Rabu, 16 Desember 2015

PERCOBAAN INGENHOUSZ


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI
PERCOBAAN INGENHOUSZ

Disusun oleh :
Kelas                   : XII MIPA 5
Kelompok           : 5
Anggota :
1.           Eka Feriana                           (08)
2.           Fadllikah Muji Rahayu       (12)
3.           Hanum Faizunnur L.           (16)
4.           Hilda Fatmawati                  (18)
5.           Ivan Kartena                         (20)
6.           M. Surya Jati P.                     (28)



LABORATORIUM BIOLOGI
SMA 1 BAE KUDUS
Jl. JendSudirman Km.04
TahunPelajaran 2015/2016
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan laporan praktikum biologi dengan tepat waktu.
Laporan ini berisiskan tentang hasil  dari percobaan Ingenhousz yang membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2). Laporan ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang fotosintesis.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada guru biologi Bapak Agus Pujo yang telah membimbing kami sehingga kami dapat melakukan percobaan Ingenhousz kali ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran guru yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi lebih baiknya laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kami. Amin



Kudus,  September 2015

Kelompok 5

















BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       LatarBelakang
                 Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memeperoleh energi, menyimpan energi, mrnyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi kerja anggota tubuh.
     Metabolisme penting bagi setiap makhluk hidup karena menandakan bahwa makhluk hidup memiliki bagian tubuh yang dapat menanggapi segala bentuk reaksi dari luar maupun dari dalam tubuh. Pada tumbuhan hijau, metabolisme berfungsi untuk menghasilkan zat-zat yang berguna bagi lingkungan sekitar.
     Dengan bahan-bahan (materi) dari lungkungan, terjadi penyusunan energi dalam tumbuhan hijau melalui proses anabolisme. Materi tersebut kemudian dibongkar untuk diubah menjadi energi lain yang diperlukan untuk menjalani aktivitas hidup melalui proses katabolisme.
     Tumbuhan hijau juga memilikki kemampuan dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Proses pengubahan itu memerlukan energi cahaya, sehingga asimilasi zat karbon disebut fotosintesis, ialah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Peristiwa ini disebut juga anabolisme karbohidrat.
1.2.     RumusanMasalah
1.      Apakah fotosintesis menghasilkan oksigendan membutuhkan cahaya?
2.      Bagaimana pengaruh intensitas cahaya dan CO2 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

1.3.      Hipotesis
1.      Daun akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari.
2.      Semakin tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.

1.4.         TujuanPenelitian
1.    Untuk membuktikan bahwa fotosintesis mengasilkan O2 dan membutuhkan cahaya.
2.    Untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan CO2 terhadap kecepatan proses fotosintesis

1.5.         ManfaatPenelitian
1.      Untukmenambahpengetahuantentangfotosintesis yang menghasilkan O2 danmembutuhkancahaya
2.      Membuktikanhipotesisawal

1.6.     Variable
1.        Bebas               : cahaya dan Na HCO3
2.        Kontrol            : tanaman hidrilla
3.        Terikat             : gelembung oksigen (O2)

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahayaa
Suatu ciri hidup yang dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik sebagai sumber energy untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan  serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Poses pengubahan itu memerlukan energy cahaya, sehingga asimilasi zat karbon disebut fotosintesis.  Fotosintesis berasal dari foton yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis ialah proses penyusunan bahan organic (karbihidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energy cahaya. Peristiwa ini juga disebut Anabolisme Karbohidrat. Proses ini hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energy cahaya matahari. Jadi fotosintesis merupakan transformasi energy  dari energy cahaya matahari dikonversi menjadi energy kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Proses ini berlangsung melalui reaksi kimia fotosintesis berikut :
Klorofil

6 CO2  +  6 H2O                                         C6H12O6  +  6 O2

Jan Ingenhousz (1799) melakukan eksperimen ntuk membuktikan bahwa peristiwa fotosintesis melepaskan oksigen dan intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis pada tumbuhan. Ingenhousz dalam percobaanya menggunakan tanaman Hydrilla verticillata di dalam gelas beker kemudian ditutup corong terbalik yang dihubungkan dengan tabung reaksi yang telah diisi penuh dengan air. Percobaan tersebut membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan O2 dan intensitas cahaya mmepengaruhi laju fotosintesis, Karena dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet/ungu (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Dan ini berhubungan dengan reaksi terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
            Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Disetiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah terjadi penyerapan cahaya oleh klorofil pada awal proses fotosintesis. Kloroplas dibungkus oleh dua lapisan (membrane). Membrane dalam berupa membrane yang kompleks. Membrane ini membentuk cakram pipih yang disebut tilakoid. Di beberaa tempat , tilakoid tersusun bertumpuk membentuk granum. Di dalam granum terdapat zat warna klorofil dan molekul-molekul yang membantu penangkapan energy cahaya matahari. Ruang diantara granum terisi larutan protein yang disebut stroma. Stroma mengandung enzim yag berperan untuk menangkap CO2 ­­dan mereduksinya. Klorofil dan membrane lainnya terdapat pada membrane tilakoid. Pigmen yang terdapat pada kloroplas, yaitu klorofil a (berwarna hijau) , klorofil b (berwarna hijau tua) , dan karoten (berwarna kuning sampai jingga). Pigmen tersebut mengelompok dalam membrane tolakoid membentuk perangkat pigmen yang penting dalam fotosintesis.
Beberapafaktor yang mempengaruhi proses fotosintesisdibagimenjadi 9 bagiandiantaranya :
1.      Cahaya
Cahayamerupakansumberenergiuntuk proses fotosintesis. Energicahaya yang diserapolehtumbuhantergantungpadaintensitassumbercahaya, panjanggelombangcahaya, danlamanyapenyinaran yang terjadi.Padabatas-batastertentu, semakintinggiintensitascahayamataharimakasemakinbanyakenergicahaya yang diserapolehklorofil, sehinggalajufotosintesissemakinmeningkat.Cahayamataharidenganintensitasterlalutinggiakanmenimbulkankerusakanpadaklorofil.
2.      Kadar air
Kekurangan air ataukekeringandapatmenyebabkan stomata ataumulutdaunmenjaditertutup, dandapatmenghambatpenyerapankarbondioksidasehinggamengurangilaju proses fotosintesis.
3.      KonsentrasiKarbonDioksida
Lajufotosintesisakandapatditingkatkandenganmeningkatkan CO2ataukarbondioksidaudara. Semakinbanyak CO2, makasemakinbaiklah proses fotosintesis. Namun, kadarkarbondioksida yang terlalutinggidapatmeracuniataumenyebabkan stomata tertutup, sehinggalajufotosintesismenjaditerhambat. Untukitu, kenaikan CO2harusdisesuaikandenganintensitascahaya.Jikakonsentrasikarbondioksidatidakmencukupilajufotosintesisakanturun. Apabilakonsentrasikarbondioksidaditingkatkanpelan-pelanmakalajufotosintesisakanmeningkathinggapadatingkattertentu.
4.      Suhu
Suhu, mempengaruhikerjaenzimuntukfotosintesis.Bilasuhunaik100 ,kerjaenzimmeningkatdua kali lipat. Hal initerjadipadasuhutertentu, bilasuhuterlalutinggi, justrumerusakenzim.Kebanyakantumbuhanmengadakanfotosintesisdenganbaikpadakisaransuhu 10-35 0 .
5.      Oksigen
kenaikankadaroksigendapatmenghambatfotosintesiskarenaoksigenmerupakankomponenuntukrespirasi. Oksigenakanbersaingdengankarbondioksidauntukmendapathidrogen.
6.      KandunganKlorofil
Kandunganklorofildarisetiaptumbuhanberbeda-beda.Untukmembedakannyadapatdilihatpadawarnadaun.Daun yang menguningatauberwarnakekuninganberartikadarklorofilnyarelatifmasihsangat  kurang. Sebaliknya, jikadaunberwarnahijau, makadauntersebutmemilikikadarklorofil yang relatiftinggi. Jikakekuranganklorofil, makaakanmenurunkanlajufotosintesis. Dalammemenuhikekuranganklorofil, tumbuhansangatmemerlukansejumlah ion anorganiktertentuuntukmembuatpigmenklorofil.Ion ituadalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen).
7.      Air
Tumbuhansangatmembutuhkan air.Jikatumbuhankekurangan air, makatumbuhantersebutakanlayu. Jikadaunlayu, maka stomata cenderungmenutup.Akibatnyadifusikarbondioksidadariudaraterhambat.
8.      Kadar Fotosintat (hasilfotosintesis)
Jikakadarfotosintatsepertigulaberkurang, lajufotosintesisakannaik. Bilakadarfotosintatbertambahataubahkansampaijenuh, lajufotosintesisakanberkurang.
9.      TahapPertumbuhan
Padasaatmasihkecambah, tumbuhanlebihrajinfotosintesisdaripada yang sudahbesarkarena yang sedangtumbuhbutuhbanyakenergiuntuktumbuhmembesar.Penelitianmenunjukkanbahwalajufotosintesisjauhlebihtinggipadatumbuhan yang sedangberkecambahketimbangtumbuhandewasa.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1     AlatdanBahan

1.      Hydrilla
2.      Air
3.      Gelas Beker
4.      Tabung Reaksi
5.      Corong kaca
6.      Gelas Kimia
7.      Bunsen Spirtus
8.      Korek api
9.      Kertas Minyak
10.  Lidi


3.2    Cara Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Memasukkan hydrilla kedalam 5 gelas beker  yang masing-masing ukuran hydrilla sama antara gelas beker  1 sampai 5
3.      Menutup gelas beker dengan corong kaca.
4.      Menutup lubang corong dengan gelas kimia.
5.      Memasukkan semua gelas beker dan corong ke dalam ember yang berisi air, serta memenuhi seluruh tabung kimia ataupun corong dengan air.
6.      Menempatkan gelas beker di tempat gelap  dan gelas beker di tempat yang banyak mengandung sinar matahari dengan member kode A, B, C, D, dan E pada setiap gelas beker.
7.      Mengamati gelembung pada gelas beker  ketika di tempatkan di tempat gelap ataupun di tempat terang selama 20-25 menit.
8.      Mencatat gelembung udara yang dihasilkan dari hasil pengamatan di dalam tabel pengamatan.
9.      Mengambil tabung reaksi yang ada gas hasil fotosintesis.
10.  Menyiapkan bara api, untuk mengamati apakah di tabung itu ada gas hasil fotosintesis atau tidak.
11.  Membuka pelan-pelan tabung reaksi yang berisi gas hasil fotosintesis, kemudian dekatkan dengan bara api.
12.  Mengamati terjadinya bara api yang di dekatkan dengan tabung kimia.







BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HasilPengamatan
Hasil Pengamatan Terhadap Tanaman Hydrilla verticillata
No.
Perlakuan
Waktu
Banyak Gelembung
Nyala Api
1.
Tempat Teduh
20 Menit
+
Tidak nyala
2.
Tempat Terang (cahaya)
20 Menit
+++
Terang
3.
Tempat Terang + Plastik Merah
20 Menit
++
Redup
4.
Tempat Terang + Plastik Hijau
20 Menit
++
Redup
5.
Tempat Terang + Plastik Biru
20 Menit
+++
Terang

Ket :
+          = sedikit
++        = cukup bannyak
+++      = banyak

4.2 Pembahasan
Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan ganggang (Hidrylla verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen dihasilkan pada ujung ganggang yang dimasukan kedalam air dan disimpan di ruangan yang terkena cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen yang dihasilkan sangat banyak dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya (oksigen). Berbeda dengan Hydrilla yang berada di tempat yang teduh, Hydrilla di tempat yang teduh menghasilkan gelembung yang sedikit karena tidak adanya cahaya untuk melakukan fotosintesis.
Tujuan dari percobaan menutupi sekeliling gelas beker dengan kertas minyak adalah untuk mengetahui apakah warna dari cahaya yang diserap oleh tumbuhan mampu mempengaruhi proses fotosintesis. Diantara ketiga gelas beker yang diisi Hydrilla dan ditutupi masing-masing kertas minyak berwarna hijau, merah dan biru. Yang paling menghasilkan banyak gelembung adalah pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna biru. Pada gelas beker berwarna hijau menghasilkan gelembung udara cukup banyak namun tidak lebih banyak dari gelas beker yang berwarna biru. Sedangkan pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna merah menghasilkan gelembung udara paling sedikit diantara ketiga gelas beker yang ditutupi kertas minyak. Hal ini membuktikan bahwa warna yang diterima suatu tumbuhan dapat mempengaruhi proses fotosintesis meskipun ketiga gelas beker tersebut ditaruh ditempat yang sama dan diamati dalam waktu yang sama pula. Percobaan ini juga membuktikan bahwa semakin tua warna kertas minyak yang dipakai maka semakin banyak pula gelembung yang terjadi atau dapat dikatakan semakin cepat pula proses fotosintesis tersebut berlangsung.
Pengujian bara api yang digunakan terhadap gelembung udara yang dihasilkan kelima gelas beker tersebut adalah untuk membuktikan apakah gelembung udara tersebut benar oksigen yang merupakan hasil fotosintesis dari tumbuhan Hydrilla. Apabila gelembung yang dihasilkan memang benar oksigen, maka pada saat bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi akan muncul api walau hanya sekilas. Semakin banyak gelembung uadara atau oksigen yang dihasilkan maka semakin besar pula api yang dihasilkan seperti pada gelas beker yang diletakkan di tempat yang terang dan pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna biru menghasilkan api yang terang atau besar. Sedangkan pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna hijau dan merah menghasilkan api yang sedikit atau redup karena kurang atau sedikitnya oksigen yang dihasilkan. Lalu pada gelas beker yang berada ditempat yang teduh tidak menghasilkan bara api karena kemungkinan terlalu sedikitnya oksigen yang dihasilkan.


























BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.   Yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya, suhu, dan penambahan substrat untuk reaksi fotosintesis.
2.   Proses fotosintesis menghasilkan oksigen, hal ini dibuktikan dengan adanya gelembung-gelembung udara yang terdapat pada perlakuan tabung kimia yang di tempatkan yang terang.

5.2 Saran
1.   Tanaman hydrilla yang digunakan untuk setiap tabung hendaknya disama ratakan, karena akan mempengaruhi data.
2.   Tabung reaksi untuk mengetahui banyak gelembung sebaiknya di luruskan posisinya untuk memudahkan membedakan banyak sedikitnya gelembung yang dihasilkan.

5.3 DaftarPustaka
S Bambang, D.A. Pratiwi,, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S. 2015. BiologiKelasXII.Jakarta.Erlangga
Sembiring,langkahdan Sudjino.2007.Biologi Kelas XII.Klaten.Intanpariwara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar