Rabu, 30 November 2016

STAFFING


KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sertas holawat dan salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad SAW,sehingga kami dapat menyelesaikan pelaksanaan, penyusunan, dan penulisan makalah ini tanpa kendala yang berarti. Staffing adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,  penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Fungsi staffing harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka mengelola perusahaan besar ataupun menjadi pemilik perusahaan kecil.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Iwan Suroso, SE., MM, selaku dosen yang memberikan tugas Manajemen Pengantar serta membimbing penulis dan Muhammad Yusrul Hana selaku anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi atas kesediaannya untuk membagi informasi mengenai BEM FE dalam penulisan makalah ini hingga terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat, bagi penulis dan para pembaca dalam mendapatkan ilmu khususnya dalam bidang Manajemen.

Kudus, 23 Oktober 2016
Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................    1
DAFTAR ISI....................................................................................................   2
BAB I.     PENDAHULUAN...........................................................................   3
1.1. Latar Belakang...........................................................................   3
BAB II.   PERMASALAHAN........................................................................   4
BAB III.  LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA.........................   5
                 3.1. Definisi Staffing........................................................................   5
                 3.2. Macam Kegiatan Staffing............................................................ 7
                        3.2.1. Perencanaan SDM............................................................. 7
                        3.2.2. Penarikan (Rekrutmen).................................................... 14
                        3.2.3. Seleksi............................................................................. 26
                        3.2.4. Pengenalan dan Orientasi............................................... 28
                        3.2.5. Latihan dan Pengembangan........................................... 28
                        3.2.6. Penilaian Pelaksanaan Kerja........................................... 31
                        3.2.7. Balas Jasa dan Penghargaan........................................... 31
                        3.2.8. Pengembangan Karier..................................................... 32
BAB IV.  PEMBAHASAN ............................................................................. 33
BAB V.   PENUTUP....................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang Masalah
Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia (SDM).Orang-orang yang memberikan tenaga, bakat, tenaga, kreatifitas, bakat, dan usaha mereka kepada organisasi. Manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan dengan baik akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam usaha mencapai sasaran organisasi atau perusahaan.
Berdasarkan asal katanya, manajemen berasal dari kata management yang merupakan bentuk dari kata kerja yang bermakna mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola, sehingga manajemen adalah pengurusan, pengaturan, pelaksanaan, dan pengelolaan.Kata sumber daya manusia merujuk pada pengertian manusia sebagai sumber daya, dan apabila kedua kata tersebut digabungkan, maka manajemen sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai pengelolaan manusia sebagai sumber daya.
Bagaimana seorang manajer melaksanakan fungsi penyusunan personalia secara efektif dan  bagaimana pula seorang manajer dapat mengelola sumber daya tersebut dengan memandang dari  beberapa aspek ?.Itu semua akan menentukan sukses atau tidaknya seseorang akan jabatannya sebagai manajer .Penyusunan personalia adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan,  penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi. Fungsi penyusunan  personalia harus dilaksanakan oleh semua manajer, baik mereka mengelola perusahaan besar ataupun menjadi pemilik perusahaan kecil.



BAB II
PERMASALAHAN
Agar prinsip manajemen sumber daya manusia pada Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muria Kudus dapat diwujudkan sebagaimana mestinya, maka langkah-langkah atau proses  pendelegasian pekerjaan maupun kebutuhan akan sumber daya manusia itu sendiri harus diperlukan rencana pendelegasian dengan langkah-langkah :
1.      Bagaimana proses perencanaan Sumber Daya Manusia ?
2.      Seperti apa proses penarikan (recruitment) dan seleksi anggota baru ?
3.      Mengapa dibutuhkan proses pelatihan dan pengembangan ?
4.      Apa pemberian balas jasa dan penghargaan untuk anggota baru ?





BAB III
LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
3.1.DEFINISI STAFFING

Staffing adalah usaha untuk mengisi dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja manusia dalam suatu organisasi.

Pengertian staffing menurut beberapa ahli :

1.    Henry Fayol
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif.

2.    Lyndall  F.  Urwick  (1974)
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.

3.    Harold  Koentz.
Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.

4.    Luther  Gullick.
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.

5.    Harold Koontz dan Cyril O’Donnell
Staffing (Penyusunan)Merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.

6.    Herie Gunawan.
Penyusunan Pegawai  (Staffing)Meliputi proses-proses rekruitasi, seleksi, pemberian tugas, pelatihan, pengembangan, evaluasi dan pemberian kompensasi kepada staff/sumber daya manusia.

7.    R. Duane dan J. Clifton
Staffing  merupakan proses formal dari  memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.

8.    Jhon (1984)
Staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi pekerjaan dengan orang  yang tepat. Hal ini merupakan bagian dari tugas manajer organisasi. Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat dan antusias ke dalam posisi jabatan pekerjaan yang ditawarkan.

9.    T. Hani Handoko
Penyusunan personalia (staffing) adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
3.2.MACAM KEGIATAN STAFFING

Kegiatan staffing meliputi :
1.    Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :

1)   Penentuan Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan :
·      Penentuan tujuan dan rencana organisasi
·      Penentuan spesifikasi jabatan ( job specification ) jenis-jenis jabatan dan keterampilan yang dibutuhkan.
·      Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa mendatang
·      Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.

2)        Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.
Ada tiga sumber penawaran intern yaitu :
v Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi pelatihan
v Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
v Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.
Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, immigrasi dan migarasi.
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai tujuannya. Selain itu, pentingnya diadakan perencanaan sumber daya manusia ialah organisasi akan memiliki gambaran yang jelas akan masa depan , serta mampu mengantisipasi kekurangan kualitas tenaga kerja yang diperlukan.
Perencanan SDM strategik merupakan suatu proyeksi bagaimana suatu perusahaan merencanakan untuk memperoleh dan memanfaatkan sumberdaya manusia dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal eksternal global.
Kebutuhan perusahaan akan SDM dimasa datang merupakan salah satu titik sentral dari fungsi perencanaan SDM. Tidak ada suatu perusahaan pun yang tidak melakukannya, walau sekecil apa pun ukuran perusahaan tersebut. Yang membedakannya adalah metode atau teknik perkiraan yang dipakai mulai dari yang sekedar tipe intuitif sampai  teknik yang komplek.
Tujuan Perencanaan SDM adalah sebagai berikut :
1.      Memperbaiki pemanfaatan sumber daya manusia.
2.      Menyesuaikan aktivitas sumber daya manusia dan kebutuhan di masa depan secara efisien.
3.      Meningkatkan efisiensi dalam menarik pegawai baru.
4.      Melengkapi informasi sumber daya manusia yang dapat membantu kegiatan SDM dan unit organisasi lain.


A.    Syarat
Terdapat beberapa syarat untuk membuat sebuah perencanaan SDM yang baik, yakni:
1.      Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncanakannya.
2.      Harus mengumpulkan dan menganalisisinformasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
3.      Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan ( job analysis), kondisi organisasi, dan persediaan SDM.
4.      Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
5.      Mampu memperkirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
6.      Mengetahui secara luas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah , khususnya yang menyangkut tenaga kerja.
.Ada 4 langkah pokok perencanaan SDM yaitu :
1.      Untuk kebutuhan masa depan.
2.      Untuk keseimbangan masa depan.
3.      Untuk pengadaan, seleksi dan pemberhentian.
4.      Untuk pengembangan.
Untuk menyelesaikan langkah – langkah ini harus dipertimbangkan 2 faktor yaitu:
1.      Rencana strategi dasar organisasi, beserta tujuan – tujuan, dan taktik untuk membuat.
2.      Perubahan lingkungan.
Macam jenis kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi.  Paling tidak ada 2 macam kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi yaitu :
1.      Kebutuhan akan tenaga kerja staf (manajerial).
2.      Kebutuhan akan tenaga operasional.
3.      Andrew E. Sikula (1981;145) mengemukakan bahwa: “Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan tenaga kerja didefinisikan sebagai proses menentukan kebutuhan tenaga kerja dan berarti mempertemukan kebutuhan tersebut agar pelaksanaannya berinteraksi dengan rencana organisasi”.
4.      George Milkovich dan Paul C. Nystrom (Dale Yoder, 1981:173) mendefinisikan bahwa: “Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”.
B. Pilihan Srategik
Rencana strategis SDM merupakan suatu proyeksi bagaimana rencana perusahaan membutuhkan dan memanfaatkan SDM. Hal ini mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keseluruhan rencana strategis perusahaan yang menyediakannya sebagai basis untuk keseluruhan Manajemen SDM.
Pilihan kunci dalam perencanaan SDM strategis dapat dan harus dibuat berdasarkan beberapa demensi kunci. Tiap dimensi mewakili suatu pilihan yang merupakan suatu komitmen perusahaan pada setiap jenis kegiatan perencanaan, yaitu:
1.      Perusahaan dapat memilih untuk proaktif atau reaktif dalam perencanan SDM. Ia dapat memutuskan untuk secara hati-hati mengantisipasi kebutuhan dan secara sistematik merencanakan untuk mengisinya lebih lanjut atau sekedar bereaksi pada kebutuhan yang timbul.
2.      Perusahan membuat faktor-faktor penentu yang jangkauanya luas.
3.      Merupakan formalitas dari perencanaan.
4.      Mengandung derajat keterikatan perencanaan SDM dengan rencana strategis.
5.      Di dalam perencanaan SDM terdapat keluwesan, yakni kemampuan dalam perencanaan untuk meng antisipasin dan terkait dengan faktor-faktor lainnya.
Tahap pertumbuhan organisasi dapat mempunyai efek penting pada perncanaan SDM yang diterapkan. Organisasi kecil yang hanya mulai dalam tahap embrio sering mengerjakan perencanaan SDM yang kecil.
C. Sifat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM merupakan proses pengambilan keputusan dengan memperhatikan kemahiran dan pemanfaatan SDM, hal ini sebagai bagian dari proses penentuan keputusan strategis. Perencanaan SDM berfokus pada analisis tujuan perusahaan. Sementara perencanaan membutuhkan sumber daya untuk memenuhi tujuan tersebut. Tujuan perusahan dan kebutuhan sumber daya dianalisis dalam kaitannya dengan peran SDM dalam mencapai sasaran perusahaan.
Perencanaan SDM merupakan jumlah dari seluruh rencana yang diformulasi untuk rekrutmen, skrining, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi, dan aturan main dari SDM perusahaan.
Ø Tekanan ekonomi
Perencanaan sumber daya manusia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi berikut :
1.      Kebijakan ketenagakerjaan nasional.
2.      Kebijakan ekonomi nasional.
3.      Otonomi daerah dalam perencanaan pembangunan daerah masing-masing yang berorientasi pada resaurce based dan keunggulan komparatif spesifik lokal.
4.      Pertumbuhan ekonomi.
5.      Sistem informasi yang menyangkut jumlah populasi, pasar input dan output, teknologi, dan sebagainya
Ø  Pasar kerja
Kondisi pasar kerja dimaksudkan sebagai wujud terjadinya transaksi nsuplay dan permintaan tenaga kerja , tingkat upah, tingkat keahlian, aspek gender, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi perencanaan SDM.
1. Lima penentu suplay tenaga kerja, yaitu :
1.      Komposisi populasi berdasarkan jumlah, usia, jenis kelamin, dan pendidikan.
2.      Permintaan terhadap barang dan jasa.
3.      Sifat teknologi produksi.
4.      Tingkat partisipasi angkatan kerja, termasuk yang sedang mencari kerja dan sub kelompok pokok.
5.      Tingkat upah umum.
2.  Empat penentu pokok permintaan terhadap tenaga kerja yaitu tingkat upah umum, tingkat pendidikan dan keterampilan kerja, sifat teknologi produksi, kondisi kapasitas produksi dan keuntungan perusahaan.
3. Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Ø Perusahaan keahlian dan keterbatasan personil
Permasalahan aspek perubahan keahlian dan keterbatasan personil yang mempengaruhi perencanaan SDM suatu perusahaan meliputi sebagai berikut.
1.      Lemahnya arah program pendidikan nasional yang kurang berorientasi pada kebutuhan pasar .
2.      Tingkat pengetahuan dan  keahlian lulusan banyak yang belum memadai.
3.      Perusahaan mengalami kekurangan tenaga ahli perencanaan SDM.
4.      Pasar kerja mengalami kelebihan suplay karena sedang krisis ekonomi.
5.      Model Perencanaan Sumber Daya Manusia
Faktor-faktor lingkungan seperti halnya peluang pasar dan personal manajer strategis dapat mempengaruhi perumusan tujuan pertumbuhan perusahaan. Pertumbuhan dan pengurangan tujuan dapat dipakai untuk mempertimbangkan rencana SDM.
Pertumbuhan dan pengurangan tujuan yang ingin dicapai dapat berupa hasil penjualan, pangsa pasar, ukuran aset, penerimaan dari investasi, pengembangan barang dan jasa baru, jaringan penjualan, dan pengembangan pasar. Implikasinya adalah perusahaan perlu menyesuaikan rencana strategis MSDM dengan pertumbuhan dan pengurangan tujuan tersebut.
Perusahaan menguji kebutuhan keahlian masa depan menurut jabatan dan kategori pekerjaan. Apalagi untuk menghadapi tuntutan pasar global yang tidak mungkin dihindari oleh siapapun. Oleh karena itu, penting memperkirakan keterbatasan dan surplus SDM untuk tiap kategori jabatan yang ada dalam perusahaan. Apabila tindakan-tindakan perusahaan telah dilakukan dengan baik, maka perusahaan mengembangkan kebijakan, rencana, dan tujuan MSDM yang baru, seperti rekrutmen, seleksi, penempatan, pelatihan, kompensasi, promosi, perhentian sementara, dan pemutusan hubungan kerja dengan karyawan.
D. Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan SDM harus mempunyai tujuan yang berdasarkan kepentingan individu, organisasi dan kepentingan nasional. Tujuan perencanaan SDM adalah menghubungkan SDM yang ada untuk kebutuhan perusahaan pada masa yang akan datang untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas.
Ø Perencanaan Organisasi
Perencanaan Organisasi merupakan aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk mengadakan perubahan yang positif bagi perkembangan organisasi. Peramalan SDM dipengaruhi secara drastis oleh tingkat produksi. Tingkat produksi dari perusahaan penyedia (suplier) maupun pesaing dapat juga berpengaruh. Meramalkan SDM, perlu memperhitungkan perubahan teknologi, kondisi permintaan dan penawaran, dan perencanaan karir.
Kesimpulannya, PSDM memberikan petunjuk masa depan, menentukan dimana tenaga kerja diperoleh, kapan tenaga kerja dibutuhkan, dan pelatihan dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki tenaga kerja. Melalui rencana suksesi, jenjang karier tenaga kerja dapat disesuaikan dengan kebutuhan perorangan yang konsisten dengan kebutuhan suatu organisasi.

2.    Penarikan
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Menurut Mathis and Jakson, perekrutan adalah proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata, merupakan penarikan (recruitment) adalah sebagai proses pencarian dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang mampu untuk melamar sebagai karyawan (Handoko,2001:69)
Menurut Ivancevich dan glueck (dalam Sukamti,1989:133) recruiting adalah serentetan kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk menarik calon pegawai yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Schuler dan Youngblood (dalam Sukamti,1989:133) rekrut (recruitmen) adalah serentetan kegiatan dan proses yang digunakan untuk mendapatkan secara sah orang-orang yang tepat dan dalam jumlah yang cukup. Pada tepat dan waktu yang tepat sedemikian sehingga orang dan organisasi dapat memilih satu dengan lainnya sesuai dengan keinginan mereka dalam jangka waktu pendek dan panjang.
Dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualifaid untuk jabatan/pekerjaan utama di lingkungan suatu organisasi atau perusahaan. Berarti rekrutmen merupakan langkah pertama dalam rangka menerima seseorang dalam suatu lembaga atau organisasi.
Rekrutmen tidak hanya penting bagi organisasi, rekrutmen merupakan proses dua arah. Pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja didalam organisasi yang bersangkutan, organisasi juga sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar jika diangkat jadi pegawai. Pelamar mununjukkan bahwa mereka adalah calon-calon yang dan harus mendapat tawaran kerja, pelamar juga mencoba untuk meminta organisasi agar memberikan informasi guna menentukan apakah mereka akan bergabung dengannya. Organisasi ingin menunjukkan bahwa mereka merupakan tempat yang nyaman untuk bekerja, mereka ingin mendapat sinyal dari para pelamar yang memberikan gambaran yang sejujurnya tentang nilai potensial mereka kelak sebagai karyawan.
1.    ALASAN-ALASAN PASAR REKRUTMEN
Gomes (2003:105) mengemukakan rekrutmen dilaksanakan oleh organisasi disebabkan adanya lowongan dengan beraneka ragam alasan, yaitu:
  1. Berdirinya organisasi baru
  2. Adanya perluasan (ekspansi) kegiatan organisasi
  3. Terciptanya pekerjaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru
  4. Adanya pekerjaan yang pindah ke organisasi lain
  5. Adanya pekerja yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak  dengan hormat sebagai tindakan punitive
  6. Adanya pekerja yang berhenti karena memasuki usia pensiun, dan
  7. Adanya pekerja yang meninggal dunia.
Agar kegiatan produktifitas disuatu organisasi tidak mengalami gangguan yang diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti yang disebutkan di atas, maka organisasi tersebut dengan cara merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhannya.
2.    TEKNIK-TEKNIK REKRUTMEN
Teknik-teknik rekrutmen baik disektor publik maupun swasta, dapat dilakukan melalui cara disentralisasikan atau didesentralisasikan, tergantung kepada keaadan (besarnya) organisasi, kebutuhan dan jumlah calon pekerja yanh hendak direkrut (Gomes.2003:111)
A. SENTRALISASI
Jika rekrutmen disentralisasikan, instansi yang mengelola sumber daya manusia itu bertanggung jawab untuk meminta dari para manager akan perkiraan-perkiraan periodik mengenai jumlah dan tipe pekerja-pekerja baru yang dibutuhkan diwaktu akan datang. Instansi manajemen sumber daya manusia tingkat pusat akan mengeluarkan pengumuman perihal lowongan kerja yang tersedia untuk memenuhi peraturan perundangan Affimartive Action yang menghendaki perwakilan proporsional maka setiap pengumuman pekerjaan harus memasukkan informasi seperti:
  • jenis pekerja, klasifikasi, dan besarnya gaji
  • lokasi tugas (unit geografis dan organisasi)
  • gambaran dari kewajiban-kewajiban kerja.
  • Kualifikasi minimal
  • Tanggal mulai kerja
  • Prosedur-prosedur pelamaran,
  • Tanggal penutup bagi
  • Teknik rekrutmen yang didesentralisasikan
B. DESENTRALISASI
Teknik rekrutmen yang didesentralisasikan terjadi di instansi-instansi yang relatif kecil, kebutuhan-kebutuhan rekrutmen terbatas, dan dalam mana setiap instansi memperkejakan berbagai tipe pekerja. Rekrutmen dengan cara ini selalu dipakai untuk posisi khas professional, ilmiah, atau administratif bagi suatu instansi tertentu. Instansi-instansi secara sendiri-sendiri biasanya lebih memilih rekrutmen yang didesentralisasikan karena mereka akan secara langsung mengendalikan proses rekrutmennya.
3.    PROSES REKRUTMEN
Proses rekrutmen dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu:
a.       Teori rekrutmen “pencarian” (prospecting theory of recruitment)
Menurut teori ini rekrutmen dapat dilakukan sebagai sebuah proses satu arah (one-way process) yang dilakukan perusahaan untuk mencari calon karyawan.
b.      Teori rekrutmen “pasangan” (mating theory of recruitment)
Teori ini mengemukakan bahwa calon karyawan maupun manajer sama-sama mencari organisasi, sebagaimana organisasi mencari mereka.
Agar pencarian organisasi dan pelamar dapat bertemu, terdapat tiga kondisi yang harus terpenuhi yaitu:
  1. Adanya sebuah media komunikasi
  2. Adanya kecocokan dari pelamar antara karakteristik pribadinya dengan persyaratan kerja organisasi
  3. Adanya motovasi untuk melamar.
Sebelum melakukan rekrutmen, perlu dilakukan sistem perencanaan sumber daya manusia yang meilupti perkiraan, permintaan dan suplai karyawan atau tenaga di suatu organisasi. Kegiatan perencanaan sumber daya manusia terdiri dari empat kegiatan, yaitu:
1.      Inventarisasi persediaan sumber daya manusia
Menelaah dan menilai sumber daya manusia yang ada atau yang tersedia saat ini (tentang jumlahnya, kemampuan, keterampilan dan potensi pengembangannya) serta menganalisa penggunaan sumber daya manusia.
2.      Perkiraan (peramalan) sumber daya manusia
Melakukan prediksi atau taksiran kebutuhan (permintaan) dan tawaran (suplay) sumber daya manusia di waktu yang akan datang, baik jumlah (kuantitas) maupun kualitasnya.
3.      Penyusunan rencana sumber daya manusia
Memadukan kebutuhan (permintaan) dengan penawaran (suplay) sumber daya manusia melalui rekrutmen (penarikan), seleksi, pelatihan, penempatan, pemindahan, promosi dan pengembangan.
4.      Monitoring dan evaluasi
Untuk memberikan umpan balik terhadap pencapaian tujuan sasaran perencanaan sumber daya manusia, perlu disusun rencana monitoring dan evaluasi serta indikator monitoring dan evaluasi tersebut.

4.    SUMBER REKRUTMEN
Pada umumnya sumber pegawai/tenaga kerja dapat digolongkan kepada 2 sumber, yaitu :
1. REKRUTMEN INTERNAL
Rekrutmen Internal disebut juga Promosi Jabatan, dengan cara ini biasanya dilakukan karena perusahaan merasa lebih aman dengan calon dari dalam (pegawai) yang lebih berkomitmen kepada perusahaan kandidat dan lebih sedikit pelatihan dari pada kandidat dari luar.
Sumber-sumber internal meliputi karyawan yang ada sekarang yang dapat dicalonkan untuk dipromosikan, dipindahtugaskan atau diretasi tugasnya, serta mantan karyawan yang bisa dikaryakan dipanggil kembali.
2.      REKRUTMEN EKSTERNAL
Rekrutmen ekstenal adalah proses mendapatkan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja di luar organisasi atau perusahaan. Perusahaan tidak selalu bisa mendapatkan semua karyawan yang mereka butuhkan dari staf yang ada sekarang, dan terkadang mereka juga tidak ingin.
Sumber rekrutmen eksternal meliputi individu-individu yang saat ini bukan merupakan anggota organisasi.Manfaat terbesar rekrutmen eksternal adalah bahwa jumlah pelamar yang lebih banyak dapat direkrut.Hal ini tentunya mengarah kepada kelompok pelamar yang lebih besar dan kompeten daripada yang normalnya dapat direkrut secara internal. Pelamar dari luar tentu membawa ide, teknik kerja, metode produksi, atau pelatihan yang baru ke dalam organisasi yang nantinya akan menghasilkan wawasan baru kedalam profitabilitas. Setiap organisasi atau perusahaan secara periodik memerlukan tenaga kerja dari pasar tenaga kerja diluar organisasi atau perusahaan.Pasar tenaga kerja merupakan sumber tenaga kerja yang sangat bervariasi.
Bentuk lain rekrutmen yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
a.       Teman/famili pekerja
Cara ini adalah memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mencalonkan seseorang yang dikenalnya, dengan ketentuan harus melalui seleksi agar memperoleh tenaga kerja yang kualifaid, cara ini disebut juga “rekrutmen dari mulut ke mulut” yang mungkin merupakan rekrutmen internal dan mungkin pula bersifat eksternal.
b.    Kantor penempatan tenaga kerja
Di Indonesia dalam rangka menyalurkan tenaga kerja yang sangat besar jumlahnya, ternyata pemerintah ikut berperan aktif dalam membantu pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Untuk itu organisasi/perusahaan dapat meminta bantuan atau bekerja sama dalam merekrut tenaga kerja baru melalui daftar tunggu pencari kerja. Setiap calon dipanggil untuk mengikuti seleksi, agar diperoleh tenaga kerja yang kompetetif.
c.    Balai latihan keterampilan
Balai latihan keterampilan bertugas membantu pencari kerja untuk memeperoleh keterampilan kerja tertentu. Dari balai ini dapat diperoleh sejumlah calon yang direkomendasi, namun jika jumlahnya melebihi kebutuhan dapat dan perlu pula diseleksi melalui proses yang obyektif.
d.   Organisasi profesional
Sebuah organisasi/perusahaan tidak mustahil untuk meminta bantuan atau bekerjasama dengan organisasi profesional yang relevan, dalam usaha merekrut tenaga kerja yang kualifaid.
Berdasarkan uraian diatas, masing-masing sumber rekrutmen baik sumber intenal maupun sumber eksternal mempunyai keuntungan dan kelemahan, seperti yang dikemukakan oleh Schuler dan Jackson (2006:239) sebagai berikut:
1. Sumber internal
Keuntungan meliputi:
  1. Semangat kerja yang lebih baik
  2. Penilaian kemampuan yang lebih baik
  3. Biaya lebih rendah untuk lowongan tertentu
  4. Motivasi yang lebih tinggi untuk berkinerja lebih baik
  5. Pengisian lowongan lebih cepat
Kerugiannya, meliputi:
  1. Rasa lekat pada lingkungan lama yang sudah diakrabi
  2. Menimbulkan masalah semangat kerja bagi yang tidak dipromosikan
  3. Menimbulkan pertikaian politik promosi
  4. kebutuhan akan program pengembangan managemen dan pelatihan yang mendesak
  5. Menghambat ide-ide baru
2.  Sumber eksternal
Keuntungannya meliputi :
  1. “darah baru” perspektif baru
  2. Biaya yang lebih rendah daripada melatih seorang professional
  3. Tidak ada kelompok politik yang beraliansi dalam organisasi
  4. Kemungkinan membawa rahasia pesaing wawasan baru
  5. Membantu memenuhi kebutuhan kesempatan kerja sama
Kerugiannya, meliputi:
  1. Kemungkinan memilih orang yang tidak cocok, akan menimbulkan masalah semangat kerja bagi calon karyawan internal yang tidak terpillih
  2. Penyesuaian atau orientasi memerlukan waktu yang sama
  3. Kemungkinan membawa perilaku lama yang kurang baik
Media Penarikan Sumber Daya Manusia
Tiap organisasi mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menarik calon karyawannya. Beberapa organisasi yang yang besar mempunyai sistem yang sangat baik dan dengan menggunakan media mass yang canggih dalam menarik calon karywannya. Tetapi ada beberapa organisasi, cara penarikan calon karyawan ini sangat sederhana dan dengan media yang sederhana  pula. Berbagai cara dan media untuk menarik sumber daya manusia sebagai calon karyawan, antara lain:
a.       Iklan
Menarik calon karyawan melalui iklan di media massa, baik elektronik maupun media cetak mempunyai efektifitas yang tinggi, karena dapat menjaring seluruh lapisan masyarakat pelamar, dan pelamar dapat lebih banyak. Hal ini mempunyai beberapa keuntungan antara lain organisasi mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk memilih calon karyawan yang lebih baik.
Cara pengiklanan melalui media cetak pada umumnya ada dua jenis yaitu: want ad dan blind ad. Want ad dimana organisasi dan cara melamar disebutkan dalam iklan tersebut. Blind ad tidak menyebutkan nama dan alamat organisasi yang memerlukan karyawan. Lamaran para pelamar biasanya dialamtkan ke PO BOX. Cara ini digunakan untuk menghindari membanjirnya calon karyawan atau pelamar ke kantor organisasi yang bersangkutan.
b.      Badan-badan penyalur tenaga kerja
Penarikan sumber daya manusia juga dapat dilakukan melalui badan-badan penyalur atau penempatan tenaga kerja baik pemerintah maupun swasta. Di Indonesia pada tiap-tiap provinsi mempunyai kantor penempatan tenaga kerja (pemerintah) yang fungsinya adalah menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang telah mendaftarkan ke kantor  penempatan tersebut ke organisasi-organisasi, baik pemerinta maupun swasta yang memerlukan calon karyawan. Bahkan beberapa organisasi mewajibkan setiap pelamarnya untuk mencari kartu kuning, yaitu suatu bukti bahwa ia telah terdaftar di kantor tenaga kerja.
Badan-badan penempatan atau penyalur tenaga kerja yang profesional swasta dewasa ini belum begitu berperan di Indonesia, kecuali untuk tenaga kerja yang akan dikirm ke luar negeri.
c.       Lembaga-lembaga pendidikan
Beberapa lembaga pendidikan terutama perguruan tinggi yang kualitasnya baik saat ini juga sudah mulai menjadi media untuk menyalurkan tenaga kerja. Bahkan beberapa perusahaan atau organisasi telah terlebih dahulu memesan dan memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang berprestasi untuk selanjutnya akan diangkat menjadi karyawan.
d.      Organisasi-organisasi karyawan
Di negara-negara maju, dimana organisasi atau serikat buruhnya sudah baik, organisasi-organisasi baik swasta maupun pemerintah mencari calon karyawannya melalui organisasi-organisasi karyawan tersebut.
e.       Organisasi-organisasi profesi
Organisasi-organisasi profesi seperti HIPMI, KADIN, IWAPI dan sebagainya dapat merupakan media untuk menyalurkan tenaga kerja atau calon karyawan bagi organisasi-organisasi atau perusahaan.Dengan sendirinya tenaga kerja yang disalurkan ini sesuai dengan organisai profesi yang bersangkutan.
f.       Leasing (penyewaan)
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam jangka waktu pendek, suatu organisasi dapat menyewa tenaga kerja yang profesional yang terampil kepada perusahaan penyewaan tenaga kerja (leasing)

g.      Rekomendasi dari karyawan
Para karyawan yang telah bekerja pada suatu organisasi saat ini boleh merekomendasikan calon karyawan barua dalam organisasinya.Dengan sendirinya kemampuann karyawan yang direkomendasikan tersebut sesuai dengan kemampuan yang diperlukan oleh organisasinya.
h.      Nepotisme
Beberapa organisasi atau perusahaan penarikan anggota keluarga sebagai karyawan organisasi. Penarikan calon karyawan melalui cara ini, kecakapan dan kemampuan tidak menjadi prioritas pertimbangan.
i.        Open house
Cara ini masih baru, dima orang-orang di sekitar organisasi atau perusahaan tersebut diundang. Kemudian organisasi tersebut menyajikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan organisasi termasuk kebutuhan tenaga kerja yang akan menangani beberapa kegiatan. Dengan cara ini bila ada orang yang tertarik terhadap lowongan tadi, diberi kesempatan untuk melamar sebagai calon karywan.
j.        Event Organisation (EO)
Penarikan sumber daya manusia sebagai calon karyawan yang telah dilakukan oleh organiasi pencari tenaga kerja melalu berbagai media ini perlu dievaluasi. Untuk mengetahui sukses atau tidaknya penarikan sumber daya manusia dapat dinilai dengan menggunakan beberapa kriteria, yaitu:
  1. Jumlah pelamar
  2. Jumlah usulan tentang pelamar yang diajukan untuk diterima
  3. Jumlah penerimaan (pelamar yang diterima)
Kendala-kendala rekrutmen
1. faktor-faktor organisasional
Beberapa kebijaksanaan yang mungkin menjadi kendala dalam proses rekrutmen antara lain:
  1. kebijaksanaan promosi dari dalam. Dengan kebijaksanaan ini lowongan-lowomgan yang ada diisi oleh para pekerja yang sudah menjadi karyawan organisasi, tentunya para pencari tenaga tidak usah lagi mencari sumber-sumber tenaga diluar organisasi. Sehingga kemungkinan memperoleh tenega baru dengan pandangan baru ,pendekatan baru, keahlian, dan keterampilan baru sangat terbatas.
  2. Kebijaksanaan tentang imbalan. Dengan kebijaksanaan ini para pencari tenaga kerja baru hanya dapat menawarkan tingkat penghasilan tertentu kepada para pelamar berdasarkan kebijaksanaan yang berlaku bagi organisasi.
  3. Kebijaksanaan tentang status kepegawaian. Maksud dari kebijaksanaan ini ialah ketentuan tentang apakah para pegawai harus bekerja penuh bagi organisasi ataukah dimungkinkan bekerja separuh waktu. Dengan kebijaksanaan seperti ini para pencari tenaga kerja hanya mencari pelamar yang bersedia bekerja secara purna waktu bagi organisasi yang akan memperkerjakannya.
  4. Rencana sumber daya manusia. Rencana ini memberi petunjuk tentang lowongan yang bagaimana sifatnya yang diisi dari dalam dan lowongan yang bagaimana akan diisi melalui rekrutmen dari luar. Dengan rencana demikian akan membatasi langkah dan tindakan para pencari tenaga kerja, mereka harus mematuhi apa yang telah ditetapkan.
2. Kebiasaan pencari tenaga kerja
Para pencari tenaga kerja mungkin saja sudah mempunyai kebiasaan-kebiasaan tertentu. Segi negatif dari kebiasaan, yang merupakan kendaka dalam proses rekrutmen ialah kecenderungan berbuat kesalahan yang sama terutama apabila kesalahan yang pernah dibuat tidak mempunyai dampak negatif kuat bagi organisasi.
3. Kondisi eksternal
1.      Tingkat pengangguran. Ketika tingkat pengangguran tinggi, para pencari tenaga kerja dapat bertindak lebih selektif karena banyaknya pelamar. Sebaiknya, ketika tingkat pengngguran rendah, pencari tenaga kerja tidak tepat kalau ”jual mahal” karena pencari pekerja tidak terlalu sulit untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, pelatihan dan pengalamannya.
2.      Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru dengan organisasi laimn yang bergerak dibidang kegiatan yang sama atau menghasilkan barang dan jasa sejenis. Analisis tentang kedudukan relatif suatu organisasi turut menetukan sikap para pencari tenaga kerja dalam menyelenggarakan rekrutmen.
3.      Langka tindaknya keahlian atau keterampilan terentu. Dipasaran kerja, tersedia tidaknya orang memeilih pengetahuan dan keterampilan tertentu itu tidaklah konstan, bisa saja suatu ketika terjadi kelangkaan orang yang memiliki keahlian tertentu. Dengan demikian sikap dan tindakan para pencari tenaga kerja baru berbeda dibandingkan jika tidak menghadapi suasana kelangkaan.
4.      Proyeksi angkatan kerja pada umumnya. Hal ini berkaitan dengan berbagai faktor demografi, seperti laju pertumbuhan penduduk, dari nsegi jenis kelamin, jumlah dan jenis keluaran lembaga pendidikan. Dari proyeksi tersebut para pencari tenaga kerja dapat memperkirakan apakah jumlah pelamar akan banyak dan dengan kualifikasi yang bagaimana.
5.      Peraturan perundang-undangan dibidang ketenegakerjaan. Berbagai peraturan perundang-undngan merupakan faktor eksternal yang harus diperhitungkan dan di taati misalnya, ketentuan mengenai upah minimim, upah lembur, ketentuan memeperkerjakan wanita dalam persentase tertentu, hak cuti pegawai.
6.      Praktek rekrutmen oleh organisasi lain. Kondisi ideal dalam dunia keniagaan ialah apabila semua organisasi menerapkan norma-norma etika yang telah disepakati bersama. Akan tetapi dalam kenyataan tidak selalu demikian, banyak praktek-praktek pengelolaan organisasi, termasuk rekrutmen yang melanggar norma-norma etika.
7.      Tuntutan tugas yang kelak akan dikerjakan oleh para pekerja baru. Peranan informasi tentang analisis pekerjaan adalah sangat penting, dengan informasi ini para pencari kerja tidak lagi semata-mata berpedoman kepada keinginan manajer yang akan memperkerjakan tenaga baru itu kelak, tetapi msudah memperhitungkan faktor-faktor lain yang memang harus diperhitungkan.
Berbagai kendala yang mugkin dihadapi dalam merekrut tenega kerja baru harus dipertimbangkan secara matang, dengan demikian waktu, tenaga da biaya yang dikeluarkan sepadan dengan hasil yang dicapai, yaitu tersedianya tenaga kerja baru yang memenuhi berbagai persyaratan dan tuntutan tugas yang akan dilaksanakan.
Salah satu bagian penting dari proses rekrutmen adalah pengembangan suatu pernyataan tertulis mengenai isi dan lokasi (pada bagian organisasi) dari setiap pekerjaan.
Bagi tenaga operatif pernyataan ini dinamakan deskripsi jabatan (job description) bagi manajerial dinamakan diskripsi posisi (position dekription).
Bilamana posisi sudah ditetapkan maka perlu dikembangkan suatu spesifikasi pekerjaan (job specification).
Spesifikasi pekerjaan merumuskan latar belakang pribadi, pengalaman serta karakteristik lainnya yang dipersyaratkan agar dapat melaksanakan tugas denga baik.
3.    Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
a)    Wawancara pendahuluan
b)   Pengumpulan data-data pribadi  ( biografis )
c)    Pengujian ( testing )
d)   Wawancara yang lebih mendalam
e)    Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
f)    Pemeriksaan kesehatan
g)   Keputusan pribadi
h)   Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial. Bebarapa factor tersebut adalah :
a.    Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
b.    Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang
c.    Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug jawab dan wewenang seseorang
d.   Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan
e.    Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan
f.     Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan
Beberapa macam teknik seleksi yang dapat dipergunakan untuk menyaring calon-calon pelamar ada dua metode yaitu :
a.       Metode gawang berantai.
Metode ini adalah metode seleksi dimana calon pegawai diseleksi secara bertahap.Calon yang diterima menjadi pegawai adalah calon yang telah lulus dari setiap tahap seleksi yang diadakan organisasi .
b.      Metode kompensatory
Ini adalah metode seleksi dimana calon pegawai diuji sekaligus tanpa ada pentahapan.
Calon yang diterima menjadi pegawai adalah calon yang telah lulus dari dari seleksi. Contoh metode seleksi kompensatory adalah seleksi mahasiswa baru model sipenmaru.
Pada umumnya proses seleksi adalah sebagai berikut:
1.      Pengisian Formulir.
2.      Tes psikologi: 
Ø  IQ
Ø  Kecakapan (Proficiency)
Ø  Kejuruan (Vocational)
Ø  Kepribadian (Personality)
3.      Wawancara
4.      Referensi
4.    Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.

5.    Latihan dan Pengembangan
Proses pelatihan dan pengembangan adalah suatu proses yang sistematis untuk mengubah tingkah laku seseorang dan tenaga kerja, dengan tujuan peningkatan pencapaian tujuan Perusahaan. Salah satu tindak lanjut dari proses tersebut adalah dengan cara training.
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
Pelatihan diadakan sehubungan dengan sebab-sebab atau keadaan tertentu yang dialami oleh suatu organisasi. Pelatihan dapat terlaksana disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
·         Perubahan staff
·         Perubahan teknologi
·         Perubahan pekerjaan
·         Perubahan peraturan hokum
·         Perkembangan situasi ekonomi
·         Pola baru pekerjaan
·         Tekanan pasar yang menuntut harus dilakukannya pelatihan
·         Kebijakan social
·         Aspirasi karyawan/manajer itu sendiri
·         Variasi kerja, dan
·         Kesamaan dalam kesempatan
Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu :
1)    Metode-metode ‘on the job”yang biasa digunakan yaitu :
a)    Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
b)   Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda
c)    Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda
d)   Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan
e)    System-sistem  penilaian presntasi formal

2)   Pengembangan “off the job”dilakukan dengan :
a)    Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya
b)   Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya
c)    Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keeluruhan organisasi

Pelatihan diluar temat kerja (off the job training).
a.       Self study (belajar sendiri).
b.      Tugas belajar.
c.       Up grading.
d.      Magang (apprentice ship).
e.       Coaching.
f.       Perputaran jabatan.
g.      Permainan peranan.
h.      Seminar rapat-rapat dan lain-lain.
i.        Vestibule school.
Keuntungan pelatihan dan pengembangan (Latbang) adalah:
Bagi organisasi
·         Latbang on the job cenderung memikat pelamar berkualitas.
·         Jarang Tutnover karena kepuasan kerja meningkat dan petensi diakui.
·         Penggunaan teknologi dan sistem kerja baru.
·         Kualitas dan produk jasa terjamin.
·         Teridentifikasinya para manajer dan supervisor masa akan datang.
Bagi manajer / Pimpinan:
·         Untuk memastikan manajer dan individu-individu dalam perusahaan belajar dari masalah dan pengalaman agar tidak mengulanginya kembali.
·         Untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas SDM dalam hal ini Manajer.
·         Meningkatnya kinerja dan promosi bagi manajer itu sendiri.
Bagi individu-individu dalam organisasi:
·         Makin adaptif terhadap perubahan sifat pekerjaan.
·         Skill meningkat dan makin menjamin kelangsungan pekerjaan.
·         Potensi kerja meningkat.
·         Kesempatan promosi atau transfer ke bagian yang lebih menguntungkan.
·         Meningkatnya motivasi dan kepuasan kerja.
·         Makin mampu bertanggung jawab.

6.    Penilaian Pelaksanaan Kerja
Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.

7.    Pemberian Balas Jasa dan Penghargaan
Pemberian balas jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang.
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Dalam pemberian kompensasi ini harus memperhatikan prinsip keadilan, yaitu pada bagaimana mereka melihat nilai relatif dibandingkan yang lain yang berdasarkan pada tanggung jawab yang diemban, kemampuan yang dimiliki, produktivitas dan kegiatan-kegiatan manajerial.
Penentuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajeman ditentukan oleh interaksi dari tiga factor yaitu :
·      Kesediaan membayar sesuai dengan pengorbanan yang diberikan kepada organisasi atau perusahaan
·      Kemampuan membayar yang tergantung pada pendapatan yang diterima oleh perusahaan yang tidak lepas dari produktivitas karyawan
·      Persyaratan-persyaratan pembayaran yang tergantung pada kondisi perusahaan, peraturan pemerintah, serikat kerja, kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja dari para pesaing
Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam Kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja. Namun dipihak lain banyak juga yang dibayar berdasarkan jam kerja yang diterima pada akhir minggu. Bentuk pembayaran ini disebut dengan upah harian. Disamping itu ada bentuk upah insentif  (seperti bonus dan komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan. Banyak juga perusahaan mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan), dimana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.

8.    Pengembangan Karir
Dalam pengembangan kakir mencakup transfer (promosi, demosi dan lateral), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian dan pension.


BAB IV
PEMBAHASAN

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat Fakultas Ekonomi di Universitas Muria Kudus.Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa departemen.Dalam makalah ini, kami mencari informasi bagaimana BEM melakukan perekrutan anggota baru.
Alur rekrutmen anggota baru BEM yaitu:
a.       BEM mengadakan pelatihan kepemimpinan secara terbuka.
Dalam pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para calon yang benar-benar ingin masuk dan ikut dalam keanggotaan, karna besar kemungkinan pada saat BEM melakukan Open Requirement, calon yang mengikuti pelatihan ini peluang diterimanya lebih besar.
b.      BEM melakukan Open Requirement.
Pada saat Open Requirement ini, bukan berarti yang tidak mengikuti pelatihan kepemimpinan tidak dapat diterima, BEM tetap akan menerima calon yang mempunyai bakat dan pengalaman berorganisasi yang baik.
c.       BEM mengumumkan calon yang diterima dan penempatannya.
Setelah adanya pemilihan, oleh BEM calon diberi pengumuman yang diterima dan di beritahu  di divisi apa dia diterimanya.
d.      BEM mengadakan diklat atau pelatihan bagi anggota baru.
Setelah diterimanya anggota baru, semua anggota baru mendapatkan pelatihan agar semua anggota baru mengenal bagaimana kegiatan BEM secara keseluruhan.
Pelatihan dan pengembangan SDM menurut BEM itu sangatlah penting mengingat SDM adalah kunci suksesnya sebuah organisasi. Jika SDM baik dan berkualitas, maka organisasi juga akan berjalan sebagaimana mestinya dan profesional. Pelatihan juga penting, terutama pelatihan softskill, selain hardskill softskill diera globalisasi sangatlah diutamakan BEM.Karena dengan itu semua,BEM bisa berjalan efektif dan efisien.
Balas jasa pada semua anggota BEM tidaklah real, jadi tidak ada sertifikat untuk anggota BEM.Namun, sangat terasa pengalaman yang didapatkan untuk mendukung saat melamar ke dunia kerja.


BAB V
PENUTUP

Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi Fungsi Staffing dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan materi makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan pada penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.


DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar