BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya
berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari
jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu
yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan
ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum
pernah ditulis orang lain. Jikapun, tulisan tersebut sudah pernah ditulis
dengan tema yang sama, tujuannya adalah sebagai upaya pengembangan dari tema
terdahulu. Disebut juga dengan penelitian lanjutan.
Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu
makalah, tesis, laporan penelitian dan lain-lain. Karangan ilmiah memiliki
aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan
penggunaan bahasa. Sedangkan karangan non ilmiah adalah karangan yang tidak
terikat pada karangan baku.
2.
Rumusan
Masalah
1)
Apakah Pengertian dari Karya Ilmiah ?
2)
Apa-apa saja Ciri-ciri dari Karya Ilmiah ?
3)
Apa fungsi Karya Ilmiah ?
4)
Apa tujuan penulisan Karya Ilmiah ?
5)
Apa-apa saja jenis-jenis dari Karya Ilmiah ?
6)
Apa Artikel Ilmiah itu ?
7)
Apa Artikel Ilmiah Populer itu ?
3.
Tujuan
1) Mengetahui
pengertian Karya Ilmiah.
2) Mengetahui
ciri-ciri Karya Ilmiah.
3) Mengetahui
fungsi Karya Ilmiah.
4) Mengetahui
tujuan penulisan Karya Ilmiah.
5) Mengetahui
jenis-jenis Karya Ilmiah.
6) Mengetahui
Artikel Ilmiah
7) Mengetahui
Artikel Ilmiah Populer
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Karya Ilmiah
Ada
berbagai pendapat mengenai pengertian karya tulis ilmiah (selanjutnya disebut
karya ilmiah). Ada yang menyatakan karya ilmiah adalah karya tulis yang
didasarkan atas karya penelitian yang saksama. Sementara itu Sastrohoetomo
(1977 : 11) menyatakan karya ilmiah atau karangan ilmiah adalah suatu karangan
yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah yang didapat dari
penyelididkan-penyelidikan, seperti penyelidikan pustaka, laboratorium, atau
penyelididkan lapangan.
Menurut
Wardani (2008 :1-5) menyatakan karya ilmiah adalah karangan yang disusun secara
sistematis dan bersifat ilmiah. Sistematis berarti karangan atau karya tulis
disusun menurut aturan tertentu sehingga kaitan antara bagian-bagiannya sangat
jelas dan padu. Bersifat ilmiah berarti karya tulis yang bersangkutan
menyajikan satu deskripsi, gagasan, argumentasi atau pemecahan masalah yang
didasarakan pada berbagai bukti empirik atau kejadian teoritis sehingga
pembacanya dapat merunut atau mencari kebenaran bukti empirik atau teori yang
mendukung gagasan yang bersangkutan.
Suwandi
(2011 : 78) mengungkapkan karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang mengikuti
kaidah dan jalan pikiran yang berlaku dalam ilmu pengetahuan serta memberikan
sumbangan kepada khasanah ilmu pengetahuan di bidangnya masing-masing. Adapun Sudjana (2001 :4) mengungkapkan karya
ilmiah adalah hasil atau produk manusia (biasanya dalam bentuk tulisan
sekalipun tidak hanya itu) atasa dasar pengetahuan, sikap, dan cara berpikir
ilmiah.
Berdasarkan
batasan-batasan pengertian karya tulis tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud
dengan karya ilmiahadalah karya tulis yang disusun menurut kaidah-kaidah ilmiah
sesuai dengan disiplin ilmu penulis yang bersangkutan. Kaidah-kaidah ilmiah
yang bersifat teoretis maupun empiris mencakupi logika bernalar, teknik
pencarian-pengolahan-penyajian data, metode dan bahasa yang digunakan dalam
penulisan.
2.
Ciri-ciri
Karya Ilmiah
Ada beberapa ciri
sebagai penanda bahwa suatu karya dapat dikategorikan sebagai karya tulis
ilmiah. Penanda yang dimaksudkan tersebut sebagai berikut.
1) Berdasarkan
isi yang diungkapkan, karya ilmiah menyajikan penegtahuan berupa gagasan,
deskripsi tentang sesuatu atau pemecahan satu masalah.
2) Pengetahuan
yang disajikan berpijak pada fakta atau data (kajian empirik) atau teori-teori
yang telah diakui kebenarannya.
3) Karya
ilmiah mengungkapkan kebenaran objektif, bukan kebenaran normatif.
4) Dalam
menulis karya ilmiah dilandasi sikap kejujuran.
5) Bahasa
yang digunakan ialah bahasa baku dan banyak mengandung istilah teknis dan
istilah-istilah yang bersifat denotatif.
6) Sistematika
penulisan mengikuti cara tertentu, yakni sesuai dengan selingkung disiplin ilmu
penulisannya.\
3.
Fungsi
Karya Ilmiah
Karya
ilmiah pada prinsipnya mempunyai fungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Karya ilmiah jika dikaitkan dengan hakikat
ilmu, menurut Dwiloka dan Riana (2005: 2-3) mempunyai tiga fungsi sebagai
berikut :
Pertama,
memberikan penjelasan (explanation), yakni karya ilmiah dapat menjelaskan suatu
hal yang sebelumnya tidak diketahui, tidak jelas, dan tidak pasti menjadi
sebaliknya.
Kedua,
memberikan ramalan (prediction), yakni karya ilmiah dapat membantu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
Ketiga,
memberikan kontrol (control), yakni karya ilmiah dapat untuk mengontrol,
mengawasi dan atau mengoreksi benar-tidaknya suatu pernyataan.
Karya
ilmiah secara umum juga mempunyai fungsi (1) sebagai rujukan atau reference
dalam mempersiapkan karya tulis atau kegiatan ilmiah seperti seminar,
penelitian, diskusi panel ; (2) edukatif, yaitu sebagai sarana pendidikan yang
dapat meningkatkan wawasan seseorang dalam berbagai bidang ilmu; dan (3)
menyebarluasakan perkembangan ilmu kepada masyarakat luas atau kelompok
masyarakat tertentu sesuai dengan disiplin ilmu karya ilmiah yang ditulis. Pada
tataran butir ketiga ini karya ilmiah mempunyai fungsi diseminatif.
4.
Tujuan
Penulisan Karya Ilmiah
Penulisan
karya ilmiah mempunyai berbagai tujuan. Berpijak pada pendapat Dwiloka dan
Riana (2005 : 7-8), Mulyati (2009 : 4.28), dan Wardani (2008 :1.6-1.8) dapat
ditarik simpulan tujuan karya ilmiah ialah sebagai berikut.
(1) Memberikan
penjelasan (memerikan).
(2) Memberikan
komentar dan atau penilaian.
(3) Memberikan
saran dan usulan.
(4) Memberikan
sanggahan dan penolakan.
(5) Membuktikan
hipotesis.
(6) Membuat
suatu rancangan.
Karya ilmiah mempunyai manfaat besar
bagi penulis maupun masyarakat luas. Manfaat yang dapat diperoleh dalam
penulisan karya ilmiah bagi seorang penulis ialah sebagai berikut.
(1) Mengembangkan
keterampilan membaca yang efektif, karena seorang penulis harus membaca
berbagai rujukan sebelum menulis.
(2) Penulis
berkesempatan berlatih mengintegrasikan hasil bacaan dengan gagasan sendiri,
kemudian mengembangkannya menjadi pemikiran yang matang.
(3) Mengakrabkan
penulis dengan kegiatan perpustakaan, seperti menggunakan katalog dalam mencari
buku yang diperlukan.
(4) Meningkatkan
keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta dan data secara jelas
serta sistematis.
(5) Dengan
menulis karya ilmiah, seorang penulis dapat merasakan kepuasan intelektual,
yaitu suatu kepuasan yang berkaitan dengan kemampuan unutk menyajikan satu
khazanah pengetahuan.
(6) Dengan
menulis karya ilmiah, penulis ikut menyumbangkan nilai-nilai perluasan
cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.
Mengenai manfaat karya ilmiah bagi
masyarakat luas ialah karya ilmiah dapat dimanfaatkan sebagai rujukan atau
reference, sumber untuk perluasan wawasan, serta mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan.
5.
Jenis
Karya Ilmiah
Apabila
kita membaca karya ilmiah, ternyata menemukan berbagai ragam isi dan bentuk
berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa ada berbagai jenis karya ilmiah sesuai
dengan tingkatannyamasing-masing. Adapun jenis-jenis karya ilmiah yang paling
umum kita temukan dalam kehidupan akademik mencakupi (1) laporan, (2) kertas
kerja atau makalah, (3) skripsi, (4) tesis, (5) disertasi, dan (6) buku teks
(textbook).
5.1.Laporan
Laporan
adalah tulisan yang dimaksudkan untuk melaporkan hasil kegiatan ilmiah yang
berupa penelitian atau percobaan baik yang di laboratorium, di lapangan maupun
penelitian kepustakaan. Oleh sebab itu, istilah laporan diberi istilah secara
operasional sesuai dengan objek kajiannya. Apabila karya ilmiah yang
bersangkutan dimaksudkan untuk melaporkan hasil penelitian atau praktik di
laboratorium, maka karya tulisannya disebut laporan praktikum. Apabila tulisan
merupakan hasil penelitian lapangan, maka disebut laporan praktik. Jika tulisan
merupakan hasil dari kajian pustaka, tulisan yang bersangkutan disebut laporan
buku.
Bentuk-bentuk
tulisan ilmiah tersebut cakupan isinya masih dalam lingkup terbatas yang
memerlukan pengkajian teori dan kajian pustaka yang lengkap dan luas. Karya
ilmiah ini tidak berorientasi untuk menghasilkan temuan-temuan baru. Akan tetapi,
bertujuan untuk menerapkan atau mempraktikkan teori-teori yang sudah ada. Hal
ini dikeranakan terbatasnya ruang lingkup penelitian. Oleh sebab itu, tulisan
ilmiah jenis ini dibedakan dari tulisan ilmiah hasil penelitian yang dapat
menghasilkan simpulan-simpulan baru. Karya ilmiah jenis ini layak ditempuh oleh
para cendekiawan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar akademik tertentu.
5.2.Kertas
kerja atau makalah
Kertas
kerja atau paper dapat diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu term-paper dan
working-paper. Kedua jenis kertas kerja tersebut sering disebut dengan satu
istilah, yaitu makalah. Makalah pada
umumnya disajikan secara diskriptif atau secara ekspositoris. Akan tetapi, ada
juga yang disajikan secara argumentatif. Adapun panjang tulisan antara 5-20
halaman.
Term-paper
adalah tulisan ilmiah yang berkaitan dengan pembahasan suatu persoalan tertentu
dari bidang disiplin ilmu tertentu. Oelh sebab itu, satu-satu sumber pokok
tulisan jenis ini ialah kepustakaan. Tulisan ilmiah ini biasanya dikerjakan
oleh mahasiswa untuk mememnuhi tuntutan tugas tertruktur dari dosen, dengan
tujuan untuk memperdalam bidang ilmu atau disiplin ilmu tertentu. Dengan
tulisan ini dimaksudkan agar mahasiswa belajar memahami prinsip-prinsip ilmiah
dengan jalan membaca sendiri dan mengungkapkannya kembali dengan bahasa
sendiri. Term-paper dapat berupa ikhtisar atau sari maupun penyimpulan dari
sebuah bacaan ataupun beberapa buah bacaan dengan topik dan disiplin ilmu yang
sejenis serta hasil kajian terhadapnya secara mendalam. Term-paper disebut juga
sebagai naskah berkala.
Working-paper
atau kertas kerja berisi prasaran, pendapat, gagasan-gagasan yang membahas
suatu pokok permasalahan atau persoalan untuk disajikan dalam sebuah seminar,
lokakarya, simposium, dan lainnya. Working-paper dalam membahas pokok
permasalahan lebih mendalam dan luas
daripada term-paper. Dalam menulis working-paper, penulis tidak sekadar
mensarikan suatu teori tertentu dari pustaka yang dibacanya, tetapi mengemukakan
pendapat atau gagasan hasil pemahaman maupu penafsiran terhadap buku (bacaan)
yang dibaca.
5.3.Skripsi
Skirpsi
merupakan karya ilmiah (tulisan ilmiah) sebagai hasil kerja ilmiah yang berupa
penelitian kepustakaan maupun lapangan. Skripsi biasanya dijadikan persyaratan
akdemis untuk mencapai gelar sarjana strata 1 (S1) yang penulisannya memerlukan
pembimbingan dari dosen yang memiliki kualifikasi sesuai dengan disiplin
ilmunya (bidangnya). Karya ilmiah ini harus dipertanggungjawabkan oleh
penulisnya dihadapan dewan penguji.
Skripsi
merupakan laporan hasil penelitian dengan analisis yang mendalam dan diuraikan
secara lengkap. Adapun panjang tulisan atau jumlah halam skirpsi tidak ada
ketentuan pasti yang berlaku untuk semua perguruan tinggi. Akan tetapi, pada
umumnya minimal lebih kurang 50 halaman. Perihal batas jumlah halaman
maksimalnya tergantung pada permasalahan yang diteliti.
5.4.Tesis
Pada
dasarnya karya ilmiah berbentuk tesis tidak jauh berbeda dengan skripsi.
Perbedaannya yang utama ialah terletak pada kedalaman dan ketajaman pengkajian serta kadar kompleksitas masalahnya. Masalah
yang diajukan dalam tesis harus memperhatikan keaslian (belum pernah diteliti
orang lain). Pengkajian dan pembahasannya dapat menggunakan teori-teori yang
sudah ada. Teori-teori yang sudah dikemukakan oleh pakar (sesuai dengan bidang
ilmu yang diteliti) dapat dijadikan pijakan (tumpuan) untuk mengkaji atau
menganalisis topik penelitian yang sedang dilakukan oleh peneliti Tesis ditulis
oelh mahasiswa strata 2 (S2) sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar magister.
5.5.Disertasi.
Disertasi
merupakan karya ilmiah yang ditulis (disusun) untuk kepentingan menyelesaikan
studi pada jenjang strata tiga (doktor). Disertasi merupakan bentuk karya
ilmiah yang memiliki derajat keilmiahan yang paling tinggi. Karya ilmiah berbentuk
disertasi diharapkan menghasilkan teori, temuan atau model baru dalam bidang
ilmu yang ditekuni oleh penulisnya. Disertasi merupakan laporan penelitian yang
jauh lebih mendalam dan tajam daripada skripsi maupun tesis. Begitu juga
permasalahan yang diangkat jauh lebih kompleks daripada permasalahan yang ada
dalam skripsi maupun tesis.
Penulis
disertasi disebut promovendus. Dalam pelaksanaan penulisan disertasi,
promovendus dibimbing oleh beberapa guru besar sebagai promotornya. Setelah
disertasi disusun, maka promovendus harus mempertahankan dan
mempertanggungjawabkan disertasinya dihadapan dewan penguji.
5.6.Textbook
(buku teks).
Buku
teks merupakan karya ilmiah yang bersumber pada kajian pustaka. Dalam buku teks
membahas mengenai prinsip-prinsip atau hukum-hukum ilmiah yang diakui dan
diterima secara umum. Buku teks juga merupakan panduan dari prinsip-prinsip
ilmiah yang sudah berterima dengan hasil penemuan-penemuan penulis yang diakui
dalam bidangnya.
Buku
teks ini pada umumnya disusun untuk kepentingan pendidikan dan pengajaran.
Adapun pengenalan dan penanaman pengertian-pengertian ilmiah menjadi ciri
ilmiah dari buku teks.
6.
Artikel
Ilmiah
Selain
keenam jenis karya tulis ilmiah telah dijelaskan , yaitu (1) laporan, (2)
kertas kerja atau makalah, (3) skripsi, (4) tesis, (5) disertasi, dan (6) buku
teks (textbook) ; ada karya tulis ilmiah yang sering dimuat pada jurnal-jurnal
ilmiah. Jenis karya tulis ilmiah ini ialah artikel ilmiah.
Artikel
adalah karya tulis lengkap yang mengandung fakta-fakta dan data-dta objektif
yang sekaligus disertai analisis, simpulan, dan saran-saran yang bersifat
subjektif. Artikel ilmiah adalah karya tulis lengkap yang merupakan hasil
berpikir ilmiah yang didasarkan pada rencana yang matang. Artikel ilmiah
merupakan suatu representasi hasil pemikiran atau suatu objek kajian kepada
pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan
ilmiah.
Secara
umum definisi artikel ilmiah adalah suatu karangan (karya tulis berbentuk esai atau essay) yang
lengkap berisi fakta-fakta dan data-data yang
disertai analisis kritis dengan menampilkan argumentasi, opini (pendapat
penulis), simpulan, dan saran atau solusi tentang topik tertentu.
Adapun
ciri artikel ilmiah ialah (1) sintesa
temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis; (2) pekerjaan yang
memperlihatkan keaslian (originality) penulis; (3) pengakuan / pernyataan /
jawaban terhadap semua sumber yang digunakan; dan (4) memperlihatkan bahwa
penulis merupakan bagian dari suatu kemunitas akademis.
Mengenai
dimensi artikel ilmiah mencakup (1) hasil pemikiran atas suatu objek kajian
yang dapat berupa temuan penelitian atau gagasan analitis krisis; (2) bahasa
tulis sebagai alat mempresentasikan
hasil pemikiran penulis dam bentuk satuan-satuan makna dan penanda
hubungan satuan-satuan maksa secara eksplisit; (3) sistematika yang dijadikan
unsur pembeda antara bentuk karya tulis
artikel dengan bentuk karya tulis lain; dan (4) kaidah penulisan yang hasru
ditaati, baik yang bersifat universal (umum) maupun bersifat selingkung.
Adapun
sistematika artikel ilmiah untuk jurnal ilmiah pada umunya dibedakan menjadi
dua, yakni artikel ilmiah hasil penelitian dan artikel ilmiah hasil kajian
pustaka. Artikel ilmiah hasil penelitian pada umumnya sistematika terdiri atas
(1) judul artikel (jumalh kata antara 12-15); (2) nama penulis tanpa gelar
akademik yang disertai dengan institusi tempat kerja penulis; (3) abstrak
(bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, tergantung selingkug jurnal yang
bersangkutan) dengan jumlah kata 200-400, dan yang disertai dengan kata kunci
(3-5 kata atau kelompok kata); (4) pendahuluan (latar belakang); (5) kajian
pustaka; (6)metode; (7) pembahasan (hasil dan pembahasan); (8) simpulan; (9)
saran; dan (10) daftar pustaka (bibliografi).
Mengenai
artikel ilmiah hasil kajian pustaka pada umunya sistematika terdiri atas (1)
Judul artikel (jumalh kata antara 12-15); (2) nama penulis tanpa gelar akademik
yang disertai dengan institusi tempat kerja penulis; (3) abstrak (bahasa
Inggris atau bahasa Indonesia, tergantung selingkug jurnal yang bersangkutan)
dengan jumlah kata 200-400, dan yang disertai dengan kata kunci (3-5 kata atau
kelompok kata); (4) pendahuluan (latar belakang); (5) pembahasan; (6) simpulan;
(7) daftar pustaka (bibliografi).
Sistematika
artikel ilmiah tersebut, pada umumnya juga berlaku dalam ranah seminar-seminar
nasional maupun internasional yang hendak dikumpulkan dalam satu prosiding
(proceeding), baik bentuk cetak maupun CD.
7.
Arikel
Ilmiah Populer
Menurut
Soeseno (1984) istilah tulisan ilmiah populer adalah sebuah tulisan yang
bersifat ilmiah tetapi ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.
Istilah populer (bahasa Latin Populis) itu merujuk pada pemaknaan suatu yang
akrab, dikenal, disukai, dan menyenangkan bagi populis (rakyat). Yakni sesuatu
yang disukai banyak orang karena menarik dan mudah dipahami.
Berdasarkan
pendapat Soesenotersebut, dapat ditarik suatu simpulan bahwa dalam tulisan
(selanjutnya disebut artikel) ilmiah populer ada dua hal yang harus diperhatikan,
yakni isi dan cara atau teknik penyajian. Artikel ilmiah populer merupakn karya
tulis yang isinya bersifat ilmiah, sedangkan penyajiannya dengan menggunakan
cara populer , yaitu cara yang mudah dimengerti dan dipahami oleh masyarakat
umum. Oleh sebab itu, dapat dinyatakan bahwa artikel ilmiah populer adalah
sebuah artikel atau tulisna yang isinya bersifat ilmiah dan disajikan (dikemas)
dengan gaya populer. Adapun yang dimaksud dengan gaya populer ini mencakup dua
hal, yaitu cara penulisan dan bahasa.
Cara
penulisan artikel ilmiah populer tidak mengikuti kaidah-kaidah atau tata tulis
ilmiah yang sangat baku dan ketat, seperti kaidah-kaidah penulisan makalah, skripsi, tesis, disertasi,
dan jurnal ilmiah; tetapi cara penulisan artikel ilmiah populer lebih sederhana
dan mudah dipahami dan dimengerti oleh masyarakat umum.
Mengenai
pemakaian atau penggunaan bahasa dalam artikelilmiah populer disesuaikan dengan
perkembangan dan dinamika perbendaharaan kosakata dan istilah yang terjadi dan
berlaku bagi masyarakat umum. Kosakata dan istilah-istilah yang terlalu teknis
dan hanya berlaku di lingkungan atau komunitas akademis tertentu sebagaimana
dalam bahasa artikel ilmiah, tidak digunakan dalam penulisan artikel ilmiah
populer, karena menyulitkan pembaca dalam membaca dan memahami artikel yang
bersangkutan. Meskipun demikian, dalam artikel ilmiah populer tetap
diperbolehkan menggunakan kosakata dan istilah ilmiah yang bermakna khusus
dengan ketentuan kosakata dan istilah yang bersangkutan tidak memiliki padanan kata atau istilah umum
berlaku di masyarakat. Hal lain yang perlu diperhatikan, kosakata dan istilah
khusus tersebut harus diberi penjelasan, sehingga memudahkan pembaca didalam
memahami isi artikel yang bersangkutan.
Berdasarkan
esensi kepenulisan, perbedaan yang menonjol antara artikel ilmiah dan artikel
ilmiah populer, terletak pada penggunaan kata populer dan bahasa yang digunakan
untuk menyajikan (mengemas) isi artikel. Bahasa yang digunakan untuk menulis
artikel ilmiah populer lebih cair, tidak kaku, enak dibaca, menarik,
menyenangkan, dan mudah untuk dipahami. Adapun berdasarkan isi, artikel ilmiah
maupun artikel ilmiah populer berlandaskan pada dua ciri, yaitu keobjektifan
pandangan dan kedalaman kupasan.
Ciri
keobjektifan ditunjukkan oleh (1) fakta empiris yang sudah teruji dan dapat
diuji kebenarannya; (2) tidak subjektif; dan (3) tidak mengandung unsur
spekulatif dan bersifat sensasional. Adapun ciri kedalaman ditandai (1)
memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis; (2) mampu menjelaskan mengapa
dan bagaimana sesuatu yang disajikan itu terjadi, dan (3) bahasan tidak
menyimpang atau melebar dari pokok tulisan atau topik tulisan.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah
dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis
yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah
yang telah dilakukannya. Karya ilmiah juga biasa disebut karangan ilmiah yang
disajikan secara fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Karya ilmiah memiliki beberapa ciri sebagai penanda
bahwa suatu karya dapat dikategorikan sebagai karya tulis ilmiah. Karya ilmiah
pada prinsipnya mempunyai fungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti,
makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, disertasi, artikel, esai, opini, dan
fiksi.
Adapun tujuan dari penulisan karya
ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi,
untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta
untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Jenis karya tulis ilmiah yang sering dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah ialah
Artikel Ilmiah. Sedangkan artikel ilmiah populer adalah sebuah artikel atau
tulisna yang isinya bersifat ilmiah dan disajikan (dikemas) dengan gaya
populer.
2.
Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan
dari segi isi juga masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritikan dan
masukan yang bersifat membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwiloka,
Bambang dan Rati Riana. 2005. Teknik
Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Rineka
Cipta.
Suherli.
2007. Menulis Karangan Ilmiah : Kajian
dan Penuntun dalam Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Jakarta :Arya Duta.
Wardani,
L.G.A.K. et.al. 2009. Teknik Menulis
Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yudiono K.S.
1984. Bahasa Indonesia : Untuk Penulisan
Ilmiah. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar