LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI
PERCOBAAN INGENHOUSZ
Disusun oleh :
Kelas : XII
MIPA 5
Kelompok : 5
Anggota :
1.
Eka Feriana (08)
2.
Fadllikah Muji Rahayu (12)
4.
Hilda Fatmawati (18)
5.
Ivan Kartena (20)
6.
M. Surya Jati P. (28)
LABORATORIUM
BIOLOGI
SMA
1 BAE KUDUS
Jl. JendSudirman Km.04
TahunPelajaran 2015/2016
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kelompok kami
berhasil menyelesaikan laporan praktikum biologi dengan tepat waktu.
Laporan ini berisiskan tentang
hasil dari percobaan Ingenhousz yang
membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2).
Laporan ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
fotosintesis.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada guru biologi Bapak Agus Pujo yang telah membimbing kami sehingga kami
dapat melakukan percobaan Ingenhousz kali ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran guru yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi lebih baiknya laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kami. Amin
Kudus, September 2015
Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Metabolisme
merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi
metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memeperoleh energi, menyimpan energi,
mrnyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau mengeluarkan
zat-zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel yang tidak dapat digunakan
lagi, dan menanggapi kerja anggota tubuh.
Metabolisme penting bagi setiap
makhluk hidup karena menandakan bahwa makhluk hidup memiliki bagian tubuh yang
dapat menanggapi segala bentuk reaksi dari luar maupun dari dalam tubuh. Pada
tumbuhan hijau, metabolisme berfungsi untuk menghasilkan zat-zat yang berguna
bagi lingkungan sekitar.
Dengan bahan-bahan (materi)
dari lungkungan, terjadi penyusunan energi dalam tumbuhan hijau melalui proses
anabolisme. Materi tersebut kemudian dibongkar untuk diubah menjadi energi lain
yang diperlukan untuk menjalani aktivitas hidup melalui proses katabolisme.
Tumbuhan hijau juga memilikki
kemampuan dalam menggunakan karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan
organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Proses pengubahan itu memerlukan
energi cahaya, sehingga asimilasi zat karbon disebut fotosintesis, ialah
proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil
menjadi zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Peristiwa ini disebut
juga anabolisme karbohidrat.
1.2.
RumusanMasalah
1.
Apakah
fotosintesis menghasilkan oksigendan membutuhkan cahaya?
2.
Bagaimana
pengaruh intensitas cahaya dan CO2 terhadap kecepatan proses
fotosintesis.
1.3.
Hipotesis
1. Daun
akan berfotosintesis bila mendapat cahaya matahari. Karena klorofil hanya akan
berfungsi bila ada cahaya matahari.
2. Semakin
tinggi intensitas cahaya maka akan semakin meningkat laju fotosintesis.
1.4.
TujuanPenelitian
1.
Untuk
membuktikan bahwa fotosintesis mengasilkan O2 dan membutuhkan
cahaya.
2.
Untuk
mengetahui pengaruh intensitas cahaya dan CO2 terhadap kecepatan
proses fotosintesis
1.5.
ManfaatPenelitian
1.
Untukmenambahpengetahuantentangfotosintesis
yang menghasilkan O2 danmembutuhkancahaya
2.
Membuktikanhipotesisawal
1.6.
Variable
1.
Bebas : cahaya dan Na HCO3
2.
Kontrol :
tanaman hidrilla
3.
Terikat : gelembung oksigen (O2)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cahayaa
|
Klorofil
|
Jan Ingenhousz (1799) melakukan
eksperimen ntuk membuktikan bahwa peristiwa fotosintesis melepaskan oksigen dan
intensitas cahaya memengaruhi
laju fotosintesis pada tumbuhan. Ingenhousz dalam percobaanya
menggunakan tanaman Hydrilla verticillata
di dalam gelas beker kemudian ditutup corong terbalik yang dihubungkan dengan
tabung reaksi yang telah diisi penuh dengan air. Percobaan tersebut membuktikan
bahwa fotosintesis menghasilkan O2 dan intensitas cahaya mmepengaruhi laju fotosintesis, Karena
dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang
tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700
nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500 nm) dan violet/ungu (< 400
nm). Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Dan ini berhubungan dengan reaksi
terang melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I
dan II. Fotosistem I (PS I) berisi
pusat reaksi P700, yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya
pada panjang gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat
reaksi P680 dan optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah
kloroplas. Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau
pada tumbuhan. Disetiap sel terdapat 40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas inilah
terjadi penyerapan cahaya oleh klorofil pada awal proses fotosintesis.
Kloroplas dibungkus oleh dua lapisan (membrane). Membrane dalam berupa membrane
yang kompleks. Membrane ini membentuk cakram pipih yang disebut tilakoid. Di beberaa tempat , tilakoid
tersusun bertumpuk membentuk granum.
Di dalam granum terdapat zat warna klorofil dan molekul-molekul yang membantu
penangkapan energy cahaya matahari. Ruang diantara granum terisi larutan
protein yang disebut stroma. Stroma
mengandung enzim yag berperan untuk menangkap CO2 dan
mereduksinya. Klorofil dan membrane lainnya terdapat pada membrane tilakoid.
Pigmen yang terdapat pada kloroplas, yaitu klorofil a (berwarna hijau) , klorofil b
(berwarna hijau tua) , dan karoten (berwarna kuning sampai jingga). Pigmen
tersebut mengelompok dalam membrane tolakoid membentuk perangkat pigmen yang
penting dalam fotosintesis.
Beberapafaktor yang mempengaruhi
proses fotosintesisdibagimenjadi 9 bagiandiantaranya :
1.
Cahaya
Cahayamerupakansumberenergiuntuk
proses fotosintesis. Energicahaya yang diserapolehtumbuhantergantungpadaintensitassumbercahaya,
panjanggelombangcahaya, danlamanyapenyinaran yang
terjadi.Padabatas-batastertentu,
semakintinggiintensitascahayamataharimakasemakinbanyakenergicahaya yang
diserapolehklorofil, sehinggalajufotosintesissemakinmeningkat.Cahayamataharidenganintensitasterlalutinggiakanmenimbulkankerusakanpadaklorofil.
2.
Kadar air
Kekurangan air
ataukekeringandapatmenyebabkan stomata ataumulutdaunmenjaditertutup,
dandapatmenghambatpenyerapankarbondioksidasehinggamengurangilaju proses
fotosintesis.
3.
KonsentrasiKarbonDioksida
Lajufotosintesisakandapatditingkatkandenganmeningkatkan
CO2ataukarbondioksidaudara. Semakinbanyak CO2,
makasemakinbaiklah proses fotosintesis. Namun, kadarkarbondioksida yang
terlalutinggidapatmeracuniataumenyebabkan stomata tertutup,
sehinggalajufotosintesismenjaditerhambat. Untukitu, kenaikan CO2harusdisesuaikandenganintensitascahaya.Jikakonsentrasikarbondioksidatidakmencukupilajufotosintesisakanturun.
Apabilakonsentrasikarbondioksidaditingkatkanpelan-pelanmakalajufotosintesisakanmeningkathinggapadatingkattertentu.
4.
Suhu
Suhu,
mempengaruhikerjaenzimuntukfotosintesis.Bilasuhunaik100 ,kerjaenzimmeningkatdua
kali lipat. Hal initerjadipadasuhutertentu, bilasuhuterlalutinggi,
justrumerusakenzim.Kebanyakantumbuhanmengadakanfotosintesisdenganbaikpadakisaransuhu
10-35 0 .
5.
Oksigen
kenaikankadaroksigendapatmenghambatfotosintesiskarenaoksigenmerupakankomponenuntukrespirasi.
Oksigenakanbersaingdengankarbondioksidauntukmendapathidrogen.
6.
KandunganKlorofil
Kandunganklorofildarisetiaptumbuhanberbeda-beda.Untukmembedakannyadapatdilihatpadawarnadaun.Daun
yang
menguningatauberwarnakekuninganberartikadarklorofilnyarelatifmasihsangat kurang.
Sebaliknya, jikadaunberwarnahijau, makadauntersebutmemilikikadarklorofil yang
relatiftinggi. Jikakekuranganklorofil, makaakanmenurunkanlajufotosintesis.
Dalammemenuhikekuranganklorofil, tumbuhansangatmemerlukansejumlah ion
anorganiktertentuuntukmembuatpigmenklorofil.Ion ituadalah Mg (Magnesium) dan N
(Nitrogen).
7.
Air
Tumbuhansangatmembutuhkan
air.Jikatumbuhankekurangan air, makatumbuhantersebutakanlayu. Jikadaunlayu,
maka stomata cenderungmenutup.Akibatnyadifusikarbondioksidadariudaraterhambat.
8.
Kadar Fotosintat (hasilfotosintesis)
Jikakadarfotosintatsepertigulaberkurang,
lajufotosintesisakannaik. Bilakadarfotosintatbertambahataubahkansampaijenuh,
lajufotosintesisakanberkurang.
9.
TahapPertumbuhan
Padasaatmasihkecambah,
tumbuhanlebihrajinfotosintesisdaripada yang sudahbesarkarena yang
sedangtumbuhbutuhbanyakenergiuntuktumbuhmembesar.Penelitianmenunjukkanbahwalajufotosintesisjauhlebihtinggipadatumbuhan
yang sedangberkecambahketimbangtumbuhandewasa.
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1 AlatdanBahan
1. Hydrilla
2. Air
3. Gelas Beker
4. Tabung Reaksi
5. Corong kaca
6. Gelas Kimia
7. Bunsen Spirtus
8. Korek api
9. Kertas Minyak
10. Lidi
3.2 Cara Kerja
1. Menyiapkan
alat dan bahan.
2. Memasukkan
hydrilla kedalam 5 gelas beker yang masing-masing ukuran hydrilla sama
antara gelas beker 1 sampai 5
3. Menutup
gelas beker dengan corong kaca.
4. Menutup
lubang corong dengan gelas kimia.
5. Memasukkan
semua gelas beker dan corong ke dalam ember yang berisi air, serta memenuhi
seluruh tabung kimia ataupun corong dengan air.
6. Menempatkan
gelas beker di tempat gelap dan gelas
beker di tempat yang banyak mengandung sinar matahari dengan member kode A, B,
C, D, dan E pada setiap gelas beker.
7. Mengamati
gelembung pada gelas beker ketika di
tempatkan di tempat gelap ataupun di tempat terang selama 20-25 menit.
8. Mencatat
gelembung udara yang dihasilkan dari hasil pengamatan di dalam tabel
pengamatan.
9. Mengambil
tabung reaksi yang ada gas hasil fotosintesis.
10. Menyiapkan
bara api, untuk mengamati apakah di tabung itu ada gas hasil fotosintesis atau
tidak.
11. Membuka
pelan-pelan tabung reaksi yang berisi gas hasil fotosintesis, kemudian dekatkan
dengan bara api.
12. Mengamati
terjadinya bara api yang di dekatkan dengan tabung kimia.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 HasilPengamatan
Hasil
Pengamatan Terhadap Tanaman Hydrilla
verticillata
No.
|
Perlakuan
|
Waktu
|
Banyak Gelembung
|
Nyala Api
|
1.
|
Tempat Teduh
|
20 Menit
|
+
|
Tidak
nyala
|
2.
|
Tempat Terang (cahaya)
|
20 Menit
|
+++
|
Terang
|
3.
|
Tempat Terang + Plastik Merah
|
20 Menit
|
++
|
Redup
|
4.
|
Tempat Terang + Plastik Hijau
|
20 Menit
|
++
|
Redup
|
5.
|
Tempat Terang + Plastik Biru
|
20 Menit
|
+++
|
Terang
|
Ket :
+ =
sedikit
++ =
cukup bannyak
+++ = banyak
4.2 Pembahasan
Pada percobaan fotosintesis ini yaitu dengan menggunakan
ganggang (Hidrylla verticillata) memperoleh hasil bahwa oksigen
dihasilkan pada ujung ganggang yang dimasukan kedalam air dan disimpan di
ruangan yang terkena cahaya matahari secara langsung, pada proses ini oksigen
yang dihasilkan sangat banyak dan sangat cepat mengeluarkan gelembungnya
(oksigen). Berbeda dengan Hydrilla yang berada di tempat yang teduh, Hydrilla
di tempat yang teduh menghasilkan gelembung yang sedikit karena tidak adanya
cahaya untuk melakukan fotosintesis.
Tujuan dari percobaan menutupi sekeliling gelas beker dengan
kertas minyak adalah untuk mengetahui apakah warna dari cahaya yang diserap
oleh tumbuhan mampu mempengaruhi proses fotosintesis. Diantara ketiga gelas
beker yang diisi Hydrilla dan ditutupi masing-masing kertas minyak berwarna
hijau, merah dan biru. Yang paling menghasilkan banyak gelembung adalah pada
gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna biru. Pada gelas beker
berwarna hijau menghasilkan gelembung udara cukup banyak namun tidak lebih
banyak dari gelas beker yang berwarna biru. Sedangkan pada gelas beker yang
ditutupi kertas minyak berwarna merah menghasilkan gelembung udara paling
sedikit diantara ketiga gelas beker yang ditutupi kertas minyak. Hal ini membuktikan bahwa warna yang
diterima suatu tumbuhan dapat mempengaruhi proses fotosintesis meskipun ketiga
gelas beker tersebut ditaruh ditempat yang sama dan diamati dalam waktu yang
sama pula. Percobaan ini juga membuktikan bahwa semakin tua warna kertas minyak
yang dipakai maka semakin banyak pula gelembung yang terjadi atau dapat
dikatakan semakin cepat pula proses fotosintesis tersebut berlangsung.
Pengujian bara api yang digunakan terhadap gelembung udara
yang dihasilkan kelima gelas beker tersebut adalah untuk membuktikan apakah
gelembung udara tersebut benar oksigen yang merupakan hasil fotosintesis dari
tumbuhan Hydrilla. Apabila gelembung yang dihasilkan memang benar oksigen, maka
pada saat bara api dimasukkan kedalam tabung reaksi akan muncul api walau hanya
sekilas. Semakin banyak gelembung uadara atau oksigen yang dihasilkan maka semakin
besar pula api yang dihasilkan seperti pada gelas beker yang diletakkan di
tempat yang terang dan pada gelas beker yang ditutupi kertas minyak berwarna
biru menghasilkan api yang terang atau besar. Sedangkan pada gelas beker yang
ditutupi kertas minyak berwarna hijau dan merah menghasilkan api yang sedikit
atau redup karena kurang atau sedikitnya oksigen yang dihasilkan. Lalu pada
gelas beker yang berada ditempat yang teduh tidak menghasilkan bara api karena
kemungkinan terlalu sedikitnya oksigen yang dihasilkan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Yang
mempengaruhi proses fotosintesis adalah intensitas cahaya, suhu, dan penambahan
substrat untuk reaksi fotosintesis.
2. Proses
fotosintesis menghasilkan oksigen, hal ini dibuktikan dengan adanya
gelembung-gelembung udara yang terdapat pada perlakuan tabung kimia yang di
tempatkan yang terang.
5.2 Saran
1. Tanaman
hydrilla
yang digunakan untuk setiap tabung hendaknya disama ratakan, karena akan
mempengaruhi data.
2. Tabung
reaksi untuk mengetahui banyak gelembung sebaiknya di luruskan posisinya untuk
memudahkan membedakan banyak sedikitnya gelembung yang dihasilkan.
5.3 DaftarPustaka
S Bambang, D.A. Pratiwi,, Sri Maryati, Srikini,
Suharno, Bambang S. 2015. BiologiKelasXII.Jakarta.Erlangga
Sembiring,langkahdan Sudjino.2007.Biologi Kelas XII.Klaten.Intanpariwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar