak Hafa
Gk dr siapa”. Cuma nebak saja..
Dan tak kuketahui, saat kak Hafa sms gitu ke aku ternyata dia baru bersama kak Andi. Perasaanku jadi semakin campur aduk. Ada rasa malu, deg-degan dan bagaimana ekspresinya saat tahu tentang ini. Padahal yang ia ketahuikan aku suka pada kak Hafa. Tapi sejak saat itu, aku belum pernah mendapat respon darinya soal perasaan aku. Bahkan dia kini jadi semakin jarang sms aku, setelah kejadian itu.
***
Kini sekolah seakan sepi tanpa kehadirannya. Sudah hampir dua bulan, dia tak sekolah lagi. Perpisahan dan wisuda telah dilaksanakan dan pengumuman kelulusanpun telah diumumkan. Sejak saat itu, aku jadi jarang sms-an sama dia. Entah ada apa, dia jadi berubah sama aku. Dulunya dia baik dan perhatian, kini seakan perhatian itu hilang dari dalam dirinya. Aku semakin tak tahu apa yang terjadi padanya. Selesai shalat zuhur, aku dikejutkan oleh kehadiran seseorang di sekolah. Dia datang ke sekolah dan menemuiku. Selama ini aku sudah benar-benar melupakannya, bahkan aku hampir saja bisa menghilangkan dia di pikiranku. Tapi kenapa dia harus kembali lagi disaat aku sudah benar-benar ingin melupakannya. Dia benar-benar jahat kepadaku, dia tak mengerti perasaanku. Selama ini aku sabar menunggunya, tapi dia tak merespon perasaan aku sama sekali. Dan kenapa dia harus kembali lagi, kalau niatnya hanya mau menyakiti aku lagi. Aku mencoba menghindar dari dia agar aku tak bertemu dengannya. Tapi berkat bantuan teman-temanku, aku tak jadi bertemu dengannya lagi.
“Lin siapa itu yang datang?”, kata temanku memberitahuku.
“ah.. kenapa dia harus hadir lagi disaat aku ingin melupakannya”, kataku.
“sudahlah lin, kalau kamu paksa juga nggak akan bisa. Dia sudah terlanjur melekat dihatimu”, sahutnya Dise.
“tapi se, dia itu sudah membuatku sakit yang harus menunggu jawaban dari dia. Dia kan sudah tahu perasaan aku sama dia gimana selama ini”
“ya sudah, kita pergi yok. Dari pada kamu harus melihatnya lagi”
Sejak saat itu, aku dan dia tak pernah berhubungan lagi. Sms saja nggak pernah, apalagi bertemu. Kini harapanku untuk memilikinya sirna sudah. Aku sakit dengan perlakuan dia selama ini. Aku kira setelah dia tahu tentang perasaanku selam ini, dia akan meresponnya. Tapi tidak dengan dia, aku benar-benar benci dengan dia sekarang. Tapi entah kenapa, aku masih menanyakan kabar tentang dia pada kak Hafa. Kak Hafa itu sudah seperti pak pos, yang harus mengantarkan semua perasaanku kepadanya. Dia seolah-olah nggak mau keluar dari pikiranku. Hingga akhirnya aku putuskan untuk menghapus nomornya di kontak aku. Dan aku tahu kabar tentang dia hanya dari kak Hafa yang bilang ke aku.
Orang yang kita sayang
Belum tentu menyayangi kita
Tapi orang yang nggak kita sayang
Justru dia menyayangi kita
Lebih baik kita menyayangi orang yang benar-benar sayang pada kita
Dari pada kita menyayangi orang yang nggak pernah sayang kepada kita
Itu malah membuat kita sakit
--- THE END ---
Untuk sahabat-sahabatku(yang baca cerpen ini), cobalah kalian menyayangi orang yang menyayangi kalian. Karena dia kita bisa kuat, dialah yang selalu ada buat kita saat kita sakit. Jangan pernah sia-siakan dia, orang yang kamu sayang belum tentu menyayangimu seperti dia menyayangimu. Buat kalian yang cintanya nggak direspon seorang cowok yang kalian suka, jangan pernah menangis. Karena tangisan itu tak ada artinya. Untuk apa kita keluarkan air mata kita untuk orang yang tak pernah menyayangi kita, dia juga belum tentu tahu bagaimana sakitnya kita. Masih banyak cowok yang sayang pada kita, biarkan dia mencari apa yang dia cari. Kita nggak boleh lemah di hadapannya, kita harus kuat dan selalu tersenyum.
By : Eka Feriana

Kutemukan Cinta di Ekstra Pramuka


Kutemukan Cinta di Ekstra Pramuka
Hai kenalin, namaku Nailin. Aku anak baru di SMA Nusa Bangsa, baru beberapa bulan ini aku telah menjadi anak SMA ini. SMA Nusa Bangsa adalah SMA yang selama ini aku banggakan. Di SMA ini aku naksir sama seorang kakak kelas yang dia adalah anak pramuka. Sudah beberapa hari ini aku selalu bertemu dengannya, setelah kejadian PAB Pramuka itu. Entah mengapa setiap aku bertemu dengan kakak itu, aku selalu deg-degan. Nama kakak itu yang ku ketahui waktu PAB adalah Andi. Sejak PAB itu, hampir setiap hari aku bertemu dengannya di mushola saat akan shalat zuhur. Karena hampir setiap hari bertemu, lama kelamaan rasa ini seperti lebih dari yang kubayangkan.
***
Tak terasa kini sudah awal bulan ke empat tahun 2014. Sebentar lagi dia akan UN dan meninggalkan SMA Nusa Bangsa. Entah kenapa ingin rasanya aku mengenalnya lebih dekat sebelum dia pergi dari sekolah. Kuputuskan untuk sms-an sama dia dengan basa basi memberi doa agar bisa mengerjakan soal UN dan masuk di SNMPTN. Setelah ujian ku lanjutkan sms-an itu, hingga akhirnya aku dan dia semakin akrab. Tak lama dari itu, beberapa hari kemudian aku bertanya-tanya tentang dia kepada teman dekatnya. Entah tahu dari siapa, tiba-tiba temannya sms ke aku tanya kalau aku suka pada sahabatnya itu.
From : 08579#######
Dek kmu suka sama kak Andi ya?
From : 08529#######
Cuma pengen tahu tentang dia aja.. kakak tahu dari mana?..
From : 08579#######
Cuma nebak aja... hehe
From : 08529#######
Jgn blg ke orgnya ya kak...
Itulah sebagian sms aku pada salah satu teman dekatnya(yang lain itu rahasia pribadi). Kemudian aku tanyakan soal itu pada dianya sendiri dan dia benar-benar sudah mengetahui hal itu dari temannya tadi. Sebentar lagi akan ada perpisahan angkatannya. Ternyata dia ikut tampil bersama sahabatnya dalam satu grup band. Sebelum tampil nanti saat acara perpisahan, dia sering ke sekolah bersama teman dekatnya itu untuk latihan. Waktu pulang sekolah, nggak sengaja aku melihatnya latihan bersama temannya. Teman-temanku yang mengetahui kalau aku suka padanya,mereka mengejekku.
“Lin, yang latihan gitar siapa tuh?”, tanya sahabatku Dise.
“yang mana?”, tanyaku balik pura-pura tak tahu.
“Di, Andi itu lho orangnya”, kata kak Hafa teman dekat dia.
“mana  Fa orangnya?”, tanyanya pada temannya yang nggak kelihatan aku.
Setelah itu aku benar-benar merasa deg-degan yang lebih dari biasanya saat bertemu dengannya. Dan tak terasa, hari perpisahan itu dilaksanakan. Saat akan dimulai acaranya, tiba-tiba aku menangis yang tak bisa ku tahan hingga membuat teman-temanku pada bingung.
“kenapa Lin kamu nangis? Ditinggal orang yang disayang?”, tanyanya.
“nggak”, jawabku singkat.
Waktu terus berjalan, hari demi hari telah berganti. Acara wisudapun telah digelar dan kini mungkin dia tak akan datang kesekolah lagi. Harapan untuk bertemu dengannya kini seakan tak ada lagi. Beberapa minggu setelah acara perpisahan itu, aku tak pernah bertemu dengannya lagi dan membuat aku bisa sedikit melupakannya. Hingga kini akhirnya telah berganti bulan yang keenam tahun 2014. Tak seperti biasanya pada diriku. Entah ada apa, seperti ada yang mendorong aku untuk segera melaksanakan shalat zuhur. Selesai shalat, aku pun memakai sepatuku lagi. Saat aku melihat ke arah kerumunan kakak-kakak kelas, tiba-tiba muncul seseorang yang tak asing lagi bagiku, ya itu adalah dia. Dia seakan sudah tahu kalau aku yang selama ini sms dia, karena dia melihatku terus saat aku melirik kearahnya.
“ssttt...Lin, ada siapa tuh?”, tanya temanku Dise.
“yang mana sih orangnya?”, tanya salah satu temanku yang ingin tahu orangnya.
“sudah selesai kan? Yok kembali ke kelas”, kataku mengalihkan perhatian.
Aku benar-benar terkejut dengan itu semua. Padahal aku sudah benar-benar ingin melupakannya, tapi dia hadir lagi saat aku sudah sedikit demi sedikit bisa melupakannya. Dan kini hari telah berganti. Aku benar-benar kangen, tapi aku juga nggak boleh memikirkannya lagi. Hingga akhirnya kini telah kenikan kelas. Mungkin hari kemarin adalah hari terakhirku melihatnya. Jika dia untukku, Tuhan pasti menjaganya untukku. Sampai kapanpun, aku akan tetap sayang kepadanya. Karena dia lah cinta pertamaku, walau dia tak pernah membalas itu. Karena di ekstra pramuka itulah, aku kenal dan menjadi sayang padanya.
Rasa rela harus kulakukan
Tanpamu, kini seakan hampa
Hadirmu, seakan ada bahagia
Sunyi seakan menerpa
Dikala rindu merana
Indah kenangan
Tak akan indah tanpa kehadiran
Canda tawamu kini seakan hilang
Tiada lagi yang harus dirasakan
Selain hanya membayangkan sebuah kenangan...
---THE END---
BY : Eka Feriana
KUDUS. 11 juni 1998
SMA 1 BAE, KUDUS
ekaferiana.blogspot.com