LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
IDENTIFIKASI
ASAM BASA
DAN
MEMPERKIRAKAN HARGA pH SUATU LARUTAN
KELOMPOK
: 6
ANGGOTA
:
1. Eka
Feriana (08)
2. Husnul
Khotimah (19)
3. Mipa
Amaru Haq (23)
4. Reza
Pahlevi Ibnu Y. (35)
5. Vivi
Khavidta (38)
LABORATORIUM
KIMIA
SMA
1 BAE KUDUS
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
IDENTIFIKASI
ASAM BASA
DAN
MEMPERKIRAKAN HARGA pH SUATU LARUTAN
A.
Tujuan
1. Mengindentifikasi
sifat larutan dengan mengamati perubahan warna kertas lakmus.
2. Memperkirakan
harga pH suatu larutan dengan mengamati perubahan warna menggunakan beberapa
indikator.
3. Memperkirakan
harga pH suatu larutan dengan mengamati perubahan warna menggunakan indikator
universal.
B.
Dasar
Teori
Indikator
asam basa adalah zat-zat warna yang memberikan warna berbeda pada larutan asam
basa. Indikator asam basa digunakan untuk mengidentifikasi larutan yang
bersifat asam, basa, netral. Selain itu indikator asam basa juga dapat
diigunakan untuk memperkirakan harga pH larutan.
Larutan
asam dan basa dapat dibedakan melalui percobaan dengan menggunakan kertas lakmus.
Larutan yang bersifat asam akan memerahkan kertaslakmus biru, larutan yang
bersifat basa akan membirukan lakmus merah, sedangkan larutan yang bersifat
netral tidak mengubah warna lakmus.
Indikator
yang sering digunakan untuk memperkirakan harga pH adalah fenolftalien (PP), metil
merah (MM)/metil red(MR), metil jingga (MJ)/metil orange (MO) dan brom timol
biru (BTB).Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna pada pH tertentu.
No.
|
Indikator
|
Trayek pH
|
Perubahan
Warna
|
1
|
Fenolftalein(PP)
|
8,3-10
|
Tidak berwarna-merah
|
2
|
Metil
Merah (MM)
|
4,2-6,3
|
Merah-kuning
|
3
|
Metil
Jingga(MJ)
|
2,9-4,0
|
Merah-kuning
|
4
|
Brom
Timol Biru (BTB)
|
6,0-7,6
|
Kuning-biru
|
Selain
itu untuk memperkirakan harga pH suatu larutandapat menggunakan indikator
universal.
C.
Alat
dan Bahan
Alat :
1. Tabung
Reaksi
2. Rak
tabung reaksi
3. Plat
tetes
4. Pipet
tetes
Bahan :
1. Air
suling/aquadest
2. Larutan
asam klorida
3. Larutan
natrium klorida
4. Larutan
natrium hidroksida
5. Larutan
uji A
6. Larutan
uji B
7. Larutan
uji C
8. Lakmus
merah
9. Lakmus
biru
10. Fenolftalein
11. Matil
merah
12. Metil
jingga
13. Bromtimbol
biru
14. Indikator
universal
D.
Cara
Kerja
1. Mengidentifikasi
sifatlarutandengan kertas lakmus
a. Memasukkan
sedikit aquadest,larutan asam klorida,larutan natrium klorida,larutan natrium
hidroksida, larutan uji A,larutan uji B, larutan uji C di masing-masing lekuan
yang berbeda pada plat tetes.
b. Memasukkan
kertas lakmus merah di lekuan plat tetes
yang berisi bahan dan larutan uji tersebut.
c. Mengamati
perubahan warna kertas lakmus setelah dicelupkan.
d. Mengulangi
langkah di atas untuk kertas lakmus biru.
e. Menentukan
sifat larutan berdasarkan perubahan beberapa indikator.
2. Memperkirakan
harga pH larutan menggunakan beberapa indikator.
a. Memasukkan
sedikit larutan uji A, larutan uji B, dan larutan uji C pada tabung reaksi yang
berbeda
b. Menambahkan
1-2 tetes indikator fenolftalein ke dalam tiap-taip tabung reaksi yang telah diisi
dengan larutan tersebut. Mencatat perubahan warna yang terjadi.
c. Mengulangi
langkah a dan b untuk indikator metil merah, metil jingga, dan brom timol biru.
d. Memperkirakan
harga pH dari masing-masing larutan uji tersebut.
3. Memperkirakan
harga pH menggunakan indikator
universal.
a. Memasukkan
sedikit larutan uji A, larutan uji B, dan larutan uji C pada tabung reaksi yang
berbeda.
b. Memasukkan
indikator universal ke dalam masing-masing tabung yang berisi larutan uji
sampai deretan warna pada indikator universal tercelup semua
c. Mengangkat
indikator universal, membandingkan warna indikator universal setelah dicelupkan
dengan standar warna indikator universal, kemudian menentukan pH yang sesuai.
E. Data Percobaan
1.
Hasil
pengamatan perubahan warna kertas lakmus dalam larutan
No
|
Bahan Uji
|
Rumus Kimia
|
Perubahan Warna
|
|
Lakmus Biru
|
Lakmus Merah
|
|||
1
|
Aquadest
|
H2O
|
Biru (tetap)
|
Merah (tetap)
|
2
|
Larutan asam
klorida
|
HCl
|
Merah
(berubah)
|
Merah (tetap)
|
3
|
Larutan
natrium klorida
|
NaCl
|
Biru (tetap)
|
Merah (tetap)
|
4
|
Larutan
natrium hidroksida
|
NaOH
|
Biru(tetap)
|
Biru (berubah)
|
5
|
Larutan uji A
|
-
|
Biru (tetap)
|
Biru(berubah)
|
6
|
Larutan uji B
|
-
|
Merah(berubah)
|
Merah(tetap)
|
7
|
Larutan uji C
|
-
|
Merah
(berubah)
|
Merah (tetap)
|
2.
Hasil
pengamatan perubahan warna beberapa indikator pada larutan uji
No
|
Indikator
|
Trayek pH
|
Perubahan Warna
|
Perubahan Warna Larutan Uji
|
||
A
|
B
|
C
|
||||
1
|
Fenolftalein
|
8,3- 10
|
Tidak
berwarna-merah
|
Merah
|
Tidak berwarna
|
Tidak berwarna
|
2
|
Metil merah
|
4,2-6,3
|
Merah-kuning
|
Kuning
|
Merah
|
Merah
|
3
|
Metil jingga
|
2,9- 4,0
|
Merah-kuning
|
Kuning
|
Merah muda
|
Kuning
|
4
|
Brom timol
biru
|
6,0- 7,6
|
Kuning-biru
|
biru
|
kuning
|
kuning
|
3.
Hasil
pengamatan perubahan warna indikator universal pada larutan uji.
No
|
Larutan Uji
|
Perubahan Warna Indikator Universal
|
Kisaran pH
|
1
|
Larutan uji A
|
Orange, merah,
biru, kuning
|
13
|
2
|
Larutan ujiB
|
Jingga,
orange, kuning, ungu
|
1
|
3
|
Larutan uji C
|
Jingga,
orange, kuning tua, kuning muda
|
5
|
F.
Pembahasan
Cara untuk menentukan sifat asam
dan basa dapat diketahui dengan melakukan berbagai pembuktian diantaranya
dengan menggunakan seperti :
1.
Kertas lakmus, yaitu jika kertas lakmus
merah dalam larutan basa maka akan
berubah menjadi biru dan jika kertas lakmus biru dalam larutan yang bersifat
asam maka akan berubah menjadi merah.
2.
Sifat asam basa juga dapat di tentukan
dengan mengukur derajat pH, yaitu dengan menggunakan indikator Fenolftalein, metil merah, metilen
orange dan Brom timol biru.
3.
Tidak hanya itu bisa menggunakan indicator universal. Lalu
melihat perubahan warna yang teradi untuk menentukan besar Ph.
Berdasarkan praktek yang telah kami lakukan dalam
percobaan 1, menghasilkan :
1.
Pada bahan uji
aquadest pada saat diuji oleh kertas lakmus ternyata hasilnya tetap sama yaitu
jika diberi kertas lakmus biru maka warnanya tetap biru dan sebaliknya jika
diberi kertas lakmus merah maka warnanya tetap merah. Percobaan ini membuktikan
bahwa aquadest merupakan larutan netral, yakni tidak bersifat asam ataupun
bersifat basa.
2.
Pada uji
berikutnya yaitu asam klorida jika diuji dengan kertas lakmus hasilnya kertas
lakmus biru warna berubah menjadi merah, dan lakmus merah tetap berwarna Merah.
Pada percobaan ini menunjukkan bahwa larutan asam klorida bersifat asam
3.
Pada uji
Natrium Klorida ternyata
hasilnya tetap sama yaitu jika diberi kertas lakmus biru maka warnanya tetap
biru dan sebaliknya jika diberi kertas lakmus merah maka warnanya tetap merah.
Percobaan ini menunjukkan bahwa Natrium Klorida tidak bersifat asam maupun basa
melainkan netral.
4.
Pada uji
Natrium Hidroksida hasilnya adalah pada saat di
masukan kertas lakmus biru warna tetap berwarna Biru, dan lakmus merah berubah
menjadi Biru. Hal ini menunjukkan bahwa
Natrium Hidroksida bersifat basa.
5.
Pada uji
Larutan A bersifat basa
lemah, karena pada saat di
masukan kertas lakmus biru warna tetap berwarna Biru, dan lakmus merah berubah
menjadi Biru. Kemudian, Larutan B dan Larutan
C hasilnya kertas lakmus biru warna berubah menjadi merah, dan
lakmus merah tetap berwarna Merah. Hal ini menunjukkan bahwa Larutan B dan Larutan C bersifat asam.
Berdasarkan praktek yang telah kami lakukan dalam
percobaan 2, menghasilkan :
1.
Pada saat
larutan uji A ditetesi fenolftalein warnanya berubah menjadi merah, kemudian
pada saat ditetesi dengan metil merah warnanya berubah menjadi kuning, begitu
juga pada saat ditetesi dengan metal jingga
warnanya berubah menjadi kuning dan pada saat ditetesi dengan brom timol
biru warnanya berubah menjadi biru. Dari percobaan tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa larutan uji A memiliki sifat basa yaitu dengan perkiraan pH
larutan ≥10.
2.
. Pada saat
larutan uji B ditetesi fenolftalein warnanya berubah menjadi tidak berwarna,
kemudian pada saat ditetesi dengan metil merah warnanya berubah menjadi merah,
begitu juga pada saat ditetesi dengan metal jingga warnanya berubah menjadi
merah muda dan pada saat ditetesi dengan brom timol biru warnanya berubah
menjadi kuning. Dari percobaan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa larutan
uji B memiliki sifat asam yaitu dengan perkiraan pH larutan ≤ 2,9.
3. Pada saat larutan uji C ditetesi fenolftalein
warnanya berubah menjadi tidak berwarna, kemudian pada saat ditetesi dengan
metil merah warnanya berubah menjadi merah, pada saat ditetesi dengan metal
jingga warnanya berubah menjadi kuning dan pada saat ditetesi dengan brom timol
biru warnanya berubah menjadi kuning. Dari percobaan tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa larutan uji C memiliki sifat asam yaitu dengan perkiraan pH
larutan 2,9 ≥ 4,2.
Berdasarkan praktek yang telah kami lakukan dalam
percobaan 3, menghasilkan :
1.
Pada saat kertas
indikator dimasukkan ke dalam larutan uji A menghasilkan pH indikator 13 dengan
perubahan warnanya menjadi Orange – merah – biru – kuning. Hal ini menunjukkan
Larutan uji A bersifat basa.
2.
Pada saat kertas
indikator dimasukkan ke dalam larutan uji B menghasilkan pH indikator 1 dengan
perubahan warnanya menjadi jingga – orange – kuning – ungu. Hal ini menunjukkan
Larutan uji B bersifat asam.
3.
Pada saat kertas
indikator dimasukkan ke dalam larutan uji C menghasilkan pH indikator 5 dengan
perubahan warnanya menjadi jingga – orange – kuning tua – kuning muda. Hal ini
menunjukkan Larutan uji C bersifat asam.
G.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil percobaan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Identifikasi
larutan yang bersifat asam, basa dan netral dapat menggunakan kertas lakmus
yaitu :
Perubahan Warna Pada Larutan yang Bersifat
|
|||
Asam
|
Basa
|
Netral
|
|
Lakmus merah
|
Tetap merah
|
Berubah biru
|
Merah (tetap)
|
Lakmus biru
|
Berubah merah
|
Tetap biru
|
Biru(tetap)
|
Berdasarkan
perubahan warna pada kertas lakmus,makalarutan ujiA bersifat basa larutan uji B bersifat asam
dan larutan uji C bersifat asam
2. Dengan
menggunakan beberapa indikator, kisaran harga pH untuk :
Larutan
uji A = pH larutan ≥10
larutan
uji B = pH larutan ≤
2,9
larutan
uji C = pH larutan
2,9 ≥ 4,2
3. Denganmenggunakan
indikator universal, kisaran harga pH untuk:
Larutan
uji A =13 larutan
uji B = 1 larutan
uji C = 5
A.
Daftar Pustaka
Petunjuk
praktikum kelas XI IPA
Buku
catatan KIMIA kelas XI
Mengetahui Kudus, 1 Februari 2015
Guru
Pembimbing Praktikan
ASFIA ROSITA, S.Pd Vivi Khafidta
NIP . 19710105
200604 2019 NIS
. 12021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar