LAPORAN RESMI
Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman

Disusun oleh :
Kelas : XII MIPA 5
Kelompok : 5
Anggota :
1. Eka
Feriana (08)
2. Fadllikah
Muji Rahayu (12)
3. Hanum
Faizunnur L. (16)
4. Hilda
Fatmawati (18)
5. Ivan
Kartena (20)
6. M.
Surya Jati P. (28)

SMA
1 BAE KUDUS
TAHUN
AJARAN 2014/2015
Kata
Pengantar
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokaatuh
Puji serta Syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya lah, sehingga laporan penelitian yang berjudul: “ Pertumbuhan Perkecambahan Kacang Hijau ” ini telah dapat di selesaikan.
Dalam penyelesaian penelitian ini,
banyak terdapat halangan dan rintangan yang saya hadapi saat melakukan kegiatan
ini, karena keterbatasan pengetahuan yang di miliki, terutama keterbatasan dan
keminiman kemampuan Ilmiah. Akan tetapi, semuanya itu dapat saya atasi berkat
kemauan, usaha, harapan, bantuan, bimbingan, kritik dan saran dari berbagai
pihak. semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan pembaca.
Laporan yang telah disusun ini
memenglah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan
partisipasi dari semua pihak dalam bentuk kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan laporan berikutnya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh.
Kudus, Agustus 2015
Penyusun
Pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan tanaman
A.
Tujuan
Mengamati
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman
B.
Dasar teori
Pertumbuhan
diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume dan jumlah sel
secara irreversibel, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan
dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Perkembangan
adalah proses menuju dewasa. Proses perkembangan berjalan sejajar dengan
pertumbuhan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang
tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat kualitatif, tidak dapat
dinyatakan dengan angka.
Pada
tanaman, pertumbuhan dimulai dari proses perkecambahan biji. Perkecambahan
dapat terjadi apabila kandungan air dalam biji semakin tinggi karena masuknya
air ke dalam biji melalui proses imbibisi. Apabila proses imbibisi sudah
optimal, dimulailah perkecambahan.
Struktur
yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula
yang merupakan calon
akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil.
Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada
dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe hipogeal.
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
adalah faktor internal yang meliputi gen,dan hormone dan faktor eksternal yang
meliputi air, intensitas cahaya, nutrisi, oksigen dan karbondioksida, kelembapan, suhu, konsentrasi nilai pH.
Banyaknya cahaya
yang dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan, umumnya cahaya menghambat pertumbuhan meninggi. Pada tanaman
hijau yang di tumbuhkan di tempat yang tak terkena cahaya matahari lebih cepat
tumbuh dibanding di tempat yang terkena cahaya matahari karena dalam keadaan terang, batang memiliki
auksin yang sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya
sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi
walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan
tumbuh berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin
sehingga tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh
dengan lebih cepat daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena
kekurangan klorofil, kurus, tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang
membengkok ke arah cahaya dan berumur pendek.
C.
Alat dan Bahan
Alat Bahan
1.
2 Gelas aqua
1.10 Biji kacang hijau
2.
Penggaris
2. Kapas
3.
Alat tulis 3.
Air
D.
Cara Kerja
1.
Menyiapkan 2 gelas aqua dan memasukkan
kapas yang telah dibasahi dengan air. Menandai kedua gelas tersebut dengan kode
A dan B
2.
Meletakkan 5 biji kacang hijau
disetiap gelas aqua.
3.
Meletakan gelas aqua A di
tempat gelap dan gelas aqua B ditempat terang. Menjaga kondisi kapas agar selalu
basah dengan menambahkan air ke dalam gelas aqua setiap hari.
4.
Mengamati dan mengukur penjang
pertumbuhan akar dan batang pada kacang hijau setiap hari.
5.
Mencatat hasil pengukuran
didalam table
E.
Tabel Pengamatan
No.
|
Tanggal
|
Di tempat gelap
|
Di tempat terang
|
1.
|
31 Juli 2015
|
2 keping berkecambah
|
1 keping berkecambah
|
|
1 Agustus 2015
|
1 keping berkecambah
dan 2 keping tumbuh akar dan batang
|
1 keping berkecambah
|
|
2 Agustus 2015
|
1 keping tumbuh akar
dan batang dan 2 keping pertumbuhan akar dan batang semakin cepat
|
2 keping tumbuh
akar dan 1 keping berkecambah
|
|
3 Agustus 2015
|
1 keping pertumbuhan
akar dan batang semakin cepat dan tumbuh daun kuning pucat dan 2 keping tumbuh
sekitar 6 cm
|
Pertumbuhan 2 keping
akar sekitar 2cm dan 1 keping tumbuh akar
|
|
4 Agustus 2015
|
Semua biji tumbuh namun
terdapat 2 biji yang paling tinggi
sekitar 13 cm
|
Daun masih dalam
keadaan menguncup dan batang tingginya sekitar 6 cm
|
|
5 Agustus 2015
|
Kecambah yang tumbuh
paling tinggi 19,5 cm
|
Kecambah yang tumbuh
paling tinggi 8 cm dan muncul daun berwarna hijau.
|
F.
Pembahasan
Biji kacang hijau yang berada
di tempat gelap pertumbuhannya lebih cepat dibanding dengan biji kacang hijau
yang tumbuh di tempat terang, hal tersebut karena jika di tempat gelap kerja
dari hormon auksin sangat cepat sehingga pertumbuhan biji kacang hijau di
tempat gelap lebih cepat dibanding biji kacang hijau di tempat terang yang
disebut etiolasi, yaitu pertumbuhan yang sangat cepat ditempat gelap. Namun
walaupun petumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap lebih cepat tetapi
perkembangan nya tidak maksimal karena kekurangan cahaya matahari untuk melakukan
proses fotosintesis sehingga tanaman akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati.
Pertumbuhan kecambah yang berada
pada tempat gelap menyebabkan hormon auksin tidak terhambat oleh cahaya
matahari, sehingga pertumbuhannya cepat namun tidak mempunyai cukup cahaya
matahari untuk melakukan fotosintesis sehingga pertumbuhannya akan menurun.
Pertumbuhan kecambah yang berada pada tempat teduh menyebabkan sebagian hormon
auksin terurai oleh cahaya matahari sehingga pertumbuhannya tidak secepat di
tempat gelap, namun tumbuhan ini mempunyai cukup cahaya untuk fotosintesis
sehingga pertumbuhannya stabil. Pertumbuhan kecambah yang berada pada tempat
terang menyebabkan sebagian besar hormon auksin terurai oleh cahaya
matahari jadi pertumbuhannya paling lama namun banyak mengandung nutrisi yang
dihasilkan dari fotosintesis. Maka percepatan tumbuhan yang baik adalah kecambah
yang berada di tempat teduh.
Variable yang terdapat pada pertumbuhan
kecambah
Ø Variable Bebas : Pengaruh Intensitas Cahaya
Ø Variable Terikat : Perkecambahan Kacang Kedelai
Ø Variable Control : gelas plastic, kapas, air, tempat percobaan
Ø Variable Bebas : Pengaruh Intensitas Cahaya
Ø Variable Terikat : Perkecambahan Kacang Kedelai
Ø Variable Control : gelas plastic, kapas, air, tempat percobaan
G. Kesimpulan
Dari hasil penelitian
tersebut kita mengambil kesimpulan bahwa pengaruh intensitas cahaya terhadap
perkecambahan Kacang Hijau sangatlah berperan penting.Hal
ini dapat dibuktikan apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat
gelap dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama, kecambah di
tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak normal yang disebut etiolasi.
Sedangkan pada kecambah di tempat terang cenderung lebih lama namun memiliki
warna yang hijau dan segar. Hal itu sudah dapat dipastikan bahwa pertumbuhan
Kacang Hijau sangat bergantung pada intesitas cahaya yang didapat kecambah
tersebut.
H. Daftar
Pustaka
zero-zeos.blogspot.com/2015/01/klimatologi-pengaruh-cahaya-terhadap.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar